Pengolahan citra digital: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
== Sejarah == |
|||
Banyak teknik pemrosesan gambar digital, atau pemrosesan gambar digital seperti yang sering disebut, dikembangkan pada tahun 1960-an, di Bell Laboratories, Jet Propulsion Laboratory, Massachusetts Institute of Technology, University of Maryland, dan beberapa fasilitas penelitian lainnya, dengan aplikasi pada citra satelit, konversi standar foto-kawat, pencitraan medis, videofon, pengenalan karakter, dan peningkatan foto. |
|||
== Daftar Pustaka == |
== Daftar Pustaka == |
Revisi per 12 Mei 2024 12.09
Citra adalah sinyal dwimatra yang bersifat menerus (continue) yang dapat diamati oleh sistem visual manusia. Secara matematis, citra adalah fungsi dwimatra yang menyatakan intensitas cahaya pada bidang dwimatra.[1]
- f x y (,)
- (x,y): Koordinat pada bidang dwimatra
- f(x,y): Intensitas cahaya (brightness) pada titik (x, y)
Citra sebagai luaran dari suatu sistem perekaman sinyal dapat bersifat[1]:
- Optik, berupa foto,
- Analog, seperti gambar pada monitor televisi,
- Digital, yang dapat langsung disimpan pada disk atau pita magnetik
Citra diam dan citra bergerak
Citra diam (still image) adalah sebuah citra tunggal, sementara Citra bergerak (moving images) adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun (sekuensial) sehingga memberi kesansebagai gambar yang bergerak.
Sejarah
Banyak teknik pemrosesan gambar digital, atau pemrosesan gambar digital seperti yang sering disebut, dikembangkan pada tahun 1960-an, di Bell Laboratories, Jet Propulsion Laboratory, Massachusetts Institute of Technology, University of Maryland, dan beberapa fasilitas penelitian lainnya, dengan aplikasi pada citra satelit, konversi standar foto-kawat, pencitraan medis, videofon, pengenalan karakter, dan peningkatan foto.