Syamsul Asri: Perbedaan antara revisi
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
Syamsul Asri lahir di Padang pada 17 Februari 1933 dari keluarga Minang asal [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], Roebama Soetan Iskandar dan Siti Hajar. Usai menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah, ia berkuliah di Jurusan Arsitektur [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB). Begitu selesai pada 1963, ia kembali ke Padang dan mendirikan perusahaan kontraktor PT Rangkiang. Perusahaan ini mengerjakan [[Rumah Bagonjong|Kantor Gubernur Sumatera Barat]]. Syamsul Asri melakukan perubahan pada desain awal rancangan Ir. Mathias (seniornya di ITB), salah satunya memberi sentuhan arsitektur vernakular dengan menambahkan atap ''gonjong'' yang terdapat pada [[rumah gadang]].<ref>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=-aRxAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=AR+soehoed+%22kantor+gubernur%22+padang&q=AR+soehoed+%22kantor+gubernur%22+padang&hl=id|title=Siapa Mengapa Sejumlah Orang Minang|publisher=Biro Penerbitan, Badan Koordinasi Kemasyarakatan/Kebudayaan Alam Minangkabau DKI Jakarta|isbn=978-979-8790-00-3|language=id|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=[[Hasril Chaniago]]|first=|date=1998|url=https://books.google.co.id/books/about/Brigadir_Jenderal_Polisi_Kaharoeddin_Dat.html?id=GQJwAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa: Gubernur di tengah pergolakan|publisher=Pustaka Sinar Harapan|isbn=978-979-416-582-9|language=id|url-status=live}}</ref> |
Syamsul Asri lahir di Padang pada 17 Februari 1933 dari keluarga Minang asal [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], Roebama Soetan Iskandar dan Siti Hajar. Usai menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah, ia berkuliah di Jurusan Arsitektur [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB). Begitu selesai pada 1963, ia kembali ke Padang dan mendirikan perusahaan kontraktor PT Rangkiang. Perusahaan ini mengerjakan [[Rumah Bagonjong|Kantor Gubernur Sumatera Barat]]. Syamsul Asri melakukan perubahan pada desain awal rancangan Ir. Mathias (seniornya di ITB), salah satunya memberi sentuhan arsitektur vernakular dengan menambahkan atap ''gonjong'' yang terdapat pada [[rumah gadang]].<ref>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=-aRxAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=AR+soehoed+%22kantor+gubernur%22+padang&q=AR+soehoed+%22kantor+gubernur%22+padang&hl=id|title=Siapa Mengapa Sejumlah Orang Minang|publisher=Biro Penerbitan, Badan Koordinasi Kemasyarakatan/Kebudayaan Alam Minangkabau DKI Jakarta|isbn=978-979-8790-00-3|language=id|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=[[Hasril Chaniago]]|first=|date=1998|url=https://books.google.co.id/books/about/Brigadir_Jenderal_Polisi_Kaharoeddin_Dat.html?id=GQJwAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa: Gubernur di tengah pergolakan|publisher=Pustaka Sinar Harapan|isbn=978-979-416-582-9|language=id|url-status=live}}</ref> |
||
Selain Kantor Gubernur Sumatera Barat, karya-karya Syamsul Asri yakni Perpustakaan UBH, Hotel Embun Pagi Maninjau, Kampus AKBP Padang, Rektorat IAIN Imam Bonjol, serta beberapa rumah tinggal dan masjid/musala. Bersama |
Selain Kantor Gubernur Sumatera Barat, karya-karya Syamsul Asri yakni Perpustakaan UBH, Eks-Kantor DPRD Sumatera Barat, Hotel Embun Pagi Maninjau, Kampus AKBP Padang, Rektorat IAIN Imam Bonjol, serta beberapa rumah tinggal dan masjid/musala. Bersama dosen UBH lainnya, ia juga terlibat dalam tim pelaksana rekonstruksi [[Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta|Rumah Kelahiran Bung Hatta]] yang kini dijadikan museum.<ref>Ego Vinda A.P.Y. Arianto (2022). "Di Balik Rekonstruksi Rumah Kelahiran Bung Hatta" dalam [https://press.perpusnas.go.id/ProdukDetail.aspx?id=575 ''Hatta: Role Model nan Role Player'']. Jakarta: Perpusnas Press. ISBN: 978-623-313-481-1.</ref> |
