Lompat ke isi

Mangir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: Generalisasi
Baris 4: Baris 4:
|image =
|image =
|regnum = [[Plantae]]
|regnum = [[Plantae]]
|unranked_divisio = [[Angiosperms]]
|unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
|unranked_classis = [[Eudicots]]
|unranked_classis = [[Eudicots]]
|unranked_ordo = [[Rosids]]
|unranked_ordo = [[Rosidae]]
|ordo = [[Sapindales]]
|ordo = [[Sapindales]]
|familia = [[Sapindaceae]]
|familia = [[Sapindaceae]]

Revisi per 27 April 2024 08.56

Mangir
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. falcatum
Nama binomial
Ganophyllum falcatum

Mangir adalah tumbuhan pohon yang termasuk suku Sapindaceae.[1] Tumbuhan ini tersebar mulai dari Jawa sampai Australia daerah tropis.[1] Tinggi pohon mangir mencapai 40 meter.[1] Daunnya majemuk dan tersusun secara melingkar.[1] Warna buahnya merah dengan permukaan licin.[1] Pohon ini tumbuh secara baik di daerah hutan jati dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.[1] Pohon ini sampai sekarang belum banyak dibudidayakan.[1] Mangir dapat ditanam melalui bijinya.[1] Kayu mangir termasuk dalam golongan kayu yang kuat dan dapat menjadi bahan penting dalam industri seperti korek api, kayu lapis, bahan bangunan, dan pembuatan jembatan.[1] Sementara kulit batangnya dapat digunakan untuk sabun dan obat pembunuh kutu. Biji mangir mengandung semacam minyak.[2] Sekalipun telah ada penelitian mengenai kegunaan sebagai tanaman obat, tetapi masih belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.[3] Selain itu, masyarakat kebanyakan juga memilih untuk membeli obat modern.[3] Nama latin dari pohon mangir adalah Ganophyllum falcatum.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. 
  2. ^ Anonym (1989). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pusaka. 
  3. ^ a b c Titiek Setyawati (2010). "Pemanfaatan Pohon Berkhasiat Obat di Cagar Alam Gunung Picis dan Gunung Sigogor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur". Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi.