Lompat ke isi

Xbox: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh RiskiMuhammad11 (bicara) ke revisi terakhir oleh 2003:D8:570F:2C3A:78AC:93D:6EC0:22EC
Tag: Pengembalian pranala ke halaman disambiguasi
Beny94 (bicara | kontrib)
k Perbaikan dengan menghilangkan paragraf yang tidak perlu
Baris 1: Baris 1:
{{kembangkan}}
{{kembangkan}}
{{About|merek "Xbox"|konsol 2001|Xbox (konsol)|penggunaan lain}}
{{About|merek "Xbox"|konsol Xbox 2001|Xbox (konsol)|penggunaan lain}}
{{infobox brand
{{infobox brand
|name = Xbox
|name = Xbox
Baris 12: Baris 12:
|website = {{URL|http://www.xbox.com}}
|website = {{URL|http://www.xbox.com}}
}}
}}
'''Xbox''' adalah sebuah merek [[permainan video]] yang dibuat dan dimiliki oleh [[Microsoft]]. Ini mewakili serangkaian [[konsol permainan video]] hasil kembangan Microsoft, dengan lima konsol. Merek ini telah dirilis pada 15 November 2001.
'''Xbox''' adalah sebuah [[merek]] [[permainan video]] yang terdiri dari lima [[Konsol permainan video rumah|konsol permainan video rumahan]], serta aplikasi (game), streaming layanan [[Xbox Cloud Gaming]], dan layanan onlinenya seperti [[Xbox Network]] dan [[Xbox Game Pass]]. Merek ini diproduksi oleh [[Microsoft Gaming]], sebuah divisi dari [[Microsoft]].


Merek Xbox pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada bulan November 2001, dengan peluncuran [[Xbox (konsol)|Original Xbox]], menggantikan [[Zune]] sebagai merek hiburan media digital Microsoft dari tahun 2012 hingga 2015.<ref>{{Cite web |date=2023-10-23 |title=Zune branding to be replaced with Xbox branded services |url=https://www.neowin.net/news/zune-branding-to-be-replaced-with-xbox-branded-services/ |access-date=2023-10-23 |website=Neowin |language=en}}</ref><ref>{{Cite web |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |date=2015-07-06 |title=Xbox Music is now Groove, as Microsoft recycles and rebrands |url=https://arstechnica.com/information-technology/2015/07/xbox-music-is-now-groove-as-microsoft-recycles-and-rebrands/ |access-date=2023-10-23 |website=Ars Technica |language=en-us}}</ref> Pada tahun 2022, Microsoft memperluas bisnis gamenya dan mengatur ulang Xbox menjadi bagian dari divisi Microsoft Gaming yang baru saja dibentuk. Dibawah naungan Microsoft Gaming, penerbit game pihak pertama Xbox adalah [[Xbox Game Studios]], [[ZeniMax Media]] ([[Bethesda Softworks|Bathesda Softworks]]) dan [[Activision Blizzard]] ([[Activision]], [[Blizzard Entertainment]], dan King) yang memiliki banyak studio dan waralaba yang sukses.


