Lompat ke isi

Amborella: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 4: Baris 4:
| image = Amborella trichopoda (3173820625).jpg
| image = Amborella trichopoda (3173820625).jpg
| regnum = [[Plantae]]
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| ordo = '''Amborellales'''
| ordo = '''Amborellales'''

Revisi per 21 Maret 2024 16.17

Amborella trichopoda
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Amborellales
Famili:
Amborellaceae
Genus:
Amborella

Spesies:
A. trichopoda
Nama binomial
Amborella trichopoda

Amborella trichopoda adalah tumbuhan berwujud semak atau pohon kecil yang langka sekaligus unik. Tumbuhan endemik dari Kaledonia Baru, Pasifik Selatan, ini tidak memiliki pembuluh sebagaimana anggota-anggota Tumbuhan Berbunga lainnya, sehingga ia dianggap sebagai varian primitif dalam taksonomi tumbuhan berbunga.

A. trichopoda merupakan tumbuhan yang menghuni dasar hutan, di bawah keteduhan tumbuhan lain.

Tumbuhan ini memiliki kekhasan pada bidang sistematika tumbuhan karena informasi taksonomi molekuler modern menempatkannya di bagian dasar (basal) kekerabatan tumbuhan berbunga. Ini berarti bahwa tumbuhan ini mewakili garis evolusi tumbuhan berbunga yang mencabangkan diri sangat awal (sekitar 130 juta tahun lalu) dari jenis-jenis tumbuhan berbunga modern lainnya. Dengan membandingkan ciri-ciri "fosil hidup" ini terhadap tumbuhan-tumbuhan berbunga lain yang sudah lebih berkembang dan fosil-fosil tumbuhan berbunga yang ada membantu ilmuwan mendapatkan gambaran mengenai sifat-sifat tumbuhan berbunga awal dan bagaimana mereka berevolusi.

Di alam liar, jumlah tumbuhan ini semakin berkurang karena penggembalaan berlebih dan perusakan habitat.

Pranala luar