Lompat ke isi

Protofon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hesty apriani (bicara | kontrib)
digabung dengan artikel Handie talkie
Hesty apriani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 104: Baris 104:
'''[[Handie talkie]]''' (HT) adalah alat komunikasi dua arah yang tidak menggunakan [[kabel]]. Pada awalnya jarak yang dapat ditempuh oleh alat ini hanya sejauh 2 mil namun belakangan ini sejalan dengan perkembangannya, handie talkie dapat mencakup hingga jarak 12 mil. Alat ini menggunakan teknologi Push To Talk [[(PTT)]] yang mana bagi penggunanya harus menekan tombol untuk saling berkomunikasi.
'''[[Handie talkie]]''' (HT) adalah alat komunikasi dua arah yang tidak menggunakan [[kabel]]. Pada awalnya jarak yang dapat ditempuh oleh alat ini hanya sejauh 2 mil namun belakangan ini sejalan dengan perkembangannya, handie talkie dapat mencakup hingga jarak 12 mil. Alat ini menggunakan teknologi Push To Talk [[(PTT)]] yang mana bagi penggunanya harus menekan tombol untuk saling berkomunikasi.


HT ini merupakan sebuah perangkat komunikasi kecil yang ringan dan memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk dapat berkomunikasi baik secara perorangan maupun secara kelompok. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa jarak yang dapat ditempuh oleh HT itu sendiri saat ini mencapai 12 mil, perkembangan produk HT ini terus berkembang salah satu contohnya pada desain dari handie talkie ini sendiri. HT mEmang sudah tampil yang lebih beragam.
HT ini merupakan sebuah perangkat komunikasi kecil yang ringan dan memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk dapat berkomunikasi baik secara perorangan maupun secara kelompok. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa jarak yang dapat ditempuh oleh HT itu sendiri saat ini mencapai 12 mil, perkembangan produk HT ini terus berkembang salah satu contohnya pada desain dari handie talkie ini sendiri. HT mEmang sudah tampil yang agak beragam.





Revisi per 14 Oktober 2009 10.04

Walkie talkie adalah sebuah komunikasi alat genggam yang dapat mengkomunikasikan dua orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio. Kebanyakan walkie talkie membiarkan para penggunanya untuk melakukan dua fungsi dari walkie-talkie yaitu berbicara ataupun mendengar. Walkie Talkie termasuk alat yang dikenal dengan sebutan ‘two way radio’ ataupun radio dua arah. Two Way radio tersebut dapat melakukan pembicaraan dua arah, berbicara dan mendengar lawan bicara secara bergantian. Walkie talkie dapat digunakan dalam jarak 0,5 Km sampai dengan 2,5 Km tanpa menggunakan biaya pulsa seperti menelpon. Walkie talkie juga dapat artikan transceiver, yang dikarenakan ia memiliki two way radios tersebut, alat ini memiliki radio transmitter dan sinyal penerima komunikasi radio. Radio, yang sering kita dengarkan dirumah ataupun dimobil hanyalah sebuah pemacar penerima. Alat tersebut didesain hanya untuk menangkap radio broadcast. Jadi walkie talkie hampir mirip dengan studio radio kecil. Citizen’s Band (CB) radio merupakan salah satu contoh two-way radio. CB radio biasa digunakan untuk pengemudi truk untuk berkomunikasi dengan pengemudi lainnya ataupun dengan pemimpinnya. Handphone pun merupakan tipe two-way radio, tetapi handphone maupun CB radio berbeda dengan walkie talkie dalam penggunaannya. Walkie Talkie juga berbeda dengan HT (handie talkie), HT memerlukan izin untuk menggunakannya, sedangkan walkie talkie tidak. HT memiliki range frekuensi yang lebih besar dan bebas dibandingkan dengan walkie talkie. Walkie talkie adalah alat yang sangat cocok untuk perkerjaan yang membutuhkan koordinas banyak orang, seperti perekrja pabrik, Event Organizer, pemasangan antena TV, ataupun sekuriti. Walkie talkie merupakan alat yang cocok untuk perkerjaan seperti itu dikarenakan alat ini dapat digunakan bersamaan lebih dari 1 pasang, jadi dapat digunakan oleh jumlah orang yang banyak tetapi tetap menggunakan channel yang sama.