[[Xbox (konsol)|Xbox Original]] (atau Xbox seri pertama) adalah konsol video game pertama yang ditawarkan oleh perusahaan Amerika setelah [[Atari Jaguar]] menghentikan penjualannya pada tahun 1996. Penjualan Xbox Original mencapai lebih dari 24 juta unit pada Mei 2006.<ref name="gamers_catch">{{cite web|date=May 10, 2006|title=Gamers Catch Their Breath as Xbox 360 and Xbox Live Reinvent Next-Generation Gaming|url=http://www.xbox.com/zh-SG/community/news/2006/20060510.htm|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20080621155352/http://www.xbox.com/zh-SG/community/news/2006/20060510.htm|archive-date=June 21, 2008|access-date=March 30, 2009|publisher=Microsoft}}</ref> Konsol kedua Microsoft, [[Xbox 360]] dirilis pada tahun 2005 dan telah terjual 86 juta unit hingga Oktober 2021. Konsol ketiga, [[Xbox One]] dirilis pada November 2013 dan telah terjual 58 juta unit.<ref name="Jul 2023 Sales">{{cite web |title=Xbox Series X/S Has Sold 21 Million Units, Xbox One at 58 Million, as Per Microsoft Brazil Presentation |url=https://gamingbolt.com/xbox-series-x-s-has-sold-21-million-units-xbox-one-at-58-million-as-per-microsoft-brazil-presentation |website=GamingBolt |access-date=1 July 2023}}</ref> Konsol Xbox keempat yaitu [[Xbox Series X dan Series S]], dirilis pada November 2020. Pimpinan Xbox adalah Phil Spencer, yang menggantikan Marc Whitten pada akhir maret 2014.<ref name="Spencer">{{cite web|url=https://www.engadget.com/2014/04/10/phil-spencer-major-nelson-interview/|title=Getting to know Microsoft's new Xbox lead, Phil Spencer|last=Gilbert|first=Ben|date=April 10, 2014|publisher=Engadget|access-date=May 9, 2014|archive-date=May 12, 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20140512213027/http://www.engadget.com/2014/04/10/phil-spencer-major-nelson-interview/|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|date=March 31, 2014|title=Satya Nadella email to employees on tuning our organization|url=https://www.microsoft.com/en-us/news/misc/2014/mar14/03-31corpemail.aspx|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20140331172536/https://www.microsoft.com/en-us/news/misc/2014/mar14/03-31corpemail.aspx|archive-date=March 31, 2014|access-date=April 6, 2014|publisher=Microsoft}}</ref>
Konsol PlayStation pertama dirilis di Jepang pada bulan Desember 1994, dan di seluruh dunia pada tahun berikutnya.[1] Konsol asli dalam seri ini adalah konsol jenis apa pun yang terjual lebih dari 100 juta unit dalam waktu kurang dari satu dekade. Penggantinya, PlayStation 2, dirilis pada tahun 2000; ini adalah konsol rumah terlaris hingga saat ini, telah mencapai lebih dari 155 juta unit terjual pada akhir tahun 2012.[3] Konsol Sony berikutnya, PlayStation 3, dirilis pada tahun 2006, terjual lebih dari 87,4 juta unit pada Maret 2017.[4] Konsol Sony berikutnya, PlayStation 4, dirilis pada tahun 2013, terjual satu juta unit dalam sehari, menjadi konsol dengan penjualan tercepat dalam sejarah.[5] Konsol terbaru dalam seri ini, PlayStation 5, dirilis pada tahun 2020[6] dan terjual 10 juta unit dalam 249 hari pertama, menggeser pendahulunya sebagai konsol PlayStation dengan penjualan tercepat hingga saat ini.[7] Seri pengontrol utama yang digunakan oleh seri PlayStation adalah DualShock, rangkaian gamepad umpan balik getaran yang terjual 28 juta unit pada Juni 2008.[8]


== Sejarah ==
Konsol genggam pertama dalam seri ini, PlayStation Portable (PSP), terjual sebanyak 80 juta unit di seluruh dunia pada November 2013.[9] Penggantinya, PlayStation Vita (PSVita), yang diluncurkan di Jepang pada bulan Desember 2011 dan di sebagian besar wilayah besar lainnya pada bulan Februari 2012, terjual lebih dari empat juta unit pada bulan Januari 2013.[10] PlayStation TV adalah mikrokonsol dan varian non-portabel dari konsol game genggam PlayStation Vita.[11] Perangkat keras lain yang dirilis sebagai bagian dari seri PlayStation termasuk PSX, perekam video digital yang terintegrasi dengan PlayStation dan PlayStation 2, meskipun berumur pendek karena harganya yang mahal dan tidak pernah dirilis di luar Jepang, serta Bravia. pesawat televisi yang memiliki PlayStation 2 terintegrasi.
Ketika [[Sony Computer Entertainment]] pertama kali mengumumkan [[PlayStation 2]] pada tahun 1999, Sony telah memposisikan konsol sebagai pusat hiburan rumah, karena tidak hanya dapat memainkan video game, tetapi juga dapat memutar CD audio dan DVD video. Microsoft, yang bisnis utamanya adalah bisnis komputer pribadi (PC) dengan Windows-nya, melihat PlayStation 2 sebagai ancaman bagi komputer pribadi.<ref name="VentureBeat">{{cite web |url=https://venturebeat.com/2011/11/14/making-of-the-xbox-1/ |title=The making of the Xbox: How Microsoft unleashed a video game revolution (part 1) |date=November 14, 2011 |website=VentureBeat |access-date=June 1, 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190601215722/https://venturebeat.com/2011/11/14/making-of-the-xbox-1/ |archive-date=June 1, 2019 |url-status=live }}</ref>


