Connie Sutedja: Perbedaan antara revisi
Kehidupan pribadi Connie Sutedja |
Karir dan kehidupan pribadi Connie Sutedja Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
Baris 86: | Baris 86: | ||
Connie Sutedja sering kali memerankan karakter-karakter yang kuat dan berkesan, peran tersebut membuatnya dikenal atas kemampuan yang mendalam dalam memerankan setiap karakter, khususnya pada peran yang sering memerankan karakter antagonis. Peran tersebut membuatnya dikenal dalam dunia hiburan Indonesia sehingga menginspirasi generasi setelahnya dan membuatnya menjadi salah satu ikon dalam industri perfilman. Meskipun telah lama berkarir, Connie Sutedja tetap aktif hingga kini, dalam berbagai proyek seni dan terus menunjukkan dedikasi dan semangatnya dalam berkarya. Keberadaannya masih dianggap memberikan pengaruh besar dalam perkembangan perfilman Indonesia dilihat dari sejumlah pemberitaan atas karya-karyanya di media. |
Connie Sutedja sering kali memerankan karakter-karakter yang kuat dan berkesan, peran tersebut membuatnya dikenal atas kemampuan yang mendalam dalam memerankan setiap karakter, khususnya pada peran yang sering memerankan karakter antagonis. Peran tersebut membuatnya dikenal dalam dunia hiburan Indonesia sehingga menginspirasi generasi setelahnya dan membuatnya menjadi salah satu ikon dalam industri perfilman. Meskipun telah lama berkarir, Connie Sutedja tetap aktif hingga kini, dalam berbagai proyek seni dan terus menunjukkan dedikasi dan semangatnya dalam berkarya. Keberadaannya masih dianggap memberikan pengaruh besar dalam perkembangan perfilman Indonesia dilihat dari sejumlah pemberitaan atas karya-karyanya di media. |
||
Pada tahun 2000-an, Connie sempat mengalami kasus penipuan yang cukup besar oleh rekannya, hal tersebut membuat kondisi finansialnya cukup terpuruk. Dunia seni peran menjadi penyelamat baginya setelah mengalami keterpurukan finansial akibat penipuan senilai miliaran rupiah. Beberapa sinetron populer yang dibintanginya dalam beberapa tahun terakhir antara lain Tukang Bubur Naik Haji The Series, 7 Manusia Harimau, dan Samudra Cinta. |
Pada tahun 2000-an, Connie sempat mengalami kasus penipuan yang cukup besar oleh rekannya, hal tersebut membuat kondisi finansialnya cukup terpuruk dengan kerugian 2,6 miliar karena ditipu oleh temannya, Syukriani Yunus, yang mengaku sebagai seorang pengusaha batubara. Dunia seni peran menjadi penyelamat baginya setelah mengalami keterpurukan finansial akibat penipuan senilai miliaran rupiah. Beberapa sinetron populer yang dibintanginya dalam beberapa tahun terakhir antara lain Tukang Bubur Naik Haji The Series, 7 Manusia Harimau, dan Samudra Cinta. Pada proses syuting sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Connie Sutedja dipertemukan lagi dengan sahabatnya Nani Wijaya karena selama masa syuting mereka berbagi kamar. Ini menjadi pertemuan terakhir mereka dalam lingkungan syuting. Keduanya, Connie Sutedja dan Nani Wijaya, sudah bersahabat sejak tahun 1970-an, bahkan sebelumnya mereka tergabung dalam ''Golden Girls'' Indonesia bersama Rina Hasyim dan mendiang Ida Kusumah. Hingga saat ini, Connie tetap aktif muncul di televisi dalam berbagai sinetron dan film televisi (FTV), sambil kadang-kadang terlibat dalam bisnis barang antik.<ref>{{Cite web|last=PRMN 12|first=Tim|title=Profil ‘Ibu Hebring’ Connie Sutedja yang Eksis hingga Kini|url=https://www.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-015868112/profil-ibu-hebring-connie-sutedja-yang-eksis-hingga-kini?page=|website=www.Pikiran-Rakyat.com|language=id|access-date=2024-03-09}}</ref> |
||
== Filmografi == |
== Filmografi == |
Revisi per 9 Maret 2024 06.33
Connie Sutedja | |
---|---|