Sejarah

Walkie Talkie pertama kali dibuat pada tahun 1937 oleh seorang penemu asal Kanada yang bernama, Donald Lewes Hings , P.Eng, M.B.E., C.M. Tetapi pada saat pertamakali ditemukannya, walkie talkie tersebut belum dinamakan walkie talkie, benda tersebut adalah ‘waterproof 2ways radio” dan diproduksi untuk Dominico pada tahun 1938. Setelah itu ‘waterproof 2 way radio’ yang dapat juga disebut dengan ‘Light Aircraft Emergency Set’ memiliki berat 12 pounds, besarnya 6” x 7” x 13” dengan antenna yang melipat kebawah, serta baterei didalamnya. Transceiver ini dapat dibawa pada saat memancarkan dan juga menerima suara. Maka pada saat itu walkie talkie disebut dengan ‘wireless sets’ atau ‘pack sets’. Istilah walkie talkie (ataupun talkie walkie) dipopulerkan oleh para jurnalis dalan melaporkan hasil penemuan terbaru selama Perang Dunia Kedua.

Pada akhir tahun 1938, Hings mengembangkan kabin pesawat udara permanen, 10PC20, yang merupakan versi kecil dari the Light Aircraft Emergency Set untuk memperbolehkan Cominco Aircraft untuk menerima dan memancarkan kembali suara untuk menetapkan keadaan darurat dan berkomunikasi dengan persekutuannya atau dengan komandannya. 10PC20 memiliki bobot 3.5 Ibs, 29 watt, memiliki pemancar dan penerima suara ataupun kode, dapat bekerja efektif dalam wilayah 250 miles pada frekuensi 5000 kilocycles.

Awal tahun 1940, Hings mengirimkan surat kepada Canadian Air Force berhubungan dengan wireless transceiver suara 10PC20 untuk penggunaan pesawat udara militer dan mereka yang setuju bahwa teknologi tersebut memiliki fungsi yang sangat penting. Mereka pun menginginkan sebuah mobile transceiver mini yang hampir sama dengan Light Aircraft Emergency Set milik Hings. Hings dipinjamkan oleh Cominco kepada Pemerintah Kanada dalam jangka waktu selama perang berjalan dan hak paten dari two-way miliknya menjadi sebuah rahasia.

Penggunaan nama Walkie Talkie pertamakali terdengar pada tahun 1941, saat itu Hings mengatakan pada media bahwa walkie talkie berasal dari seorang prajurit yang berjalan menggunakan C 18 dengan seragamnya, dan seorang reporter berita bertanya kepadanya apa yang prajurit itu lakukan. Prajurit tersebut membalas dengan “Kau dapat berbicara (talk) dangan ini (C 18) disaat kau sedang berjalan (walk) menggenggam ini (C 18). Dengan pristiwa itulah para jurnalis ataupun reporter menuliskan walkie talkie pada berita harian mereka mengenai penemuan terbaru tersebut yang diambil oleh pembicaraan tersebut. Pada tahun 1942 dalam persiapan pembuatan model C-18 Mk I diproduksi dan diambil dengan model produksi C-58 – 18,000 C-58 diproduksi selama peperangan tersebut berlangsung. C-58 MK1 memiliki berat 20 Ibs, 300 tunable channels, dan memiliki volume sekitar 6” x 7” x 13”.

Walkie Talkie pada awalnya sangat diabaikan oleh dunia luas sampai pada akhirnya perang dunia diletuskan pada tahun 1939, dan dimana pada saat itu walkie talkie tiba-tiba menjadi teknologi paling berharga didalam dunia militer. CM&S meminta Hings untuk membantu the Department of National Defence dan the National Research Council di Ottawa untuk membangun kembali penemuan Hings yang dapat digunakan untuk kepentingan perang.