Empat insinyur Microsoft dari tim [[DirectX]] yaitu Kevin Bachus, Seamus Blackley, Ted Hase, dan pimpinan tim DirectX Otto Berkes mulai membayangkan seperti apa konsol dari Microsoft yang akan digunakan bersaing dengan PlayStation 2. Mereka mulai merancang sistem yang akan menggunakan perangkat keras yang sama dengan PC dan menjalankan Windows khusus serta DirectX sebagai sistem operasi di konsolnya.<ref name=seattletimes_20110525>{{cite news |title=Last of Xbox Dream Team, Otto Berkes Is Moving On |first=Brier |last=Dudley |date=May 25, 2011 |newspaper=[[The Seattle Times]] |page=A12 }}</ref><ref name="VentureBeat"/> Cara ini akan memudahkan pengembang di Windows untuk membuat game untuk sistem baru yang akan mereka bangun, yang membedakan adalah perangkat keras khusus yang ada di konsol tersebut.<ref name="History">{{cite web |url=https://www.digitaltrends.com/gaming/the-history-of-the-xbox/ |title=The History of the Xbox {{pipe}} Digital Trends |access-date=May 31, 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190606112355/https://www.digitaltrends.com/gaming/the-history-of-the-xbox/ |archive-date=June 6, 2019 |url-status=live}}</ref><ref name="Life&Death">{{cite web |url=https://www.ign.com/articles/2011/11/23/the-life-and-death-of-the-original-xbox |title=The Life and Death of the Original Xbox - IGN |date=November 23, 2011 |access-date=June 1, 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190515071836/https://www.ign.com/articles/2011/11/23/the-life-and-death-of-the-original-xbox |archive-date=May 15, 2019 |url-status=live}}</ref> Banyak nama yang disarankan untuk konsol ini pada awalnya, termasuk "Direct X Box",<ref name=seattletimes_20110524>{{cite news |title= Exclusive: Microsoft loses last Xbox founder, mobile PC visionary |first=Brier |last=Dudley |url=http://seattletimes.nwsource.com/html/technologybrierdudleysblog/2015137144_its_the_end_of_an.html |newspaper=The Seattle Times |date=May 24, 2011 |access-date=May 25, 2011 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110526192623/http://seattletimes.nwsource.com/html/technologybrierdudleysblog/2015137144_its_the_end_of_an.html |url-status= live |archive-date=May 26, 2011}}</ref> dan "Windows Entertainment Project".<ref name="The Verge">{{cite web |url=https://www.theverge.com/2013/7/5/4495460/original-xbox-names-11-x-wep-directx-box |title=The Xbox could have been named 11-X, original WEP and DirectX Box codenames revealed - the Verge |date=July 5, 2013 |access-date=June 5, 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190605132523/https://www.theverge.com/2013/7/5/4495460/original-xbox-names-11-x-wep-directx-box |archive-date=June 5, 2019 |url-status=live}}</ref> Tim pemasaran Microsoft melakukan survei konsumen terhadap nama tersebut, menggunakan nama “Xbox” dengan keyakinan bahwa nama ini paling tidak diminati, tetapi ternyata nama ini memiliki preferensi tertinggi dari pengujian mereka, akhirnya nama Xbox dipilih sebagai nama konsol.<ref name=gamasutra_2009-08-14>{{cite web |url=http://www.gamasutra.com/php-bin/news_index.php?story=24831 |title=Interview: Former Microsoft Exec Fries Talks Xbox's Genesis |first=Leigh |last=Alexander |date=August 14, 2009 |work=Gamasutra |publisher=UBM TechWeb |archive-url=https://web.archive.org/web/20110606120130/http://www.gamasutra.com/php-bin/news_index.php?story=24831 |archive-date=June 6, 2011 |access-date=May 25, 2011 |quote=Direct X-Box, of course, was truncated to "Xbox," -- and "marketing hated the name", says Fries. "They went off and created this whole, long list of better names for the machine." In focus testing, the marketing team left the name "Xbox" on that long list simply as a control, to demonstrate to everyone why it was a horrible name for a console. "Of course, "Xbox" outscored, in focus testing, everything they came up with. They had to admit it was going to be the Xbox." |url-status=dead |df=mdy-all }}</ref>
PlayStation Network adalah layanan online dengan sekitar 110 juta pengguna terdaftar[12] (per Juni 2013) dan lebih dari 103 juta pengguna aktif setiap bulannya.[13] (per Desember 2019) Ini terdiri dari pasar virtual online, PlayStation Store, yang memungkinkan pembelian dan pengunduhan permainan dan berbagai bentuk multimedia, layanan online berbasis langganan yang dikenal sebagai PlayStation Plus dan layanan jaringan permainan sosial yang disebut PlayStation Home , yang memiliki lebih dari 41 juta pengguna di seluruh dunia pada saat penutupannya pada bulan Maret 2015.[14] PlayStation Mobile (sebelumnya PlayStation Suite) adalah kerangka perangkat lunak yang menyediakan konten PlayStation di perangkat seluler. Versi 1.xx mendukung PlayStation Vita, PlayStation TV, dan perangkat tertentu yang menjalankan sistem operasi Android, sedangkan versi 2.00 yang dirilis pada tahun 2014 hanya menargetkan PlayStation Vita dan PlayStation TV.[15] Konten yang akan dirilis berdasarkan kerangka ini hanya terdiri dari game PlayStation asli saat ini.