Lahir | Sukarni 10 November 1944 Tasikmalaya, Masa Pendudukan Jepang |
Nama lain | Connie Sutedja |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1965—sekarang |
Anak | 1 |
Sukarni binti Sutedja (lahir 10 November 1944), lebih dikenal sebagai Connie Sutedja[1] adalah pemeran dan model Indonesia. Ia merupakan salah satu dari empat anggota Golden Girls bersama Nani Widjaja, Ida Kusumah dan Rina Hassim. Pada awal karirnya sebagai pemain film Connie aktif dalam berbagai film Indonesia bersama dengan aktor dan aktris sejak 1960-an. Dalam film berjudul Bunga Putih pada tahun 1966, ia berperan bersama Ateng, Lilis Suryani, dan Bing Slamet. Pada tahun 1967, Connie membintangi film berjudul Di Balik Cahaya Gemerlapan yang disutradarai oleh Misbach Yusa Biran. Dalam film ini, ia beradu akting dengan Titiek Puspa dan Nani Wijaya, kedua aktris senior.[2]
Connie Sutedja merupakan seorang aktris senior perempuan Indonesia yang telah aktif dalam industri hiburan di mana ia lebih dikenal pada tahun 1970-an. Connie sebenarnya telah memulai berkarya di dunia akting pada 1965. Mulanya, ia mengikuti ajang Ratu Vespa di Bandung dalam rangka HUT Divisi Siliwangi 1964 dan keluar menjadi juara, setelah memenangkan kontes tersebut, Connie diwawancara oleh sutradara Usmar Ismail yang menyukai penampilannya secara alami. Setelah satu sesi wawancara kemudian Connie diajak untuk berperan dalam film Anak-Anak Revolusi yang dirilis pada tahun 1964.[3]
Kehidupan pribadi
Pada masa SMA, Connie dijodohkan dengan seorang pria bernama Karsana, yang merupakan saudara jauh keluarganya. Meskipun awalnya Connie merasa ingin menikah, namun ia merasa bahwa jodohnya tidak akan bertahan lama. Keyakinan itu terbukti saat pernikahannya dengan Karsana hanya berlangsung singkat, meskipun mereka memiliki seorang putra bernama Agus Sutedja. Setelah bercerai, Connie tidak menyalahkan siapa pun, dan saat itu dia sudah terlibat dalam ajang Ratu Vespa. Setelah pernikahan pertamanya, Connie kembali jatuh cinta pada Moeslim Taher, seorang Rektor Universitas Jayabaya periode 1962-1988, yang telah lama menyimpan perasaan pada Connie. Meskipun awalnya tidak ingin menikah lagi, Connie akhirnya menyetujuinya pada tahun 1983. Namun, pernikahan kedua Connie hanya bertahan singkat dengan tidak memiliki keturunan. Dua tahun setelahnya, Connie bercerai lagi karena ketidaksetujuan untuk kembali aktif dalam dunia film, yang merupakan puncak karirnya saat itu. Pasca perceraian keduanya, Connie merasa dapat kembali fokus pada karirnya.[4]
Karier
Pengalaman pertama Connie bermain film pada pertama kali di usianya yang ke-21 tahun dengan bermain dalam film Madju Tak Gentar garapan sutradara Turino Djunaedy. Sejak saat itu, Connie semakin dikenal atas kontribusinya dalam berbagai produksi film, sinetron, dan teater di Indonesia. Nama Connie Sutedja kembali ramai dibicarakan pada tahun 1990-an tepatnya ketika ia membintangi sebuah iklan yang memiliki slogan "Hebring". Sejak saat itu Connie sempat mendapat julukan Bu Hebring.[5]
Connie Sutedja sering kali memerankan karakter-karakter yang kuat dan berkesan, peran tersebut membuatnya dikenal atas kemampuan yang mendalam dalam memerankan setiap karakter, khususnya pada peran yang sering memerankan karakter antagonis. Peran tersebut membuatnya dikenal dalam dunia hiburan Indonesia sehingga menginspirasi generasi setelahnya dan membuatnya menjadi salah satu ikon dalam industri perfilman. Meskipun telah lama berkarir, Connie Sutedja tetap aktif hingga kini, dalam berbagai proyek seni dan terus menunjukkan dedikasi dan semangatnya dalam berkarya. Keberadaannya masih dianggap memberikan pengaruh besar dalam perkembangan perfilman Indonesia dilihat dari sejumlah pemberitaan atas karya-karyanya di media.
