Lompat ke isi

Gopay: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ga ribet pakai gopay
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Membatalkan 1 suntingan by 36.71.47.128 (bicara): Suntingan uji coba (Patroli Siskamling 👮‍♂️)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
'''GoPay''' adalah [[anak perusahaan]] dari [[Gojek]] yang bergerak di bidang teknologi finansial. Layanan utama GoPay adalah [[dompet elektronik]] yang memiliki fitur penyimpan [[uang elektronik]], serta untuk pembayaran transaksi di [[Indonesia]]. GoPay juga memiliki layanan b, GoPayLater, dan memiliki saham di [[Bank Jago]].
'''GoPay''' adalah [[anak perusahaan]] dari [[Gojek]] yang bergerak di bidang teknologi finansial. Layanan utama GoPay adalah [[dompet elektronik]] yang memiliki fitur penyimpan [[uang elektronik]], serta untuk pembayaran transaksi di [[Indonesia]]. GoPay juga memiliki layanan [[beli sekarang, bayar nanti]], GoPayLater, dan memiliki saham di [[Bank Jago]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi per 1 Juli 2024 11.02

GoPay adalah anak perusahaan dari Gojek yang bergerak di bidang teknologi finansial. Layanan utama GoPay adalah dompet elektronik yang memiliki fitur penyimpan uang elektronik, serta untuk pembayaran transaksi di Indonesia. GoPay juga memiliki layanan beli sekarang, bayar nanti, GoPayLater, dan memiliki saham di Bank Jago.

Sejarah

2016-2017 (Pendirian dan Akuisisi)

Pada akhir tahun 2016 Gojek mengakuisisi Ponselpay, sebuah perusahaan keuangan milik MVComerce yang telah memiliki lisensi uang elektronik (e-money) dari Bank Indonesia.[1] Gojek membutuhkan lisensi tersebut guna mengembangkan GoPay yang telah mereka kembangkan untuk menjadi e-money.[2][3]

Satu tahun kemudian, Gojek mengumumkan akuisisinya terhadap tiga perusahaan financial technology yaitu Kartuku, Midtrans, dan Mapan untuk mendukung ekspansi GoPay di luar ekosistem Gojek.[4] Aldi Haryopratomo yang sebelumnya adalah pendiri Mapan, menjadi CEO dari unit bisnis Gopay yang dibentuk dari ketiga perusahaan yang diakuisisi.[5]

Kartuku merupakan sebuah perusahaan Pemroses Pihak Ketiga atau Third Party Processor (TPP) dan Penyedia Layanan Pembayaran (PSP).[6] Kartuku yang telah mengoperasikan lebih dari 150 ribu alat pembayaran di gerai luring (offline) dan telah bekerja sama dengan sembilan bank acquirer ini, akan difokuskan untuk pengembangan penggunaan GoPay secara luring.[7]

Midtrans adalah salah satu perusahaan penyedia jasa pemrosesan pembayaran secara daring yang telah menjalin kemitraan dengan bank-bank di Indonesia, maskapai penerbangan, retail e-commerce, dan perusahaan-perusahaan fintech.[8] Sementara Mapan adalah jaringan layanan keuangan berbasis komunitas yang memungkinkan penggunanya mencicil barang yang mereka ingin beli dalam katalog barang Arisan Mapan.[6][8] Mapan yang telah tersedia di 100 kota tersebut difokuskan oleh Gojek untuk mengakselerasi inklusi keuangan bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked).[9]

2018 -2019 (QR dan Gopaylater)

Hingga tahun 2017, Go-Pay hanya dapat digunakan sebagai pembayaran non-tunai ketika menggunakan layanan Go-Jek, mulai dari pembayaran Go-Ride, Go-Send, dan lainnya. Di 2018, Nadiem Makarim membuat keputusan mengeluarkan Go-Pay dari ekosistem Go-Jek, Go-Pay diharapkan dapat diterima oleh khalayak luas seperti halnya penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran.[10]

