Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman Purwokerto: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
#1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Yatim|Oktober 2022}} |
{{Yatim|Oktober 2022}} |
||
'''Museum Panglima Besar Soedirman''' atau yang biasa disebut Museum Pangsar Soedirman terletak di pinggiran kota [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] sebelah barat berjarak 3 km dari pusat pemerintahan [[Kabupaten Banyumas]]. Sesuai namanya, museum ini dibangun untuk mengenang jasa-jasa [[Soedirman|Jendral Soedirman]] sebagai pahlawan bangsa. Museum ini terdiri dari dua lantai, lantai satu berisi foto dan [[diorama]] perjuangan Panglima Besar Soedirman di medan perang dalam upaya merebut [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] yang pada saat itu menjadi ibu kota Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Kodir, dkk|date=2021|title=Museum Panglima Besar TNI Jendral Sudirman Karanglewas Banyumas|url=https://id.scribd.com/document/557688282/MUSEUM-PANGLIMA-BESAR-TNI-JENDRAL-SUDIRMAN|website=Scribd|publisher=Universitas Islam Negeri Prof KH, Saifudin Zuhri|language=id|access-date=2024-05-22}}</ref> Serta duplikat rumah kelahiran Jenderal Soedirman. |
|||
Museum Panglima Besar Soedirman terletak di pinggiran kota Purwokerto sebelah barat berjarak 3 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas. Museum ini dibangun pada tahun 1976 dan diresmikan oleh Wakil Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal Soerono pada 21 Maret 1977<ref>{{Cite journal|last=Anjarningsih|first=Tita|last2=Suparlinah|first2=Irianing|last3=Wulandari|first3=Ratu Ayu Sri|last4=Hidayat|first4=Taufik|date=2022-03-25|title=Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara|url=http://dx.doi.org/10.35912/jakman.v3i2.626|journal=Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan Manajemen|volume=3|issue=2|pages=99–115|doi=10.35912/jakman.v3i2.626|issn=2716-0807}}</ref>. Bangunan tersebut didirikan untuk mengenang perjuangan dari Jenderal Seodirman. Area museum terdapat dua bangunan utama yang terdiri dari dua lantai yakni pada bagian bawah berisi biorama, foto-foto perjuangan serta duplikat rumah kelahiran Jenderal Soedirman dengan lapangan besar, dan lahan parkir di depannya, kemudian bangunan kedua adalah perpustakaan. Pada lantai atas terdiri dari relief sejarah bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan 1945, relief perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai Ibukota Indonesia kala itu, dan patung panglima besar Jenderal Soedirman duduk di atas punggung kuda<ref>{{Cite web|last=digsa.id|title=Pariwisata Provinsi Jawa Tengah {{!}} Destinasi Wisata {{!}} MUSEUM PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN|url=https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/regency/kabupaten-banyumas/destinasi-wisata/museum-panglima-besar-jenderal-soedirman|website=visitjawatengah.jatengprov.go.id|language=en|access-date=2022-05-28}}</ref>. Di lapangan tersebut juga digunakan sebagai tempat berkemah oleh pramuka dan siswa dari berbagai sekolah di Purbalingga. Hal itulah yang mencerminkan Jenderal Soedirman sebagai sosok pegiat pramuka di ''Hizbul Wathon'' yang dikenal sebagai figur berblangkon, bertubuh jakun, dan berjubah panjang sesuai dengan patung Soedirman di halaman museum. |
|||