||
Syamsul Asri merampungkan S-3 di [[Universitas Teknologi Malaysia]] (UTM) pada 2004 lewat disertasi ''Prinsip-Prinsip Pembinaan Rumah Adat Minangkabau''.<ref>{{Cite book|last=Syamsul Asri|first=|date=2004|url=https://books.google.co.id/books/about/Prinsip_prinsip_pembinaan_rumah_adat_min.html?id=iEVxAQAACAAJ&redir_esc=y|title=Prinsip-prinsip pembinaan rumah adat minangkabau|publisher=Universiti Teknologi Malaysia|language=ms|url-status=live}}</ref> |
Syamsul Asri merampungkan S-3 di [[Universitas Teknologi Malaysia]] (UTM) pada 2004 lewat disertasi ''Prinsip-Prinsip Pembinaan Rumah Adat Minangkabau''.<ref>{{Cite book|last=Syamsul Asri|first=|date=2004|url=https://books.google.co.id/books/about/Prinsip_prinsip_pembinaan_rumah_adat_min.html?id=iEVxAQAACAAJ&redir_esc=y|title=Prinsip-prinsip pembinaan rumah adat minangkabau|publisher=Universiti Teknologi Malaysia|language=ms|url-status=live}}</ref> |
Revisi per 7 Juni 2024 00.06
Syamsul Asri, PhD (lahir 17 Februari 1933) adalah seorang arsitek Indonesia generasi pertama yang berkiprah di Sumatera Barat. Karya-karyanya tersebar kebanyakan di Padang meliputi bangunan kantor pemerintah dan kampus, sedangkan yang lainnya di Padang Pariaman dan Maninjau. Ia juga mengajar sebagai dosen Universitas Bung Hatta (UBH). Di kampus tersebut, ia silih-berganti menduduki jabatan dekan, yakni Fakultas Teknik, Fakultas Teknik Industri, dan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan. Ia juga berperan dalam pendirian Jurusan Arsiitektur UBH.
Syamsul Asri lahir di Padang pada 17 Februari 1933 dari keluarga Minang asal Maninjau, Roebama Soetan Iskandar dan Siti Hajar. Usai menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah, ia berkuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Begitu selesai pada 1963, ia kembali ke Padang dan mendirikan perusahaan kontraktor PT Rangkiang. Perusahaan ini mengerjakan Kantor Gubernur Sumatera Barat. Syamsul Asri melakukan perubahan pada desain awal rancangan Ir. Mathias (seniornya di ITB), salah satunya memberi sentuhan arsitektur vernakular dengan menambahkan atap gonjong yang terdapat pada rumah gadang.[1][2]
Selain Kantor Gubernur Sumatera Barat, karya-karya Syamsul Asri yakni Perpustakaan UBH, Eks-Kantor DPRD Sumatera Barat, Hotel Embun Pagi Maninjau, Kampus AKBP Padang, Rektorat IAIN Imam Bonjol, serta beberapa rumah tinggal dan masjid/musala. Bersama dosen UBH lainnya, ia juga terlibat dalam tim pelaksana rekonstruksi Rumah Kelahiran Bung Hatta yang kini dijadikan museum.[3]
Syamsul Asri merampungkan S-3 di Universitas Teknologi Malaysia (UTM) pada 2004 lewat disertasi Prinsip-Prinsip Pembinaan Rumah Adat Minangkabau.[4]
Referensi
- ^ Siapa Mengapa Sejumlah Orang Minang. Biro Penerbitan, Badan Koordinasi Kemasyarakatan/Kebudayaan Alam Minangkabau DKI Jakarta. 1995. ISBN 978-979-8790-00-3.
- ^ Hasril Chaniago (1998). Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa: Gubernur di tengah pergolakan. Pustaka Sinar Harapan. ISBN 978-979-416-582-9.
- ^ Ego Vinda A.P.Y. Arianto (2022). "Di Balik Rekonstruksi Rumah Kelahiran Bung Hatta" dalam Hatta: Role Model nan Role Player. Jakarta: Perpusnas Press. ISBN: 978-623-313-481-1.
- ^ Syamsul Asri (2004). Prinsip-prinsip pembinaan rumah adat minangkabau (dalam bahasa Melayu). Universiti Teknologi Malaysia.