Hoon Payon: Perbedaan antara revisi

Hoon Payon
Hoon Payon
	Poster Resmi Hoon Payon (2023)
Nama lain
Thai	หุ่นพยนต์
Sutradara	Mike Phontharis Chotkijsadarsopon
Pemeran	Phuwin Tangsakyuen; Poompat Iam-samang; Kunatip Pinpradab; Bhuripat Vejvongsatechavat; Thasorn Klinnium;
Perusahaan; produksi	Five Star Production
Tanggal rilis	12 April 2023 (Thailand); ; ; ; ;
Durasi	109 menit
Negara	Thailand
Bahasa	Thai

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Sebaris

Revisi terkini sejak 10 Mei 2024 11.27

Hoon Payon (Thai: หุ่นพยนต์code: th is deprecated ; lit. Effigy Enlivened by Magic) adalah film horor Thailand tahun 2023 yang dibintangi oleh Phuwin Tangsakyuen, Poompat Iam-samang (Up), Kunatip Pinpradab (Nick), Bhuripat Vejvongsatechavat (James), dan Thasorn Klinnium (Emi). Film ini ditayangkan di Thailand dalam dua versi, yaitu Hoon Payon หุ่นพยนต์ (rating 20+ dengan pemeriksaan kartu identitas sebelum menonton) dan Pook Payon ปลุกพยนต์ (rating 18+ dengan durasi 4 menit lebih lama).^[1]

Hoon Payon disutradarai oleh "Mike" Phontharis Chotkijsadarsopon, yang sebelumnya menyutradarai film horor komedi Pee Nak (2019). Film ini dirilis perdana pada 12 April 2023 di Thailand dan rilis di Indonesia (versi Hoon Payon saja) pada 23 Agustus 2023.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Tham merupakan seorang pemuda yang melakukan perjalanan ke Pulau Don Singtham untuk mencari Biksu Thee, saudara lelakinya yang ditahbiskan menjadi biksu di sebuah kuil di pulau tesebut, untuk menginformasikan terkait kepergian orangtuanya.

Di pulau tersebut, Tham bertemu dengan Jate, seorang cucu dari mantan kepala biara sekaligus pematung yang membuat hoon payon, boneka yang dianggap sebagai jimat pelindung oleh penduduk desa. Tham mendengar rumor jika Biksu Thee telah melarikan diri setelah membunuh kepala biara yang lama. Namun, Tham tidak percaya kalau saudaranya membunuh siapa pun sehingga ia mulai mencari kebenaran tentang saudaranya. Ia juga mempertanyakan terkait penghormatan penduduk desa terhadap Boneka Kakek Buyut Singtham yang dipercayai sebagai penyembuh dan pelindung penduduk desa. Tak lama kemudian, serangkaian peristiwa mengerikan yang tidak diharapkan oleh siapapun mulai meneror desa tersebut.