Lompat ke isi

Museum Juang 45 Sumatera Utara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sofi Solihah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sofi Solihah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{inuse}}
{{inuse}}
'''Museum Juang 45 [[Sumatera Utara]]''' atau '''Gedung Juang 45''' adalah sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan perlengkapan, peralatan, dan persenjataan yang digunakan selama perjuangan kemerdekaan. Selain itu, museum ini juga menampilkan alat tukar pembayaran dari berbagai zaman. Pada 18 Agustus 2023, Gubernur Sumatera Utara, [[Edy Rahmayadi]] meresmikan museum ini.<ref>{{Cite web|title=Gubernur Edy Rahmayadi Resmikan Museum Djoeang ’45 Sumatera Utara *Kenali Sejarah Agar Tumbuh Rasa Cinta Tanah Air|url=https://sumutprov.go.id/artikel/artikel/gubernur-edy-rahmayadi-resmikan-museum-djoeang-45-sumatera-utara-kenali-sejarah-agar-tumbuh-rasa-cinta-tanah-air|website=sumutprov.go.id|access-date=2024-05-18}}</ref>
'''Museum Juang 45 [[Sumatera Utara]]''' atau '''Gedung Juang 45''' adalah sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan perlengkapan, peralatan, dan persenjataan yang digunakan selama perjuangan kemerdekaan. Selain itu, museum ini juga menampilkan alat tukar pembayaran dari berbagai zaman. Pada 18 Agustus 2023, Gubernur Sumatera Utara, [[Edy Rahmayadi]] meresmikan museum ini.<ref>{{Cite web|title=Gubernur Edy Rahmayadi Resmikan Museum Djoeang ’45 Sumatera Utara *Kenali Sejarah Agar Tumbuh Rasa Cinta Tanah Air|url=https://sumutprov.go.id/artikel/artikel/gubernur-edy-rahmayadi-resmikan-museum-djoeang-45-sumatera-utara-kenali-sejarah-agar-tumbuh-rasa-cinta-tanah-air|website=sumutprov.go.id|access-date=2024-05-18}}</ref>


== Koleksi museum ==
Museum ini adalah satu-satunya museum yang ada di wilayah Asahan dan Tanjungbalai, yang sebelumnya merupakan satu kesatuan daerah. Terletak di Jalan Cokro Aminoto Kisaran, museum ini berfungsi sebagai wisata edukasi bagi pelajar untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan peristiwa yang pernah terjadi di Asahan pada masa lalu. Museum ini memamerkan puluhan barang kuno yang didominasi oleh peninggalan dari kesultanan, zaman kolonial Belanda, serta koleksi barang dari perkebunan karet.<ref>{{Cite web|last=Ramadhan|first=Perdana|title=Melihat Koleksi Museum Gedung Juang 45 di Asahan|url=https://www.detik.com/sumut/wisata/d-6566844/melihat-koleksi-museum-gedung-juang-45-di-asahan|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2024-05-18}}</ref>
Museum ini adalah satu-satunya museum yang ada di wilayah Asahan dan Tanjungbalai, yang sebelumnya merupakan satu kesatuan daerah. Terletak di Jalan Cokro Aminoto Kisaran, museum ini berfungsi sebagai wisata edukasi bagi pelajar untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan peristiwa yang pernah terjadi di Asahan pada masa lalu.<ref name=":0" />


Koleksi tersebut mencerminkan sejarah Asahan sebagai salah satu penghasil karet terbesar pada masa penjajahan, dengan hasil karet yang diimpor hingga ke Eropa. Barang-barang tersebut menunjukan kehidupan dan ekonomi wilayah Asahan pada masa lalu, menyoroti peran wilayah ini dalam perdagangan karet global.<ref>{{Cite web|last=Azura|first=Vania Dinda|title=Melihat Koleksi Museum Juang 45 Medan yang Baru Diresmikan Gubsu|url=https://www.detik.com/sumut/wisata/d-6902796/melihat-koleksi-museum-juang-45-medan-yang-baru-diresmikan-gubsu|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2024-05-18}}</ref>
Museum ini memamerkan puluhan barang kuno yang didominasi oleh peninggalan dari kesultanan, zaman kolonial Belanda, serta koleksi barang dari perkebunan karet.<ref name=":0">{{Cite web|last=Ramadhan|first=Perdana|title=Melihat Koleksi Museum Gedung Juang 45 di Asahan|url=https://www.detik.com/sumut/wisata/d-6566844/melihat-koleksi-museum-gedung-juang-45-di-asahan|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2024-05-18}}</ref> Koleksi tersebut mencerminkan sejarah Asahan sebagai salah satu penghasil karet terbesar pada masa penjajahan, dengan hasil karet yang diimpor hingga ke Eropa. Barang-barang tersebut menunjukan kehidupan dan ekonomi wilayah Asahan pada masa lalu, menyoroti peran wilayah ini dalam perdagangan karet global.<ref>{{Cite web|last=Azura|first=Vania Dinda|title=Melihat Koleksi Museum Juang 45 Medan yang Baru Diresmikan Gubsu|url=https://www.detik.com/sumut/wisata/d-6902796/melihat-koleksi-museum-juang-45-medan-yang-baru-diresmikan-gubsu|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2024-05-18}}</ref>


