Lompat ke isi

Dwaraka: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Abcdef242526 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Abcdef242526 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22: Baris 22:
Dalam epos Hindu dan [[Puranas]], Dwaraka disebut Dwarawati dan merupakan salah satu dari tujuh situs Tirtha (ziarah) untuk pembebasan spiritual. Enam lainnya adalah [[Mathura]], [[Ayodhya]], [[Varanasi|Kashi]], [[Kanchipuram]], Avantika ([[Ujjain]]) dan [[Puri]].<ref>{{cite book|author1=Jean Holm|author2=John Bowker|title=Sacred Place|url=https://books.google.com/books?id=5xlfCgAAQBAJ |year=2001|publisher=Bloomsbury Publishing|isbn=978-1-62356-623-4|page=70}}</ref>
Dalam epos Hindu dan [[Puranas]], Dwaraka disebut Dwarawati dan merupakan salah satu dari tujuh situs Tirtha (ziarah) untuk pembebasan spiritual. Enam lainnya adalah [[Mathura]], [[Ayodhya]], [[Varanasi|Kashi]], [[Kanchipuram]], Avantika ([[Ujjain]]) dan [[Puri]].<ref>{{cite book|author1=Jean Holm|author2=John Bowker|title=Sacred Place|url=https://books.google.com/books?id=5xlfCgAAQBAJ |year=2001|publisher=Bloomsbury Publishing|isbn=978-1-62356-623-4|page=70}}</ref>


== Perendaman ==
{{kerajaan india kuno}}
Dalam ''[[Mausala Parva]]'' dari ''[[Mahabharata]]'', [[Arjuna]] menyaksikan tenggelamnya Dvaraka dan menggambarkannya sebagai berikut:<ref>{{cite book |author=Diana L. Eck |title=India: A Sacred Geography |url=https://books.google.com/books?id=PyC4o7i9tnEC&pg=PA382 |date=26 March 2013 |publisher=Three Rivers Press |isbn=978-0-385-53192-4 |page=382 }}</ref>


{{cquote|Laut, yang tadinya menghantam pantai, tiba-tiba melanggar batas yang ditetapkan oleh alam. Laut mengalir deras ke kota. Itu mengalir melalui jalan-jalan kota yang indah. Laut menutupi segala sesuatu di kota. Saya melihat gedung-gedung indah satu per satu terendam. Dalam hitungan beberapa saat semuanya berakhir. Laut kini menjadi tenang seperti danau. Tidak ada jejak kota itu. Dvaraka hanyalah sebuah nama; hanya kenangan.|source=''Mausala Parva'' dari ''Mahabharata''}}
{{kerajaan india-stub}}


== Referensi ==
{{Reflist|30em}}

== Bibliografi ==
* {{cite book |author=S. R. Rao |chapter=Further excavations of the submerged city of Dwarka |title=Recent Advances in Marine Archaeology: Proceedings of the second Indian Conference on Marine Archaeology of Indian Ocean Countries, January 1990 |url=http://drs.nio.org/drs/handle/2264/3290 |journal=Marine Archaeology |publisher=National Institute Of Oceanography |year=1991 |pages=51–59 }}
* Gaur, A.S., Sundaresh, P. Gudigar, Sila Tripati, K.H. Vora and S.N. Bandodkar (2000) [https://www.researchgate.net/publication/27667255_Recent_underwater_explorations_at_Dwarka_and_surroundings_of_Okha_Mandal Recent underwater explorations at Dwarka and surroundings of Okha Mandal], Man and Environment, XXV(1): 67-74.
* Gaur, A.S. and Sundaresh (2003) [https://drs.nio.org/drs/handle/2264/480 Onshore Excavation at Bet Dwarka Island, in the Gulf of Kachchh, Gujarat], Man and Environment, XXVIII(1): 57-66.

== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book |author=Shikaripur Ranganatha Rao |title=The lost city of Dvārakā |url=https://books.google.com/books?id=gyFuAAAAMAAJ |year=1999 |publisher=Aditya Prakashan |isbn=9788186471487 }}

{{DEFAULTSORT:Dvaraka (Historical)}}
[[Kategori:Kerajaan India Kuno|Dwaraka,kerajaan]]
[[Kategori:Kerajaan India Kuno|Dwaraka,kerajaan]]
[[Kategori:Kerajaan Wangsa Yadawa]]
[[Kategori:Kerajaan Wangsa Yadawa]]

Revisi per 12 Juni 2024 12.31

Dvaraka is on sea coast
Dvaraka is on sea coast
Dwaraka
Dwaraka modern, adalah latar untuk banyak bab di Hariwangsa.[1] Kota ini digambarkan berada di dekat laut, di era modern Gujarat; lukisan kota pada abad ke-19 (bawah).