Inovasi mengenai walkie talkie juga datang pada seorang penemu yang lahir di Kanada tetapi dibesarkan di Amerika, Al Gross. Operator Ham Radio (Call sign W8PAL) walkie talkie adalah penemuan pertamanya yang menggunakan hand-held radio FM kecil dengan alat komunikasi dua arah yang ia kembangkan pada tahun 1938 disaat ia duduk di bangku SMA di Cleveland. Pada masa awal Perang Dunia ke-II, walkie talkie milik Gross muncul pada majalah radio, dan dengan cepat menarik perhatian tentara Amerika. Gross pun direkrut oleh OSS (Office of Strategic Service) yang sekarang dapat kita sebut dengan CIA, untuk mengembangkan dua arah, system udara ke darat untuk digunakan untuk berkomunikasi dengan intelligent diluar garis yang diketahui oleh musuh. Pada tahun 1941, Gross mengembangkan sebuah model walkie talkie yang dapat berkerja dengan baik yang hanya memiliki berat 4 pounds dengan antena yang simple. Baterainya yang dapat dioperasikan pada unit 260 MHz, frekuensi yang tidak mudah diserang pada wilayah kawasan musuh. Sejarah lain mengenai walkie talkie merupakan walkie talkie model SCR-194 merupakan bentuk walkie-talkie pertama yang dibuat oleh US Army Signal Corps Contribution. SCR-194 didesain untuk digunakan oleh tim altilery untuk berkomunikasi diantara grup.

Motorola juga memiliki peran penting dalam perkembangan walkie-talkie. Paul Galvin dari Galvin Manufacturing Company menjelaskan secara detail mengenai cerita dari perkembangan transceiver milik mereka selama Perang Dunia II berlangsung. Penemuan pertama meraka pada tahun 1940 adalah Handie-Talkie , sebuah walkie talkie dua arah atau dapat disebut dengan SCR-536. Sinyal Corps untuk unitnya dapat melihat aksi apapun di dalam kejadian pada perang dunia tersebut. Perusahaan tersebut memproduksi full SCR-536 pada bulan Juli 1941, 6 bulan sebelum tragedi Pearl Harbor. Pada awal tahun 1940, Daniel Noble, orang yang mengembangkan system komunikasi FM mobile untuk Connecticut State Police. Daniel Noble adalah orang pertama yang membuktikan system FM kepada kebutuhan khusus dari departemen kepolisian. Dan Noble bergabung dengan Galvin Manufacturing Company pada awal bulan September 1940. Ia memulai kerja dengan kemungkinan adanya penggabungan dari system standard AM dengan FM. Noble tidak memiliki tanggung jawab dalam pengembangan radio “Handie-Talkie” tetapi ia pergi ke Fort Monmounth, New Jersey, bersama dengan Don Mitchell dalam membentuk presentasi mengenai unit kepada Signal Corps. Pada saat presentasi tersebut Signal Corps diwakilkan dengan Col. Colton dan Major J. D. O’Connell yang memiliki peran penting dalam perkembangan dari jangkauan yang lebih jauh dari pada radio “Handie-Talkie”. Noble meyakinkan pada angkatan militer untuk mengganti peralatan dari unit jangkauan AM menjadi FM. SCR-300 (FM) hadir pada akhir tahun 1940, pengetesan contoh asli transceiver pun telah berhasil pada musim semi tahun 1941. Tim Motorola yang dipimpin oleh Daniel Noble yang berhasil mengembangkan SCR-300 terdiri dari Henry Magnuski, Marion Bond, Lloyd Morris, and Bill Vogel.

