Lompat ke isi

Museum Soenda Ketjil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
mengembangkan artikel
mengembangkan artikel
Baris 2: Baris 2:


'''Museum Soenda Ketjil''' adalah [[museum]] khusus yang didirikan untuk menjelaskan sejarah [[Singaraja (kota)|Kota Singaraja]] dan ketokohan [[I Gusti Ketut Pudja]]. Peresmian museum diselenggarakan pada tanggal 13 Maret 2018. Museum Soenda Ketjil termasuk jenis museum tematik dengan tema sejarah. Koleksi yang dipamerkan dimulai dari barang-barang peninggalan [[gubernur]] [[Kepulauan Nusa Tenggara|Sunda Kecil]]. Museum Soenda Ketjil juga akan memberikan [[informasi]] mulai dari sejarah tentang bekas [[Pelabuhan Buleleng]] sejak abad ke-18 sebagai pusat perdagangan. Informasi berikutnya berupa masa penguasaan [[Bali]] oleh [[Hindia Belanda]] pada tahun 1846 dan terpilihnya Kota Singaraja sebagai pusat pemerintahan. Selanjutnya, diberikan informasi tentang pembangunan [[pelabuhan]], [[terminal]], kantor, dan jembatan di [[Buleleng (disambiguasi)|Buleleng]]. Informasi lain yang disediakan di dalam museum adalah tentang [[Kabupaten Buleleng]] yang pernah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Soenda Ketjil di awal [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945 sampai tahun 1958. Museum Soenda Ketjil jega memberikan informasi tentang wilayah Provinsi Soenda Ketjil yang meliputi wilayah Bali, [[Nusa Tenggara Barat]], dan [[Nusa Tenggara Timur]]. Bangunan Museum Soenda Ketjil merupakan bangunan peninggalan zaman [[Belanda]] di kawasan pelabuhan tua Buleleng. Bangunan tersebut dulunya bernama ''Koninjklike Paaketvaarf Maatschappij''.<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5ee7b646044330d686cd/70a6a7ea1d66f2a3c2ad77ace0924d5a.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid II|location=Jakarta|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-67-5|pages=244|url-status=live}}</ref>
'''Museum Soenda Ketjil''' adalah [[museum]] khusus yang didirikan untuk menjelaskan sejarah [[Singaraja (kota)|Kota Singaraja]] dan ketokohan [[I Gusti Ketut Pudja]]. Peresmian museum diselenggarakan pada tanggal 13 Maret 2018. Museum Soenda Ketjil termasuk jenis museum tematik dengan tema sejarah. Koleksi yang dipamerkan dimulai dari barang-barang peninggalan [[gubernur]] [[Kepulauan Nusa Tenggara|Sunda Kecil]]. Museum Soenda Ketjil juga akan memberikan [[informasi]] mulai dari sejarah tentang bekas [[Pelabuhan Buleleng]] sejak abad ke-18 sebagai pusat perdagangan. Informasi berikutnya berupa masa penguasaan [[Bali]] oleh [[Hindia Belanda]] pada tahun 1846 dan terpilihnya Kota Singaraja sebagai pusat pemerintahan. Selanjutnya, diberikan informasi tentang pembangunan [[pelabuhan]], [[terminal]], kantor, dan jembatan di [[Buleleng (disambiguasi)|Buleleng]]. Informasi lain yang disediakan di dalam museum adalah tentang [[Kabupaten Buleleng]] yang pernah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Soenda Ketjil di awal [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945 sampai tahun 1958. Museum Soenda Ketjil jega memberikan informasi tentang wilayah Provinsi Soenda Ketjil yang meliputi wilayah Bali, [[Nusa Tenggara Barat]], dan [[Nusa Tenggara Timur]]. Bangunan Museum Soenda Ketjil merupakan bangunan peninggalan zaman [[Belanda]] di kawasan pelabuhan tua Buleleng. Bangunan tersebut dulunya bernama ''Koninjklike Paaketvaarf Maatschappij''.<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5ee7b646044330d686cd/70a6a7ea1d66f2a3c2ad77ace0924d5a.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid II|location=Jakarta|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-67-5|pages=244|url-status=live}}</ref>

