Garuda Indonesia: Perbedaan antara revisi
+ armada (ada yg bisa bhs jerman? - perlu sedikit terjemahan) |
k →[[Oseania]]: lewati peralihan |
||
Baris 93: | Baris 93: | ||
**[[London]] |
**[[London]] |
||
===[[ |
===[[Oceania]]=== |
||
*[[Australia]] |
*[[Australia]] |
||
**[[Adelaide]] |
**[[Adelaide]] |
Revisi per 1 April 2005 03.22
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos.
Sejarah
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang melawan Belanda. Pada saat ini, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3.
26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi maskapai penerbangan ini. Pada saat itu nama maskapai ini adalah Garuda Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung Emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi terhadap Belanda berakhir.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950, Garuda menyumbangkan Pemerintah Burma sebuah pesawat DC-3.
Pada 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat, tetapi pada 1955 pesawat Catalina mereka harus pensiun. Tahun 1956 mereka membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Tahun 1960-an adalah saat kemajuan pesat maskapai ini. Pada tahun 1961 dibuka jalur menuju Bandara Internasional Kai Tak di Hong Kong dan tahun 1965 tibalah era jet, dengan DC-8 mereka membuat jalur penerbangan ke Bandara Schiphol di Haarlemmeer, Belanda, Eropa.
Tahun 1970-an Garuda mengambil perangkat DC-9, sementara pada 1980-an mengadopsi perangkat dari Airbus, seperti A300. Dan juga Boeing 737, juga McDonnell Douglas MD-11.
Dalam tahun 1990-an, Garuda mengalami beberapa musibah, dan maskapai ini mengalami periode ekonomi sulit. Tetapi, dalam tahun 2000-an ini maskapai ini telah dapat mengatasi masalah-masalah di atas dan dalam keadaan ekonomi yang bagus.
Armada
Jenis pesawat yang dimiliki Garuda beserta jumlahnya:
- Airbus A330-300
- Boeing 737-300 (7)
- Boeing 737-400 (7)
- Boeing 737-500 (5)
- Boeing 737-700 (18)
- Boeing 747-200 (4)
- Boeing 747-400 (3)
- Boeing 777-300 (6)
- McDonnell Douglas DC-10-30 (5)
- Douglas DC-9
- Fokker F-28 (5)
Destinasi
Data destinasi di bawah adalah benar pada 18 Januari 2005.
- Indonesia
- Ampenan (Bandara Selaparang)
- Balikpapan (Bandara Sepinggan)
- Banda Aceh (Bandara Blang Bintang)
- Bandung (Bandara Husein Sastranegara)
- Banjarmasin (Bandara Sjamsudin Noor)
- Batam (Bandara Batu Besar)
- Biak (Bandara Mokmer)
- Denpasar (Bandara Internasional Ngurah Rai) Pusat maskapai
- Jakarta (Bandara Internasional Soekarno-Hatta) Pusat maskapai
- Jayapura (Bandara Sentani)
- Yogyakarta (Bandara Adisucipto)
- Makassar (Bandara Hasanuddin)
- Manado (Bandara Samratulangi)
- Medan (Bandara Internasional Polonia)
- Padang (Bandara Tabing)
- Palembang (Bandara Mahmud Badaruddin II)
- Pekanbaru (Bandara Sultan Syarif Kasim II)
- Pontianak (Bandara Supadio)
- Semarang (Bandara Ahmad Yani)
- Solo (Bandara Adisumarmo)
- Surabaya (Bandara Internasional Juanda)
- Timika
- Malaysia
- Singapura
- Thailand