Dwārakā, juga dikenal sebagai Dwārawatī (Sansekerta द्वारका "[kota] yang berpagar", mungkin berarti memiliki banyak gerbang, atau alternatifnya memiliki satu atau beberapa gerbang yang sangat megah), adalah kota bersejarah yang sakral dalam literatur suci Hinduisme, Jainisme,[2][3] dan Buddhisme.[4][5][6] Ini juga bisa dieja sebagai alternatif Dwarika. Nama Dvaraka konon diberikan kepada tempat itu oleh Krishna, dewa utama dalam agama Hindu.[7][8] Dvaraka adalah salah satu dari Sapta Puri (tujuh kota suci) Hinduisme.

Dalam Mahabharata, itu adalah sebuah kota yang terletak di tempat yang sekarang Dwaraka, sebelumnya disebut Kushasthali, yang bentengnya harus diperbaiki oleh Yadawa.[9] Dalam epik ini, kota ini digambarkan sebagai ibu kota Kerajaan Anarta. Menurut Hariwangsa kota ini terletak di wilayah Kerajaan Sindhu.[10]

Dalam epos Hindu dan Puranas, Dwaraka disebut Dwarawati dan merupakan salah satu dari tujuh situs Tirtha (ziarah) untuk pembebasan spiritual. Enam lainnya adalah Mathura, Ayodhya, Kashi, Kanchipuram, Avantika (Ujjain) dan Puri.[11]

Perendaman

Dalam Mausala Parva dari Mahabharata, Arjuna menyaksikan tenggelamnya Dvaraka dan menggambarkannya sebagai berikut:[12]

Laut, yang tadinya menghantam pantai, tiba-tiba melanggar batas yang ditetapkan oleh alam. Laut mengalir deras ke kota. Itu mengalir melalui jalan-jalan kota yang indah. Laut menutupi segala sesuatu di kota. Saya melihat gedung-gedung indah satu per satu terendam. Dalam hitungan beberapa saat semuanya berakhir. Laut kini menjadi tenang seperti danau. Tidak ada jejak kota itu. Dvaraka hanyalah sebuah nama; hanya kenangan.

— Mausala Parva dari Mahabharata

Referensi

  1. ^ Manmatha Nath Dutt, Vishnu Purana, Harivamsa (1896), pages 283-286
  2. ^ Jaini, P. S. (1993), Jaina Puranas: A Puranic Counter Tradition, SUNY Press, ISBN 978-0-7914-1381-4 
  3. ^ Bauer, Jerome H. (24 March 2005). "Hero of Wonders, Hero in Deeds: Vasudeva Krishna in Jaina Cosmohistory". Dalam Beck, Guy L. Alternative Krishnas: Regional and Vernacular Variations on a Hindu Deity (dalam bahasa Inggris). SUNY Press. hlm. 167–169. ISBN 978-0-7914-6415-1. 
  4. ^ "Andhakavenhu Puttaa". www.vipassana.info. Diakses tanggal 2008-06-15. 
  5. ^ Law, B. C. (1941). India as Described in Early Texts of Buddhism and Jainism. Luzac. hlm. 99–101. 
  6. ^ Jaiswal, S. (1974). "Historical Evolution of the Ram Legend". Social Scientist. 21 (3–4): 89–97. doi:10.2307/3517633. JSTOR 3517633. 
  7. ^ Mani, Vettam (2010). Puranic Encyclopaedia (edisi ke-2nd). Delhi: Motilal Banarsidass. hlm. 89. ISBN 978-8120805972. 
  8. ^ Rajarajan, R.K.K. (2018). "Dvārakā in Tamil Literature and Historical Tradition". Annals of the Bhandarkar Oriental Research, Pune. XCV: 70–90. 
  9. ^ Sharma, Dr. Ishwar Chandra; Bimali, O.N., ed. (2004). Mahabharata: Sanskrit Text and English Translation. Diterjemahkan oleh Dutt, M.N. New Delhi: Parimal Publications. ASIN B0042LUAO4. 
  10. ^ 2.56.22–30; Nagar, Shanti Lal, ed. (2012). Harivamsa Purana. Eastern Book Linkers. hlm. 555. ISBN 978-8178542188. 
  11. ^ Jean Holm; John Bowker (2001). Sacred Place. Bloomsbury Publishing. hlm. 70. ISBN 978-1-62356-623-4. 
  12. ^ Diana L. Eck (26 March 2013). India: A Sacred Geography. Three Rivers Press. hlm. 382. ISBN 978-0-385-53192-4. 

Bibliografi

Bacaan lebih lanjut