Di lantai dua, terdapat sejarah bangsa Indonesia, relief perjalanan Jendral Soedirman dan patung Jendral Soedirman yang sedang menunggang kuda.<ref>{{Cite book|last=Ramadhani|first=Al Yusri Hayyu|date=2022|title=Pemanfaatan Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman Sebagai Sumber Belajar Sejarah|location=Purwokerto|publisher=Universitas Muhammadiyah Purwokerto|pages=4-5|url-status=live}}</ref> Patung ini terbuat dari [[perunggu]] dengan tinggi 4,5 meter dan berat 5,5 ton. <ref>{{Cite web|last=|title=Pariwisata Provinsi Jawa Tengah {{!}} Destinasi Wisata {{!}} MUSEUM PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN|url=https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/regency/kabupaten-banyumas/destinasi-wisata/museum-panglima-besar-jenderal-soedirman|website=visitjawatengah.jatengprov.go.id|language=Indonesia|access-date=2024-05-22}}</ref> Di bagian belakang patung, terdapat lambang Garuda Pancasila sebagai lambang negara. |
|||
== Sejarah == |
|||
Tahun 1984, Museum Pangsar Seodirman pada awalnya berupa monumen. Museum mulai dibangun pada tahun 1990 oleh Yayasan Seruan Eling Banyumas (Serulingmas) yang diketuai Jendral Dr. Susilo Soedirman. Tahun 1995 museum diresmikan dan diserahkan kepada Perda Banyumas, selanjutnya dikelola oleh Dinas Teknis Dinas Pariwisata (DIPARTA), yang saat ini menjadi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas. |
|||
== Koleksi == |
|||
* Miniatur |
|||
* Diorama perjuangan |
|||
* Patung Jendral Soedirman |
|||
* Tandu yang digunakan Kendral Soedirman |
|||
* Foto-foto perjuangan |
|||
* 21 buku Jendral Soedirman |
|||
* 15 senjata |
|||
* 2 tank perang |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 22 Mei 2024 09.22
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Museum Panglima Besar Soedirman atau yang biasa disebut Museum Pangsar Soedirman terletak di pinggiran kota Purwokerto sebelah barat berjarak 3 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas. Sesuai namanya, museum ini dibangun untuk mengenang jasa-jasa Jendral Soedirman sebagai pahlawan bangsa. Museum ini terdiri dari dua lantai, lantai satu berisi foto dan diorama perjuangan Panglima Besar Soedirman di medan perang dalam upaya merebut Yogyakarta yang pada saat itu menjadi ibu kota Indonesia.[1] Serta duplikat rumah kelahiran Jenderal Soedirman.
Di lantai dua, terdapat sejarah bangsa Indonesia, relief perjalanan Jendral Soedirman dan patung Jendral Soedirman yang sedang menunggang kuda.[2] Patung ini terbuat dari perunggu dengan tinggi 4,5 meter dan berat 5,5 ton. [3] Di bagian belakang patung, terdapat lambang Garuda Pancasila sebagai lambang negara.
Sejarah
Tahun 1984, Museum Pangsar Seodirman pada awalnya berupa monumen. Museum mulai dibangun pada tahun 1990 oleh Yayasan Seruan Eling Banyumas (Serulingmas) yang diketuai Jendral Dr. Susilo Soedirman. Tahun 1995 museum diresmikan dan diserahkan kepada Perda Banyumas, selanjutnya dikelola oleh Dinas Teknis Dinas Pariwisata (DIPARTA), yang saat ini menjadi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas.
Koleksi
- Miniatur
- Diorama perjuangan
- Patung Jendral Soedirman
- Tandu yang digunakan Kendral Soedirman
- Foto-foto perjuangan
- 21 buku Jendral Soedirman
- 15 senjata
- 2 tank perang
Referensi
- ^ Kodir, dkk (2021). "Museum Panglima Besar TNI Jendral Sudirman Karanglewas Banyumas". Scribd. Universitas Islam Negeri Prof KH, Saifudin Zuhri. Diakses tanggal 2024-05-22.
- ^ Ramadhani, Al Yusri Hayyu (2022). Pemanfaatan Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman Sebagai Sumber Belajar Sejarah. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. hlm. 4–5.
- ^ "Pariwisata Provinsi Jawa Tengah | Destinasi Wisata | MUSEUM PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN". visitjawatengah.jatengprov.go.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-05-22.