Museum ini menunjukan peran tokoh-tokoh perjuangan di provinsi ini, baik yang telah diakui sebagai Pahlawan Nasional maupun yang sedang dalam proses pengakuan oleh negara, seperti Tuan Arsyad Thalib Lubis.Selain itu, peninggalan sejarah masa lalu juga menjadi fokus, termasuk senjata sebagai alat perang, alat komunikasi seperti radio dan mesin tik, sepeda tua, serta koleksi lembaran surat kabar dari periode sekitar peristiwa kemerdekaan.
Selain itu, museum ini menunjukan peran tokoh-tokoh perjuangan di provinsi ini, baik yang telah diakui sebagai Pahlawan Nasional maupun yang sedang dalam proses pengakuan oleh negara, seperti Tuan Arsyad Thalib Lubis.Selain itu, peninggalan sejarah masa lalu juga menjadi fokus, termasuk senjata sebagai alat perang, alat komunikasi seperti radio dan mesin tik, sepeda tua, serta koleksi lembaran surat kabar dari periode sekitar peristiwa kemerdekaan.

Revisi per 18 Mei 2024 07.51

Museum Juang 45 Sumatera Utara atau Gedung Juang 45 adalah sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan perlengkapan, peralatan, dan persenjataan yang digunakan selama perjuangan kemerdekaan. Selain itu, museum ini juga menampilkan alat tukar pembayaran dari berbagai zaman. Pada 18 Agustus 2023, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meresmikan museum ini.[1]

Koleksi museum

Museum ini adalah satu-satunya museum yang ada di wilayah Asahan dan Tanjungbalai, yang sebelumnya merupakan satu kesatuan daerah. Terletak di Jalan Cokro Aminoto Kisaran, museum ini berfungsi sebagai wisata edukasi bagi pelajar untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan peristiwa yang pernah terjadi di Asahan pada masa lalu.[2]

Museum ini memamerkan puluhan barang kuno yang didominasi oleh peninggalan dari kesultanan, zaman kolonial Belanda, serta koleksi barang dari perkebunan karet.[2] Koleksi tersebut mencerminkan sejarah Asahan sebagai salah satu penghasil karet terbesar pada masa penjajahan, dengan hasil karet yang diimpor hingga ke Eropa. Barang-barang tersebut menunjukan kehidupan dan ekonomi wilayah Asahan pada masa lalu, menyoroti peran wilayah ini dalam perdagangan karet global.[3]

Selain itu, museum ini menunjukan peran tokoh-tokoh perjuangan di provinsi ini, baik yang telah diakui sebagai Pahlawan Nasional maupun yang sedang dalam proses pengakuan oleh negara, seperti Tuan Arsyad Thalib Lubis.Selain itu, peninggalan sejarah masa lalu juga menjadi fokus, termasuk senjata sebagai alat perang, alat komunikasi seperti radio dan mesin tik, sepeda tua, serta koleksi lembaran surat kabar dari periode sekitar peristiwa kemerdekaan.

  1. ^ "Gubernur Edy Rahmayadi Resmikan Museum Djoeang '45 Sumatera Utara *Kenali Sejarah Agar Tumbuh Rasa Cinta Tanah Air". sumutprov.go.id. Diakses tanggal 2024-05-18. 
  2. ^ a b Ramadhan, Perdana. "Melihat Koleksi Museum Gedung Juang 45 di Asahan". detiksumut. Diakses tanggal 2024-05-18. 
  3. ^ Azura, Vania Dinda. "Melihat Koleksi Museum Juang 45 Medan yang Baru Diresmikan Gubsu". detiksumut. Diakses tanggal 2024-05-18.