Rentangan waktu perkembangan walkie talkie dari tahun 1937 sampai tahun 1942

1937 1938 1939 1940 1941 1942
Donald L Hings AM Wireless “Waterproof field 2way radio” – 12 Ib walkie-talkie developed for Bush Pilots to drop or use in Emergency Production in quantity for Cominco aircraft to carry “Emergency 2way radio” 10PC20 final production model developed Dec 7 10PC20 Produced in quantity for Cominco Aircraft CockpitsBegan Patent process “Pack set” for Canadian Military Field tested July 10. Oct 7 Canadian Patent applied for “C-18” Prototype Sept 29 US Patent applied for Toronto reporter coins Walkie-talkie name C-58 Production Model, Used in Dieppe August 19, 1942
Al Gross FM wireless Handheld FM Wireless Handheld Produced a number of devices for fun Prototype developed for OSS
U.S. Army Signal Corp. AM Wireless SCR-193, 194, 195 developed. The 194 is referred to as the first Walkie-Talkie
Galvin-Motorola (Don Mitchell) Handie Talkie SCR-536 AM Prototypes developed in late 1940 Full Production July
Galvin-Motorola (Dan Noble) Walkie Talkie SCR-300 FM Noble joins company in early September 1940 Prototype testing spring of 1941

Cara penggunaan

Jaringan Walkie Talkie memerlukan petunjuk untuk memungkinkan cara kerja yang efisien walaupun jaringan tersebut digunakan oleh banyak ataupun sedikit walkie talkie. Setiap pengguna yang menggunakan jaringan tersebut harus waspada untuk menggunakan aturan walkie talkie tersebut. Cara penggunaan walkie talkie pasti berbeda antar jaringan yang satu dengan yang lainnya ataupun merk yang satu dengan merk lainnya, tetapi ada cara-cara yang general dalam menggunakan walkie-talkie tersebut, yaitu :

  1. Gunakan pesan ataupun transmisi yang pendek ataupun ‘to the point’, jika kita memiliki pesan yang cukup panjang, jadikan pesan tersebut pendek dan pastikan bahwa penerima pesan kita mengerti apa yang dimaksud pada pesan tersebut.
  2. Bicara dengan jelas dan dalam kondisi suara yang normal dengan mulut yang berjarak 3 inchi dari microphone radio.
  3. Gunakan kata-kata istilah yang standar dalam mempraktekannya kepada orang lain yang menggunakan walkie talkie pada jaringan yang sama.
  4. Jangan gunakan obscenities, sebuah jaringan radio yang menggunakan gelombang publik, gelombang tersebut dikontrol oleh Federal Communications Commission’s (FCC’s) policies. FFC memiliki wewenang untuk memonitor percakapan kita kapan saja.
  5. Saat mengoperasikan Walkie-Talkie, tekan tombol push-to-talk selama satu detik sebelum memulai untuk berbicara. Pada sebagian walkie-talkie kita akan mendengarkan bunyi ‘beep’ setelah kita menahan tombol tersebut yang menyatakan bahwa kita sudah dapat untuk berbicara.

Apabila pengguna sudah menjalankan semua aturan penggunaan walkie-talkie sesuai dengan yang tertulis diatas. Diharapkan maka komunikasi melalui walkie-talkie menjadi efektif maupun efisien dan tidak terjadi miss communication.

Pengguna

Militer

Seperti yang dijelaskan pada bab sejarah terbentuknya walkie talkie sudah dijelaskan bahwa walkie talkie pertama kali digunakan untuk kebutuhan militer khususnya apabila terjadinya perang. Walkie-talkie pertama yang digunakan oleh anggota milliter adalah “Radio Man”, alat tersebut sangat berbahaya, karena tentara yang menggunakannya hanya dapat menggunakan senjata kecil saat menggunaka alat tersebut. Hal itu terjadi karena beratnya “Radio Man” tersebut. Tetapi tuga tersebut adalah merupakan tugas penting, karena dengan adanya alat tersebut maka prajurit-prajurit tersebut dapat menyampaikan ataupun menerima informasi kepada base-campnya mengenai posisi musuh ataupun tempat untuk mengirimkan berita mengenai perang tersebut.

Kepolisian

Kepolisian adalah kelompok selanjutnya yang menggunaka walkie-talkie. Kepolisian menggunakan alat tersebut untuk mengirimkan laporan kepada kepolisian pusat mengenai informasi kejahatan seperti perampokan bank, kecelakaan lalu lintas ataupun pembunuhan.

Pemadam Kebakaran

Pemadam kebakaran menggunakan walkie talkie untuk memberitahukan kepada orang-orang yang terjebak pada wilayah kebarakan untuk menghindari tempat tersebut. Terkadang para pemadam kebakaran tersebut akan masuk kedalam ruangan tersebut dan harus berkomunikasi mengenai situasi yang terjadi didalam sana, oleh sebab itu ia membutuhkan walkie-talkie untuk berkomunikasi dengan partnernya.