== Pendirian ==
Museum Soenda Ketjil didirikan pada sebuah bangunabekas kantor bea cukai milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij di kawasan Pelabuhan Buleleng.{{Sfn|Ramadhani, Sirjaya, dan Titasari|2022|p=12030}}

Pembukaan Museum Soenda Ketjil diadakan pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018. Kegiatan pembukaan dilakukan dengan pemotongan pita oleh Dewa Ketut Puspaka selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng.<ref name=":0" />


== Lokasi ==
== Lokasi ==
Lokasi Museum Soenda Ketjil berada di bekas Pelabuhan Buleleng.<ref name=":0">{{Cite journal|date=Maret 2018|title=Museum Soenda Ketjil: Mengabadikan Sejarah, Mengembangkan Daya Tarik Wisata|url=https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/download/tabloid-kabar-buleleng-edisi-bulan-maret-2018-91.pdf|journal=Kabar Buleleng Edisi Maret 2018|publisher=Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Bagian Humas dan Protokol Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng|pages=10}}</ref>
Lokasi Museum Soenda Ketjil berada di bekas Pelabuhan Buleleng.<ref name=":0">{{Cite journal|date=Maret 2018|title=Museum Soenda Ketjil: Mengabadikan Sejarah, Mengembangkan Daya Tarik Wisata|url=https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/download/tabloid-kabar-buleleng-edisi-bulan-maret-2018-91.pdf|journal=Kabar Buleleng Edisi Maret 2018|publisher=Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Bagian Humas dan Protokol Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng|pages=10}}</ref>


== Fungsi ==
Pembukaan Museum Soenda Ketjil diadakan pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018. Kegiatan pembukaan dilakukan dengan pemotongan pita oleh Dewa Ketut Puspaka selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng.<ref name=":0" />
Museum Soenda Ketjil difungsikan untuk memberikan informasi mengenai [[sejarah]] di kawasan bekas Pelabuhan Buleleng.<ref>{{Cite book|date=2017|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/10955/1/Jejak%20Riwayat%20Soenda%20Ketjil.pdf|title=Jejak Riwayat Soenda Ketjil|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|editor-last=Hardian|pages=70|url-status=live}}</ref>

== Bangunan ==

=== Ruang audiovisual ===
Lokasi ruang audiovisual terpisah dari bangunan utama Museum Soenda Ketjil. Ukurannya adalah 15 × 6 m<sup>2</sup>. Ruang Audiovisual di Museum Soenda Ketjil bersifat kedap suara dan dikhususkan bagi pengunjung yang ingin menonton [[film]] tentang sejarah Buleleng dan sejarah Sunda Kecil.{{Sfn|Ramadhani, Sirjaya, dan Titasari|2022|p=12031}}

== Koleksi ==
Museum Soenda Ketjil mengoleksi peninggalan dari [[I Gusti Ketut Pudja]] dan beberapa foto kegiatan di Pelabuhan Buleleng. Sejarah mengenai Buleleng dan Provinsi Sunda Kecil dipamerkan dalam bentuk foto dan dokumen. Museum Soenda Ketjil juga mengoleksi tiruan relief dari Pura Meduwe Karang. Ada koleksi yang dipamerkan dengan dipajang pada dinding museum, dan ada pula yang koleksi yang diletakkan pada di rak kayu.{{Sfn|Ramadhani, Sirjaya, dan Titasari|2022|p=12031}}


== Referensi ==
== Referensi ==

=== Catatan kaki ===
<references />
<references />

=== Daftar pustaka ===

* {{Cite journal|last=Ramadhani, F. Y., Sirjaya, I. W., dan Titasari, C. P.|date=Mei 2022|title=Strategy For Management of the Soenda Ketjil Museum as a Tourism Attraction in Singaraja City, Bali|url=https://www.bircu-journal.com/index.php/birci/article/download/5040/pdf|journal=Budapest International Research and Critics Institute-Journal|language=EN|volume=5|issue=2|pages=12029-12035|doi=10.33258/birci.v5i2.5040|issn=2615-1715|ref={{sfnref|Ramadhani, Sirjaya, dan Titasari|2022}}}}