Meskipun penjualan Xbox Original rendah serta Microsoft mengalami kerugian finansial yang cukup besar untuk mendukungnya, namun kinerjanya cukup untuk meyakinkan perusahan untuk terus memproduksi lini Xbox tersebut. Sejak dirilis, sudah ada empat generasi Xbox, yang terbaru adalah unit Xbox Series X dan Series S. Xbox telah menjadi pesaing langsung merek Sony PlayStation, keduanya menawarkan sistem permainan berkinerja tinggi dengan spesifikasi yang kurang lebih sama.
== Sejarah ==
Ketika [[Sony Computer Entertainment]] pertama kali mengumumkan [[PlayStation 2]] pada tahun 1999, perusahaan telah memposisikan konsol sebagai pusat hiburan rumah, karena tidak hanya akan memainkan video game, tetapi juga dapat memutar CD audio dan DVD video. Microsoft, yang bisnisnya terutama mendukung bisnis komputer pribadi (PC) dengan sistem operasi, [[perangkat lunak]], dan permainan Windows-nya, melihat PlayStation 2 sebagai ancaman bagi komputer pribadi.<ref name="VentureBeat">{{cite web |url=https://venturebeat.com/2011/11/14/making-of-the-xbox-1/ |title=The making of the Xbox: How Microsoft unleashed a video game revolution (part 1) |date=November 14, 2011 |website=VentureBeat |access-date=June 1, 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190601215722/https://venturebeat.com/2011/11/14/making-of-the-xbox-1/ |archive-date=June 1, 2019 |url-status=live }}</ref>