Hiburan

Walkie talkie tidak hanya digunakan oleh beberapa perkerjaan saja. Banyak masyarakat yang memiliki perkerjaan seperti Event Organizer, tukang bangunan, arsitek, maupun pramuniaga menggunaka walkie talkie untuk perkerjaan mereka. Tetapi tidak jarang masyarakat yang menggunakan walkie talkie untuk bersenang-senang karena dengan walkie talkie pengguna dapat berkomunikasi dengan teman atau sodara saat bermain bersama. Dapat juga digunakan oleh keluarga yang sedang melakukan camping, hiking, climbing dan saat pengguna sedang berbelanja disupermarket. Ini semua menyakinkan bahwa walkie talkie merupakan teknologi komunikasi yang simple, hemat dan juga mudah untuk dioperasikannya.


Handie Talkie (HT)

Handie talkie (HT) adalah alat komunikasi dua arah yang tidak menggunakan kabel. Pada awalnya jarak yang dapat ditempuh oleh alat ini hanya sejauh 2 mil namun belakangan ini sejalan dengan perkembangannya, handie talkie dapat mencakup hingga jarak 12 mil. Alat ini menggunakan teknologi Push To Talk (PTT) yang mana bagi penggunanya harus menekan tombol untuk saling berkomunikasi.

HT ini merupakan sebuah perangkat komunikasi kecil yang ringan dan memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk dapat berkomunikasi baik secara perorangan maupun secara kelompok. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa jarak yang dapat ditempuh oleh HT itu sendiri saat ini mencapai 12 mil, perkembangan produk HT ini terus berkembang salah satu contohnya pada desain dari handie talkie ini sendiri. HT mEmang sudah tampil yang agak beragam.


Penggunaan HT ini biasanya dilakukan langsung dari satu HT ke HT yang lainnya / point to point) selain itu bisa juga dengan cara dari HT yang satu ke repeater untuk diseberkan kepada HT-HT yang lainnya, dan ini biasanya dilakukan untuk jangkauan atau jarak yang jauh misalkan saja untuk sebuah kota atau antarkota.


Cara kerja dari HT ini sebenarnya tidak beda jauh dari jaringan pada telepon seluler, namun bedanya adalah jika telepon seluler membutuhkan repeater-repeater kecil yang nantinya diatur serapat mungkin, namun sebaliknya untuk repeater HT sebisa mungkin kalau bisa repeaternya sesedikit mungkin.

Salah satu kelemahan HT ini adalah, alat ini tidak dapat berkomunikasi dengan ponsel, namun dengan perkembangan yang ada, saat ini HT dapat disambungkan kepada ponsel, dengan menerapkan teknologi dari Cisco Systems yang bernama IPICS, singkatan dari IP Interoperability Collaboration System 2.0. IPICS mengintegrasikan perangkat HT, PSTN (telepon tetap), ponsel, IP Phone (VoIP), serta komputer dalam satu jaringan berbasis internet.

IPICS ini sendiri terdiri dari pranti lunak dan perangkat kerasnya (server). Nantinya server tersebut akan disambungkan ke router yang menghubungkan dengan internet. Perangkat HT kemudian berkomunikasi dengan server melalui frekuensi seperti biasa. Server inilah yang nantinya dapat menyambungkan HT dengan jalur telekomunikasi lain.


Seluruh komunikasi HT via IPICS ini beroperasi menggunakan HT, ini maksudnya untuk berbicara harus bergantian dengan menekan tombol terlebih dahulu. Untuk berkomunikasi dengan telepon atau ponsel tetap harus diwalai dari telepon dan ponsel tersebut.



Referensi

  • Onslow, David. (2008). How to Choose a Two-Way Radio. Kanada. intercomOnline.com.
  • Anderson H, Leonard. (2005) The First Walkie Talkie Radio. USA. IntercomsOnline.com.
  • Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press.

Pranala luar