[[Kategori:Museum di Bali]]
[[Kategori:Museum di Bali]]

Revisi per 20 Mei 2024 12.30

Museum Soenda Ketjil adalah museum khusus yang didirikan untuk menjelaskan sejarah Kota Singaraja dan ketokohan I Gusti Ketut Pudja. Peresmian museum diselenggarakan pada tanggal 13 Maret 2018. Museum Soenda Ketjil termasuk jenis museum tematik dengan tema sejarah. Koleksi yang dipamerkan dimulai dari barang-barang peninggalan gubernur Sunda Kecil. Museum Soenda Ketjil juga akan memberikan informasi mulai dari sejarah tentang bekas Pelabuhan Buleleng sejak abad ke-18 sebagai pusat perdagangan. Informasi berikutnya berupa masa penguasaan Bali oleh Hindia Belanda pada tahun 1846 dan terpilihnya Kota Singaraja sebagai pusat pemerintahan. Selanjutnya, diberikan informasi tentang pembangunan pelabuhan, terminal, kantor, dan jembatan di Buleleng. Informasi lain yang disediakan di dalam museum adalah tentang Kabupaten Buleleng yang pernah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Soenda Ketjil di awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 sampai tahun 1958. Museum Soenda Ketjil jega memberikan informasi tentang wilayah Provinsi Soenda Ketjil yang meliputi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Bangunan Museum Soenda Ketjil merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda di kawasan pelabuhan tua Buleleng. Bangunan tersebut dulunya bernama Koninjklike Paaketvaarf Maatschappij.[1]

Pendirian

Museum Soenda Ketjil didirikan pada sebuah bangunabekas kantor bea cukai milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij di kawasan Pelabuhan Buleleng.[2]

Pembukaan Museum Soenda Ketjil diadakan pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018. Kegiatan pembukaan dilakukan dengan pemotongan pita oleh Dewa Ketut Puspaka selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng.[3]

Lokasi

Lokasi Museum Soenda Ketjil berada di bekas Pelabuhan Buleleng.[3]

Fungsi

Museum Soenda Ketjil difungsikan untuk memberikan informasi mengenai sejarah di kawasan bekas Pelabuhan Buleleng.[4]

Bangunan

Ruang audiovisual

Lokasi ruang audiovisual terpisah dari bangunan utama Museum Soenda Ketjil. Ukurannya adalah 15 × 6 m2. Ruang Audiovisual di Museum Soenda Ketjil bersifat kedap suara dan dikhususkan bagi pengunjung yang ingin menonton film tentang sejarah Buleleng dan sejarah Sunda Kecil.[5]

Koleksi

Museum Soenda Ketjil mengoleksi peninggalan dari I Gusti Ketut Pudja dan beberapa foto kegiatan di Pelabuhan Buleleng. Sejarah mengenai Buleleng dan Provinsi Sunda Kecil dipamerkan dalam bentuk foto dan dokumen. Museum Soenda Ketjil juga mengoleksi tiruan relief dari Pura Meduwe Karang. Ada koleksi yang dipamerkan dengan dipajang pada dinding museum, dan ada pula yang koleksi yang diletakkan pada di rak kayu.[5]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 244. ISBN 978-979-8250-67-5. 
  2. ^ Ramadhani, Sirjaya, dan Titasari 2022, hlm. 12030.
  3. ^ a b "Museum Soenda Ketjil: Mengabadikan Sejarah, Mengembangkan Daya Tarik Wisata" (PDF). Kabar Buleleng Edisi Maret 2018. Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Bagian Humas dan Protokol Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng: 10. Maret 2018. 
  4. ^ Hardian, ed. (2017). Jejak Riwayat Soenda Ketjil (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 70. 
  5. ^ a b Ramadhani, Sirjaya, dan Titasari 2022, hlm. 12031.

Daftar pustaka