Lompat ke isi

HEC-RAS: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pidopram (bicara | kontrib)
Pidopram (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:


== Drainase dan aliran sungai ==
== Drainase dan aliran sungai ==
Aliran permukaan pada daerah tangkapan air (daerah aliran sungai; DAS) terjadi dalam beberapa bentuk yaitu 1) aliran limpasan pada permukaan tanah, 2) aliran melalui parit/selokan, 3) aliran melalui sungaisungai kecil, dan 4) aliran melalui sungai utama. Aliran limpasan pada permukaan tanah terjadi selama atau setelah hujan dalam bentuk lapisan air yang mengalir pada permukaan tanah. Aliran tersebut masuk menuju parit.


== Dampak dari pengendalian banjir ==
== Dampak dari pengendalian banjir ==

Revisi per 20 Maret 2024 04.17

Visualisasi bibliografi air tanah

Jaringan sungai mempunyai bentuk percabangan pohon. Parit-parit bergabung alur yang lebih besar terbentuk. Lalu beberapa alur tergabung menjadi anak sungai, kemudian beberapa anak sungai itu bermuara menjadi sungai utama.[1]

Drainase dan aliran sungai

Aliran permukaan pada daerah tangkapan air (daerah aliran sungai; DAS) terjadi dalam beberapa bentuk yaitu 1) aliran limpasan pada permukaan tanah, 2) aliran melalui parit/selokan, 3) aliran melalui sungaisungai kecil, dan 4) aliran melalui sungai utama. Aliran limpasan pada permukaan tanah terjadi selama atau setelah hujan dalam bentuk lapisan air yang mengalir pada permukaan tanah. Aliran tersebut masuk menuju parit.

Dampak dari pengendalian banjir

Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai dan berasosiasi dengan kipas aluvial. Material sedimen yang dibawa oleh banjir bandang biasanya berasal dari perbukitan curam, kemudian mengalir cepat akibat tingginya curah hujan hingga meluap di sungai yang berada pada dataran atau kipas aluvial di bawahnya.[2]

Ketidakmampuan lahan untuk menyerap air akibat ketidaksesuaian penggunaan lahan pada daerah hulu, akan berimbas terhadap terjadinya banjir bandang. Selain itu ketidaksesuaian lahan juga dapat meningkatkan risiko bencana. Rehabilitasi lahan dan hutan pada daerah hulu perlu dilakukan untuk mengurangi risiko bencana dikemudian hari.[2]

Berkas:Lokasi banjir bandang Luwu Utara Sulawesi Selatan-BIG.png
Lokasi banjir bandang di kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan (Bersumber dari release BIG)

Contoh wilayah di Indonesia yang pernah dilanda banjir bandang terjadi di kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan pada tahun 2020.



Pemodelan Hec-Ras

Hec-Ras digunakan untuk perhitungan hidraulik untuk jaringan sungai/aliran alam dan buatan. Ada 2 macam tipe aliran yang terdapat pada program Hec-Ras, yaitu :

  • Aliran Langgeng (Steady flow)

Komponen pada model ini digunakan untuk menghitung profil muka air pada kondisi aliran langgeng (steady). Sistem ini dapat digunakan pada sebuah saluran, jaringan, atau sebuah jaringan besar termasuk saluran dan saluran kecil lainnya. Komponen pada steady flow dapat memodelkan profil muka air pada kondisi aliran subkritis, superkritis, dan sistem gabungan.[3]

Berkas:Hec-Ras 1 Dimensi.jpg
Hec-Ras 1 dimensi
Berkas:Hec-Ras 2 dimensi.jpg
Hec-Ras 2 dimensi

Dasar perhitungan komputer didasarkan pada solusi satu dimensi energi. Energi yang hilang disebabkan oleh gesekan (persamaan Manning) dan penyempitan dan pelebaran (koefisien tambahan dari perubahan dalam tinggi kecepatan). Persamaan Momentum bermanfaat dalam situasi dimana profil muka air mengalami perubahan tiba-tiba. Situasi ini termasuk dengan sistem perhitungan aliran gabungan (contoh : lompatan air) atau aliran pada jembatan dan perubahan muka air pada pertemuan saluran (arus di persimpangan).[3]

  • Aliran Tak Langgeng (Unsteady flow)

Komponen untuk aliran tak langgeng dikembangkan untuk perhitungan aliran subkritis. Perhitungan hidrolik untuk cross-section, jembatan, gorong-gorong dan struktur hidrolik lainnya yang dikembangkan untuk komponen aliran langgeng digabung dengan perhitungan aliran tidak langgeng. Komponen untuk aliran tidak langgeng digunakan untuk model tampungan dan hubungan hidrolik dengan tampungan.[3]







Referensi

  1. ^ Triatmodjo, Bambang (2019). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset. hlm. 6. ISBN 978-979-8541-40-7. 
  2. ^ a b BIG (Badan Informasi Geospasial). "Release: Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara". BIG (Badan Informasi Geospasial). 
  3. ^ a b c Segel Hendrycus Ginting (2014). Analisis Profil Muka Air Sungai Dengan Hec-Ras (Pelatihan Flood Modelling Development Technical Asiststance 7849-INO Water Resources And River Basin Management). Bandung: Balai Hidrologi dan Tata Air Pusat Litbang Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum. hlm. 3.