=== Masa depan ===
=== Masa depan ===
Microsoft baru-baru ini bekerja untuk meningkatkan branding "Xbox" di luar [[perangkat keras]] konsol tetapi sebagai merek video game umum, tercermin dalam penggantian nama Microsoft Studios menjadi Xbox Game Studios pada tahun 2019.<ref>{{cite web | url = https://www.polygon.com/2019/2/5/18212551/microsoft-studios-xbox-game-studios-name | title = Microsoft Studios is now Xbox Game Studios | first = Allegra | last = Frank | date = February 5, 2019 | access-date = February 5, 2019 | work = [[Polygon (website)|Polygon]]}}</ref><ref>{{cite web | url = https://www.pcgamer.com/xbox-game-studios-rebranding-signals-big-changes-for-microsofts-focus-on-gaming/ | title = Xbox Game Studios rebranding signals big changes for Microsoft's focus on gaming | first = Andy | last = Chalk | date = February 5, 2019 | access-date = February 5, 2019 | work = [[PC Gamer]]}}</ref> [[Phil Spencer]] telah menyatakan dalam Juni 2019 itu untuk Microsoft, "Bisnisnya bukan berapa banyak konsol yang kamu jual. Bisnisnya adalah berapa banyak pemain yang memainkan game yang mereka beli, bagaimana mereka bermain." yang telah diambil oleh jurnalis sebagai rute untuk tidak menekankan perangkat keras konsol dan memprioritaskan game, langganan, dan layanan untuk pemain.<ref>{{cite web | url = https://www.theverge.com/2019/6/11/18661247/phil-spencer-interview-xbox-project-scarlett-xcloud-e3-2019 | title = Xbox Boss Phil Spencer On The Future Of Gaming: 'The Business Isn't How Many Consoles You Sell' | first= Andrew | last= Webster | date = June 11, 2019 | access-date = February 20, 2020 | work = [[The Verge]] }}</ref><ref>{{cite web | url = https://www.ign.com/articles/2019/06/19/phil-spencer-xbox-focus-is-on-software-and-services-not-console-sales | title = Phil Spencer: Xbox Focus Is on Software and Services, Not Console Sales | first= Ryan | last = McCafferty | date = June 19, 2019 | access-date= February 20, 2020 | work = [[IGN]] }}</ref> Kemudian pada Februari 2020, Spencer mengatakan bahwa ke depan, perusahaan tidak melihat "perusahaan game tradisional" layanan seperti [[Amazon]] dan [[Google]]. Spencer mengidentifikasi bahwa Microsoft Azure adalah komponen utama dari rencana mereka ke depan, yang mendukung layanan streaming game [[xCloud]].<ref>{{cite web | url = https://www.theverge.com/2020/2/5/21123956/microsoft-xbox-competitors-phil-spencer-cloud-gaming-amazon-google | title = Microsoft's Xbox boss says Amazon and Google are 'the main competitors going forward' | first= Tom | last = Warren | date = February 5, 2020 | access-date = February 20, 2020 | work = [[The Verge]] }}</ref> Spencer juga menyebut game mobile sebagai area potensial, dan di mana Microsoft mencoba memposisikan dirinya dengan layanannya jika ini menjadi bentuk yang lebih disukai untuk game. Spencer mengatakan "Saya tidak berpikir itu 'hardware agnostic' melainkan 'di mana kamu ingin bermain'", dalam menggambarkan bagaimana Microsoft menyusun strategi branding Xbox untuk masa depan.<ref>{{cite web | url = https://www.wired.com/story/xbox-phil-spencer-consoles-gaming-future/ | title = The Future of Xbox Isn't Just a Console | first = Cecilia | last = D'anastasio |date = June 8, 2020 | access-date = June 11, 2020 | work = [[Wired (magazine)|Wired]] }}</ref>
Microsoft baru-baru ini berupaya untuk memanfaatkan merek "Xbox" di luar perangkat keras konsol tetapi sebagai merek video game umum, yang tercermin dalam penggantian nama Microsoft Studios menjadi Xbox Game Studios pada tahun 2019.<ref>{{cite web | url = https://www.polygon.com/2019/2/5/18212551/microsoft-studios-xbox-game-studios-name | title = Microsoft Studios is now Xbox Game Studios | first = Allegra | last = Frank | date = February 5, 2019 | access-date = February 5, 2019 | work = [[Polygon (website)|Polygon]] | archive-date = February 6, 2019 | archive-url = https://web.archive.org/web/20190206034946/https://www.polygon.com/2019/2/5/18212551/microsoft-studios-xbox-game-studios-name | url-status = live }}</ref><ref>{{cite web | url = https://www.pcgamer.com/xbox-game-studios-rebranding-signals-big-changes-for-microsofts-focus-on-gaming/ | title = Xbox Game Studios rebranding signals big changes for Microsoft's focus on gaming | first = Andy | last = Chalk | date = February 5, 2019 | access-date = February 5, 2019 | work = [[PC Gamer]] | archive-date = February 7, 2019 | archive-url = https://web.archive.org/web/20190207015410/https://www.pcgamer.com/xbox-game-studios-rebranding-signals-big-changes-for-microsofts-focus-on-gaming/ | url-status = live }}</ref> Phil Spencer mengatakan pada bulan Juni 2019 bahwa bagi Microsoft, "Bisnis ini bukan tentang seberapa banyak konsol yang Anda jual. Bisnis ini adalah tentang berapa banyak pemain yang memainkan game yang mereka beli, dan bagaimana cara mereka bermain." Para jurnalis menafsirkan pernyataan ini sebagai tanda bahwa Microsoft lebih fokus pada game, langganan, dan layanan untuk para pemain daripada pada penjualan perangkat keras konsol.