Lompat ke isi

Siu Ban Ci: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dinno806 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Nusantara1945 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
'''Siu Ban Ci''' atau Sie Ban Ci adalah istri [[Kertabhumi]], dari pasangan ini mempunyai putra [[Raden Patah]]. Ia adalah putri [[Syekh Bentong]] atau Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syaikh Bantong alias Kyai Batong.
'''Siu Ban Ci''' atau Sie Ban Ci atau dewi Kian adalah istri muda dari bhre [[Kertabhumi]], dari pasangan ini mempunyai putra [[Raden Patah]]. Ia adalah putri [[Syekh Bentong]] atau Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syaikh Bantong alias Kyai Batong.Lalu Siu Ban Ci bercerai dalam keadaan mengandung Putra dari Bhre Kertabhumi, dan menikah dengan Arya Damar Adipati palembang.


== Hubungan dengan Karawang ==
== Hubungan dengan Karawang ==

Revisi per 19 Maret 2024 04.07

Siu Ban Ci atau Sie Ban Ci atau dewi Kian adalah istri muda dari bhre Kertabhumi, dari pasangan ini mempunyai putra Raden Patah. Ia adalah putri Syekh Bentong atau Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syaikh Bantong alias Kyai Batong.Lalu Siu Ban Ci bercerai dalam keadaan mengandung Putra dari Bhre Kertabhumi, dan menikah dengan Arya Damar Adipati palembang.

Hubungan dengan Karawang

Di Kabupaten Karawang pada tahun 1338 Saka (1416 M), Syekh Quro mendirikan pesantren Pura Dalem Pura Karawang, diberi nama Pondok Quro yang artinya tempat untuk belajar Al Quran. Salah satu santrinya adalah Syekh Bentong. Syekh Quro ialah penganut Mahzhab Hanafi. Syekh Quro kemudian menikah dengan Ratna Sondari dan lahir Syech Akhmad yang menjadi penghulu pertama di Karawang.

Versi Babad Tanah Jawi

Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Patah adalah putra Brawijaya V raja terakhir Majapahit (versi babad) dari seorang selir Tiongkok. Selir Tiongkok ini puteri dari Kyai Batong (alias Tan Go Hwat). Karena Ratu Dwarawati sang permaisuri yang berasal dari Campa merasa cemburu, Brawijaya terpaksa memberikan selir Tiongkok kepada putra sulungnya, yaitu Arya Damar bupati Palembang. Setelah melahirkan Raden Patah, putri Tiongkok dinikahi Arya Damar (alias Swan Liong), melahirkan Raden Kusen (alias Kin San).

Versi Purwaka Caruban Nagari

Menurut Purwaka Caruban Nagari, nama asli selir Tiongkok adalah Siu Ban Ci, putri Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syekh Bantong (alias Kyai Batong).

Referensi

  1. http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=165&lang=id#sthash.nKCRrg8i.dpuf Diarsipkan 2015-02-16 di Wayback Machine.
  2. Biografi Syekh Nurjati H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon: Zulfana Cirebon
  3. Biografi Syekh Nurjati Diarsipkan 2015-01-20 di Wayback Machine. IAIN Cirebon
  4. Sejarah Makam Syekh Quro Lemah Gandu