Pada bulan Mei 2018, Gopay menjadi uang elektronik pertama di Indonesia yang meluncurkan pembayaran QR code dengan fokus kepada warung makan.[11]. Penyebaran QR code sebagai metode pembayaran offline dilanjutkan dengan peluncuran di sarana transportasi publik dan sekolah.[12] [13]Gopay juga bekerja sama dengan lembaga amal Baznas dan berbagai masjud untuk penerimaan zakat secara daring.[14]

Pada bulan September 2018, Gopay-later fitur pembayaran terbaru memungkinkan pengguna untuk berutang dengan limit tertentu. PayLater merupakan produk fintech lending dari Findaya (PT Mapan Global Reksa) yang dikembangkan oleh PT Mapan Global Reksa (Findaya), tergabung sebagai bagian dari Mapan. Mapan sendiri adalah satu dari tiga startup fintech yang diakusisi Go-Jek pada tahun sebelumnya.[15]

Dalam waktu satu tahun setelah QR code di luncurkan, Gopay mencatat transaksi sebesar 89.5 triliun rupiah yaitu tiga puluh persen dari seluruh transaksi uang elektronik yang terdaftar di Bank Indonesia.[16]

2019-2020 (Perluasan Pembayaran, Asuransi, Investasi, dan Bank)

Pada periode dua tahun ini Gopay banyak meluncurkan produk pembayaran. Perluasan fungsi GoPay yang digelar pada tahun ini, ada pada produk GoSure sebagai wadah produk perlindungan asuransi, dan GoInvestasi untuk wadah produk instrumen investasi. Fitur GoTagihan pun terus dikembangkan hingga kini dapat digunakan untuk membayar berbagai tagihan seperti pajak, internet, air, listrik, BPJS, pulsa, dan tagihan lainnya. GoPay juga dapat digunakan sebagai opsi pembayaran untuk aplikasi populer di Google Play, Viu, HBO Go, Youtube Premium, YouTube Music dan Spotify. Sementara terkait infrastruktur fisik, GoPay dapat digunakan untuk membayar parkir di lebih dari 60 lokasi parkir di pusat perbelanjaan yang dikelola Secure Parking di seluruh Indonesia.[17]

Pada Go-Pay telah menggelontorkan dana sebezar Rp2,25 triliun untuk memborong 1,95 miliar saham atau 18,02% dari saham yang ditempatkan Bank Jago, sehingga dompet digital milik Go-Jek ini menguasai 2,4 miliar saham atau 22,16% di Bank Jago.[18]

2021-2022 (Tokopedia dan GoPayPinjam)

Pada tahun 2021, setelah terjadinya merger antara Gojek dan Tokopedia untuk menjadi Goto, pengguna bisa memanfaatkan fasilitas pembayaran dengan GoPay dan GoPayLater di aplikasi Tokopedia[19]. Setelah merger dengan Tokopedia, layanan teknologi finansial Gojek dan Tokopedia digabung menjadi Goto Financial dan Hans Patuwo menjabat sebagai Presiden unit bisnis tersebut.[20]

Pada tahun 2022, GoPay resmi memasuki ranah pinjaman online dengan menggandeng startup peer-to-peer (P2P) lending Kredit Pintar dan meluncurkan layanan GoPayPinjam. Layanan GoPayPinjam terbaru ini menawarkan penggunanya untuk meminjam hingga nominal Rp15 juta yang dapat dicicil hingga 12 bulan (tenor) lamanya.

