Lompat ke isi

Caplak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 20: Baris 20:
}}
}}


'''Caplak''' atau dikenali dengan nama lainnya di Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya '''Sengkenit, cengkenit, kutu babi, tempiras''', atau '''pirah''' adalah nama umum bagi hewan kecil berkaki delapan anggota superfamili '''Ixodoidea''', ordo '''ixodida''' yang bersama-sama dengan [[tungau]] dimasukkan ke dalam anakkelas [[Acarina]]. Caplak dikenal sebagai [[parasit]] luaran (eksoparasit) yang hidup dari [[darah]] hewan [[vertebrata]] dan manusia yang ditumpanginya. Karena kebiasaannya ini, caplak menjadi vektor bagi beberapa penyakit seperti [[Penyakit Lyme]], [[Demam Q]], [[Demam caplak Colorado]], [[tularemia]], ''tick-borne relapsing fever'', [[babesiosis]], [[Ehrlichiosis]], ''Tick-borne meningoencephalitis'', dan [[anaplasmosis]] pada penyakit kuning sapi dan anjing.<ref>{{cite web| url=http://publichealth.lacounty.gov/eh/progs/consumer/vectman/vcdocs/ticks.pdf | title =Managing Common Tick Pests in Los Angeles County |author = Los Angeles County - Department of Health Services Vector Management Program| accessdate = 2009-05-20}}</ref>. Caplak muda ber[[tungkai]] enam, tetapi setelah dewasa memiliki empat pasang tungkai.
'''Caplak''' atau dikenali dengan nama lainnya di Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya sebagai s'''engkenit, cengkenit, kutu babi, tempiras''', atau '''pirah''' adalah nama umum bagi hewan kecil berkaki delapan anggota superfamili '''Ixodoidea''', ordo '''ixodida''' yang bersama-sama dengan [[tungau]] dimasukkan ke dalam anak kelas [[Acarina]]. Caplak dikenal sebagai [[parasit]] luaran (eksoparasit) yang hidup dari [[darah]] hewan [[vertebrata]] dan manusia yang ditumpanginya. Karena kebiasaannya ini, caplak menjadi vektor bagi beberapa penyakit seperti [[Penyakit Lyme]], [[Demam Q]], [[Demam caplak Colorado]], [[tularemia]], ''tick-borne relapsing fever'', [[babesiosis]], [[Ehrlichiosis]], ''Tick-borne meningoencephalitis'', dan [[anaplasmosis]] pada penyakit kuning sapi dan anjing.<ref>{{cite web| url=http://publichealth.lacounty.gov/eh/progs/consumer/vectman/vcdocs/ticks.pdf | title =Managing Common Tick Pests in Los Angeles County |author = Los Angeles County - Department of Health Services Vector Management Program| accessdate = 2009-05-20}}</ref>. Caplak muda ber[[tungkai]] enam, tetapi setelah dewasa memiliki empat pasang tungkai.


[[Berkas:Ixodes hexagonus (aka).jpg|jmpl|200px|Caplak ''Ixodes hexagonus'', rekaman ''close up''.]]
[[Berkas:Ixodes hexagonus (aka).jpg|jmpl|200px|Caplak ''Ixodes hexagonus'', rekaman ''close up''.]]

Revisi terkini sejak 20 April 2024 16.49

Caplak
Caplak Ixodes scapularis dewasa
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Superordo:
Ordo:
Ixodida
Superfamili:
Ixodoidea
Familia

Ixodidae - Caplak keras
Argasidae - Caplak lunak
Nuttalliellidae

Diversitas
[[Tick|18 genera, ca. 900 jenis]]

Caplak atau dikenali dengan nama lainnya di Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya sebagai sengkenit, cengkenit, kutu babi, tempiras, atau pirah adalah nama umum bagi hewan kecil berkaki delapan anggota superfamili Ixodoidea, ordo ixodida yang bersama-sama dengan tungau dimasukkan ke dalam anak kelas Acarina. Caplak dikenal sebagai parasit luaran (eksoparasit) yang hidup dari darah hewan vertebrata dan manusia yang ditumpanginya. Karena kebiasaannya ini, caplak menjadi vektor bagi beberapa penyakit seperti Penyakit Lyme, Demam Q, Demam caplak Colorado, tularemia, tick-borne relapsing fever, babesiosis, Ehrlichiosis, Tick-borne meningoencephalitis, dan anaplasmosis pada penyakit kuning sapi dan anjing.[1]. Caplak muda bertungkai enam, tetapi setelah dewasa memiliki empat pasang tungkai.

Caplak Ixodes hexagonus, rekaman close up.

Caplak merupakan serangga pemakan darah obligat. Setiap ingin berganti kulit atau berkembang ke fase berikutnya, caplak membutuhkan darah. Hal ini diperkirakan terjadi sejak zaman dinosaurus, dan kebutuhan akan darah itulah yang menyebabkan caplak berevolusi menjadi pemakan darah.[2]

Caplak dalam hal habitat dapat dibagi menjadi 2, yaitu yang bergantung atau dekat pada inang sejak lahir (nidikolus) dan yang tidak (non-nidikolus). Famili Argasidae dan kebanyakan spesies dari genus Prostriata merupakan caplak yang bergantung pada inang sejak lahir. Karena sangat dekat, spesies-spesies dari famili dan genus ini memiliki beberapa adaptasi yang membantunya. Adaptasi-adaptasi itu adalah kemampuan bertahan tanpa inang selama bertahun-tahun, fototropisme negatif, tigmotropisme, dan toleransi yang rendah terhadap suhu maupun kelembapan.[2]

Famili Metastriata merupakan salah satu yang tidak terlalu bergantung pada inang sejak lahir. Walaupun tidak terlalu bergantung, tetapi tetap hidup dalam jangkauan yang bisa memangsa inang. Ada yang hidup dalam habitat berbeda dengan inangnya (tetap bisa menjangkau inang) dan adapula yang memiliki satu preferensi habitat seperti hutan.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Los Angeles County - Department of Health Services Vector Management Program. "Managing Common Tick Pests in Los Angeles County" (PDF). Diakses tanggal 2009-05-20. 
  2. ^ a b c Encyclopedia of entomology. Capinera, John L. (edisi ke-2nd ed). Dordrecht: Springer. 2008. ISBN 978-1-4020-6359-6. OCLC 288440300.