Pada tahun 2000-an, Connie sempat mengalami kasus penipuan yang cukup besar oleh rekannya, hal tersebut membuat kondisi finansialnya cukup terpuruk dengan kerugian 2,6 miliar karena ditipu oleh temannya, Syukriani Yunus, yang mengaku sebagai seorang pengusaha batubara. Dunia seni peran menjadi penyelamat baginya setelah mengalami keterpurukan finansial akibat penipuan senilai miliaran rupiah. Beberapa sinetron populer yang dibintanginya dalam beberapa tahun terakhir antara lain Tukang Bubur Naik Haji The Series, 7 Manusia Harimau, dan Samudra Cinta. Pada proses syuting sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Connie Sutedja dipertemukan lagi dengan sahabatnya Nani Wijaya karena selama masa syuting mereka berbagi kamar. Ini menjadi pertemuan terakhir mereka dalam lingkungan syuting. Keduanya, Connie Sutedja dan Nani Wijaya, sudah bersahabat sejak tahun 1970-an, bahkan sebelumnya mereka tergabung dalam Golden Girls Indonesia bersama Rina Hasyim dan mendiang Ida Kusumah. Hingga saat ini, Connie tetap aktif muncul di televisi dalam berbagai sinetron dan film televisi (FTV), sambil kadang-kadang terlibat dalam bisnis barang antik.[6]
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
1965 | Madju Tak Gentar | Karya debut | ||
Langkah-Langkah di Persimpangan | ||||
1966 | Bunga Putih | |||
Di Balik Tjahaja Gemerlapan | ||||
1967 | 2 x 24 Djam | |||
1968 | Manusia dan Peristiwa | Wanita muda | ||
1969 | Apa jang Kau Tjari, Palupi? | |||
1970 | Honey, Money and Djakarta Fair | |||
Si Bego Menumpas Kutjing Hitam | Winarsih | |||
Si Pitung | ||||
1971 | Banteng Betawi | |||
Singa Betina dari Marunda | Mirah | |||
1972 | Benyamin Biang Kerok | Norma | ||
Deru Campur Debu | ||||
1973 | Benyamin Brengsek | |||
Biang Kerok Beruntung | ||||
Gara-Gara | ||||
1974 | Bajingan Tengik | Istri Karto | ||
Ratu Amplop | Kakak Ida | |||
Pilih Menantu | Bu Lurah | |||
1975 | Benyamin Tukang Ngibul | |||
Benyamin Koboi Ngungsi | Penghuni rumah | |||
1976 | Ingin Cepat Kaya | |||
1977 | Guna-Guna Isteri Muda | Mbah Darsih | ||
Kemelut Hidup | ||||
Ali Topan Anak Jalanan | ||||
Kekasih | Rita | |||
1978 | Kekasih Binal | |||
1980 | Kemilau Kemuning Senja | |||
Darna Ajaib | Bintang tamu | |||
1981 | Tumbal Iblis | |||
Lembah Duka | Wanita malam | |||
1982 | Sebuah Pengorbanan | |||
Nini Towok | Dukun santet | |||
Nenek Grondong | Sumiyati | |||
1983 | Panji Tengkorak vs Jaka Umbaran | |||
Seruling Sakti | ||||
1984 | Anita | |||
Putri Ular | ||||
1985 | Tari Kejang Muda-Mudi | Ria | ||
1987 | Nenek Lampir | Rusmini | ||
1988 | Nenek Lampir di Rumah Angker | |||
Akibat Terlalu Genit | Hartini | |||
1989 | Janin Ajaib | Ningsih | ||
Gadis Foto Model | Tante Budi | |||
1990 | Jangan Renggut Cintaku | |||
Misteri dari Gunung Merapi II: Titisan Roh Nyai Kembang | ||||
1991 | Bujang Jelihin | Istri Dipati Pulau Panggung | ||
Penumpas Ajaran Sesat | ||||
Ojek | Bu RT | |||
Catatan Si Emon | ||||
1995 | Gairah & Dosa | Ibu mertua | ||
2008 | 40 Hari Bangkitnya Pocong | Tante Alice | ||
Tarzan ke Kota | Bu Hajat | |||
2009 | Kuntilanak Beranak |
Televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
1988 | Pondokan | Bu Hebring | ||
1994 | Saling Silang | Episode 17 | ||
2005 | Bajaj Bajuri | Bu Yayuk | Bintang tamu; Episode: "Dunia Perlu Akhirat Perlu" | |
2005—2006 | Putri Cahaya | Oma Lia | ||
2008 | Diva | Nenek Wening | ||
2009 | Nikita | Nenek Sumi | ||
2010—2011 | Titip Rindu | Nenek Dewi | ||
2014—2017 | Tukang Bubur Naik Haji the Series | Nyai Hajjah Iroh | ||
2014 | 7 Manusia Harimau | Nenek Gumara Petro Alam | ||
2017 | Orang-Orang Kampung Duku | |||
Berkah Cinta | Nenek Fatma | |||
Gali Lobang Tutup Lobang | Imas | |||
2018 | Cinta Misteri | Eyang Murti | ||
Mahluk Manis dalam Bis | Oma Luna | |||
2019 | Calon Presiden | Nyai Rupi'ah | ||
Jangan Panggil Gue Pak Haji | Eyang | |||
2020 | Samudra Cinta | Rina Tanoto | ||
Indah pada Waktunya | Oma Sandra |
Referensi
- ^ "Apa Kabar Connie Sutedja Artis Tercantik Era 1970-an, Akrab Disapa Tante Hebring". iNews.ID. 2021-08-18. Diakses tanggal 2022-04-14.
- ^ Sari, Siska Permata (2021-08-18). "Connie Sutedja Artis Tercantik Era 1970-an, Begini Kehidupannya Sekarang". iNews.ID. Diakses tanggal 2024-03-09.
- ^ "Connie Sutedja Si Ratu Vespa". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2019-04-14. Diakses tanggal 2024-03-09.
- ^ "Peran Connie Sutedja di Dunia Nyata". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2019-04-22. Diakses tanggal 2024-03-09.
- ^ Media, Kompas Cyber (2023-03-16). "Connie Sutedja Kenang Momen Sekamar dengan Nani Wijaya Selama Syuting Tukang Bubur Naik Haji". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-03-09.
- ^ PRMN 12, Tim. "Profil 'Ibu Hebring' Connie Sutedja yang Eksis hingga Kini". www.Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2024-03-09.
Pranala luar