Jogja Istimewa: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
== Komposisi == |
== Komposisi == |
||
"Jogja Istimewa" terinspirasi dari pemikiran-pemikiran [[Hamengkubuwana IX]] dan [[Soekarno]], serta tokoh-tokoh pahlawan nasional Indonesia dari Yogyakarta seperti [[Ki Hadjar Dewantara]], Raden Mas Sosrokartono, dan lain-lain.<ref name=":0" /> Secara total, lagu ini terbagi menjadi 9 bait ditambah 1 bait sebagai ''chorus''. ''Chorus'' dinyanyikan lima kali: setelah ''intro'', setelah ''verse'' 1 dan 2, serta setelah ''verse'' 3 diulang sekali lagi. Bait ''chorus'' "Jogja Istimewa" membahas tentang sifat keistimewaan Yogyakarta yang melekat pada wilayah, rakyat, dan kontribusi untuk Indonesia. |
"Jogja Istimewa" terinspirasi dari pemikiran-pemikiran [[Hamengkubuwana IX]] dan [[Soekarno]], serta tokoh-tokoh pahlawan nasional Indonesia dari Yogyakarta seperti [[Ki Hadjar Dewantara]], Raden Mas Sosrokartono, dan lain-lain.<ref name=":0" /> Secara total, lagu ini terbagi menjadi 9 bait ditambah 1 bait sebagai ''chorus''. ''Chorus'' dinyanyikan lima kali: setelah ''intro'', setelah ''verse'' 1 dan 2, serta setelah ''verse'' 3 diulang sekali lagi. Bait ''chorus'' "Jogja Istimewa" membahas tentang sifat keistimewaan Yogyakarta yang melekat pada wilayah, rakyat, dan kontribusi untuk Indonesia.{{sfn|}} |
||
== Video musik == |
== Video musik == |
Revisi per 14 Juli 2024 16.21
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh RaFaDa20631 (Kontrib • Log) 95 hari 166 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
"Jogja Istimewa" | ||||
---|---|---|---|---|
Singel oleh Jogja Hip Hop Foundation | ||||
dari album Jogja Istimewa dan Trilogy of Jogja | ||||
Bahasa |
| |||
Dirilis | 9 November 2009 | |||
Direkam | 2009 | |||
Genre | Hip hop Jawa | |||
Durasi | 4:08 | |||
Label | Java Hip Hop | |||
Pencipta | Marzuki Mohamad | |||
Kronologi singel Jogja Hip Hop Foundation | ||||
|
"Jogja Istimewa" adalah lagu politik karya grup musik hip hop Indonesia, Jogja Hip Hop Foundation. Lagu ini diciptakan oleh Marzuki Mohamad (Kill the DJ), serta pertama kali dirilis sebagai singel pada 9 November 2009 dalam album kompilasi Jogja Istimewa. Video musiknya sendiri dirilis di kanal resmi Kill the DJ pada 15 Februari 2011.
Latar belakang
"Jogja Istimewa" tercipta pada tahun 2009 sebagai jawaban atas kekesalan masyarakat Yogyakarta lantaran pembahasan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (kini UU No. 13 Tahun 2012) tak kunjung selesai. Masyarakat Yogyakarta memuncak emosinya karena Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 Republik Indonesia, mengatakan bahwa di dalam negara demokrasi tidak boleh ada monarki. Alhasil, mereka sepakat untuk mewacanakan referendum.[1]
Kill the DJ kemudian tergerak untuk menyadarkan masyarakat Yogyakarta tentang pentingnya memahami sejarah Yogyakarta. Untuk menciptakan lagu "Jogja Istimewa", Kill the DJ menggunakan tiga referensi menulis lagu dari buku sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta era revolusi: Takhta untuk Rakyat karya Mohamad Roem; Kraton Yogyakarta; Sejarah, Nasionalisme, dan Teladan Perjuangan karya Djoko Dwiyanto, serta Perubahan Sosial di Yogyakarta karya Selo Sumardjan.[1]
Komposisi
"Jogja Istimewa" terinspirasi dari pemikiran-pemikiran Hamengkubuwana IX dan Soekarno, serta tokoh-tokoh pahlawan nasional Indonesia dari Yogyakarta seperti Ki Hadjar Dewantara, Raden Mas Sosrokartono, dan lain-lain.[1] Secara total, lagu ini terbagi menjadi 9 bait ditambah 1 bait sebagai chorus. Chorus dinyanyikan lima kali: setelah intro, setelah verse 1 dan 2, serta setelah verse 3 diulang sekali lagi. Bait chorus "Jogja Istimewa" membahas tentang sifat keistimewaan Yogyakarta yang melekat pada wilayah, rakyat, dan kontribusi untuk Indonesia.[2]
Video musik
Penggunaan sebagai lagu politik
Tuntutan pengesahan RUUK DIY 2009
"Jogja Istimewa" diciptakan pada tahun 2009 saat DPR RI mulai merencanakan pembahasan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (kini UU No. 13 Tahun 2012). Pembahasan RUUK pada saat itu sempat dihentikan karena masa jabatan anggota DPR periode 2004–2009 akan berakhir dan akan dilanjutkan lagi setelah pelantikan anggota DPR masa jabatan 2009–2014. Pada saat itu, yang menjadi persoalan adalah tata cara pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur.[3] Sesuai prinsip keistimewaan, Hamengkubuwana adalah Gubernur DIY, sedangkan Paku Alam adalah Wakil Gubernur DIY.[4]
Pembajakan oleh tim kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 2019
Referensi
- ^ a b c "Makna Sakral Lirik Lagu 'Jogja Istimewa' Milik Kill The DJ". CNN Indonesia. 15 Januari 2019. Diakses tanggal 2024-07-14.
- ^ [[#CITEREF|]].
- ^ antaranews.com (2009-09-28). "Pembahasan RUU DIY Dihentikan Sementara". Antara News. Diakses tanggal 2024-07-14.
- ^ antaranews.com (2010-12-01). "Penetapan Sultan Salah Satu Keistimewaan Yogyakarta". Antara News. Diakses tanggal 2024-07-14.