Penghargaan

Pada tahun 2019 Gojek mendapatkan penghargaan dari majalah Fortune's 'Change the World' berkat inovasi GoPay yang dinilai membantu mempercepat inklusi keuangan dan ekonomi digital. Penghargaan ini ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja dan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Gojek masuk dalam daftar Fortune's "Change the World" 2019 melalui inovasi GoPay yang dinilai telah mentransformasi percepatan inklusi finansial dan ekonomi digital di Indonesia. Tahun ini, Gojek menempati peringkat ke-11 dari total 52 organisasi internasional yang masuk dalam daftar tersebut, melompat dari sebelumnya yang menempati peringkat ke-17 pada 2017.[21]

Pada tahun 2022, Gopay meraih penghargaan internasional dari The Asian Banker Excellence and Strongest Banks in Asia Awards 2022. Penghargaan yang diberikan oleh platform industri keuangan di Asia tersebut diberikan kepada layanan dompet elektronik GoPay sebagai Best Digital Wallet in Indonesia dan layanan payment gateway Midtrans sebagai Best Merchant Service in Indonesia.[22]

Referensi

  1. ^ "Setelah Pianta & Halodoc, Go-Jek Gandeng PonselPay". SWA.co.id. 2016-10-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2018-10-06. 
  2. ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2018-10-06. 
  3. ^ "Setelah Pianta & Halodoc, Gojek Gandeng PonselPay". SWA.co.id. 2016-10-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2018-10-06. 
  4. ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2018-10-05. 
  5. ^ Russell, Jon (2017-12-15). "Go-Jek buys three startups to advance its mobile payment business". TechCrunch (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-14. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  6. ^ a b Ayuwuragil, Kustin. "Mengenal Sekilas 3 Perusahaan Fintech yang Dicaplok Gojek". teknologi (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2018-10-05. 
  7. ^ Ayuwuragil, Kustin. "Perkuat Gopay, Gojek Caplok Kartuku, Midtrans dan Mapan". teknologi (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-20. Diakses tanggal 2018-10-05. 
  8. ^ a b Ika, Aprillia, ed. (2017-12-18). "Menilik Tiga Fintech yang Diakuisisi Go-Pay". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2018-10-05. 
  9. ^ Aria, Pingit. "Dari Pembayaran ke Arisan, Ini Profil 3 Fintech yang Diakuisisi GoJek". Katadata. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-06. Diakses tanggal 2018-10-05. 
  10. ^ Haryanto, Agus Tri. "Go-Pay Mau Dikeluarkan dari Ekosistem Go-Jek". detikinet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  11. ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-08). "Go-Pay Bisa Dipakai Bayar Makanan di Warung, Caranya?". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  12. ^ "Bayar Nontunai Bus Trans Semarang Kini Bisa dengan Gopay". Republika Online. 2018-09-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  13. ^ Media, Kompas Cyber (2019-01-23). "Jajan di Kantin SMK Jakarta Utara Kini Bisa Pakai Go-Pay". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  14. ^ "Sedekah via QR Code, Seberapa Menarik bagi Pengguna Uang Elektronik? - Katadata.co.id". katadata.co.id. 2018-05-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  15. ^ "Go-Jek Mulai Kembangkan "Kartu Kredit Virtual" PayLater | DailySocial.id". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  16. ^ "Transaksi Tembus Rp 89,5 Triliun, Pengguna Aktif GoPay Terbanyak di RI - Teknologi Katadata.co.id". katadata.co.id. 2019-08-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  17. ^ "Pandemi Pacu GoPay Luncurkan Banyak Inovasi". Bisnis.com. 2020-10-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  18. ^ "Gopay Gelontorkan Dana Triliunan Buat Beli Bank Jago, Akhirnya Gojek Punya Bank!". Warta Ekonomi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  19. ^ Mediatama, Grahanusa (2021-11-04). "Akun Gojek dan Tokopedia tersambung, pengguna Gopay yang dapat untung". kontan.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  20. ^ Aulia, Dea Duta. "GoTo Ubah Struktur Kepemimpinan Baru, Apa Dampaknya buat Investor?". detikfinance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  21. ^ Mangkuto, Wangi Sinintya. "Makasih GoPay, Gojek Jadi Perusahaan Pengubah Dunia Lagi". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  22. ^ Media, Kompas Cyber (2022-12-15). "GoTo Financial Raih Dua Penghargaan di Ajang The Asian Banker: Excellence and Strongest Banks in Asia Awards 2022". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2023-04-15.