<ref>{{cite web | url = https://www.theverge.com/2019/6/11/18661247/phil-spencer-interview-xbox-project-scarlett-xcloud-e3-2019 | title = Xbox Boss Phil Spencer On The Future Of Gaming: 'The Business Isn't How Many Consoles You Sell' | first = Andrew | last = Webster | date = June 11, 2019 | access-date = February 20, 2020 | work = [[The Verge]] | archive-date = March 4, 2020 | archive-url = https://web.archive.org/web/20200304094134/https://www.theverge.com/2019/6/11/18661247/phil-spencer-interview-xbox-project-scarlett-xcloud-e3-2019 | url-status = live }}</ref><ref>{{cite web | url = https://www.ign.com/articles/2019/06/19/phil-spencer-xbox-focus-is-on-software-and-services-not-console-sales | title = Phil Spencer: Xbox Focus Is on Software and Services, Not Console Sales | first = Ryan | last = McCafferty | date = June 19, 2019 | access-date = February 20, 2020 | work = [[IGN]] | archive-date = October 4, 2020 | archive-url = https://web.archive.org/web/20201004080327/https://www.ign.com/articles/2019/06/19/phil-spencer-xbox-focus-is-on-software-and-services-not-console-sales | url-status = live }}</ref> Kemudian bulan Februari 2020, Spencer mengatakan bahwa ke depannya, perusahaan tidak lagi melihat "perusahaan game tradisional" seperti Nintendo dan Sony sebagai pesaing utama mereka. Sebaliknya, mereka melihat perusahaan yang menawarkan [[Komputasi awan|layanan komputasi awan]], seperti [[Amazon (perusahaan)|Amazon]] dan [[Google]], sebagai pesaing utama mereka. Spencer menjelaskan bahwa [[Microsoft Azure]] adalah bagian utama dari rencana mereka ke depan, yang mendukung layanan streaming game, [[Xbox Cloud Gaming]].<ref>{{cite web | url = https://www.theverge.com/2020/2/5/21123956/microsoft-xbox-competitors-phil-spencer-cloud-gaming-amazon-google | title = Microsoft's Xbox boss says Amazon and Google are "the main competitors going forward" | first = Tom | last = Warren | date = February 5, 2020 | access-date = February 20, 2020 | work = [[The Verge]] | archive-date = February 13, 2020 | archive-url = https://web.archive.org/web/20200213162331/https://www.theverge.com/2020/2/5/21123956/microsoft-xbox-competitors-phil-spencer-cloud-gaming-amazon-google | url-status = live }}</ref> Ia juga menyebut game mobile sebagai area potensial, dan Microsoft sedang berusaha memposisikan diri dengan layanannya jika game mobile menjadi bentuk game yang lebih disukai. Spencer mengatakan, "Menurut saya ini bukan 'agnostik perangkat keras', melainkan 'di mana Anda ingin bermain'," untuk menjelaskan bagaimana Microsoft menyusun strategi merek Xbox untuk masa depan.<ref>{{cite magazine | url = https://www.wired.com/story/xbox-phil-spencer-consoles-gaming-future/ | title = The Future of Xbox Isn't Just a Console | first = Cecilia | last = D'anastasio | date = June 8, 2020 | access-date = June 11, 2020 | magazine = [[Wired (magazine)|Wired]] | archive-date = June 9, 2020 | archive-url = https://web.archive.org/web/20200609040034/https://www.wired.com/story/xbox-phil-spencer-consoles-gaming-future/ | url-status = live }}</ref>


== Konsol ==
== Konsol ==

Revisi per 17 Juli 2024 06.36

Xbox
Jenis produkPermainan video
PemilikMicrosoft
NegaraMicrosoft Redmond Campus, Redmond, Washington, Amerika Serikat
Diluncurkan15 November 2001; 22 tahun lalu (2001-11-15)
PasarSeluruh dunia
Merek dagang terdaftar diSeluruh dunia
Situs webwww.xbox.com

Xbox adalah sebuah merek permainan video yang terdiri dari lima konsol permainan video rumahan, serta aplikasi (game), streaming layanan Xbox Cloud Gaming, dan layanan onlinenya seperti Xbox Network dan Xbox Game Pass. Merek ini diproduksi oleh Microsoft Gaming, sebuah divisi dari Microsoft.

Merek Xbox pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada bulan November 2001, dengan peluncuran Original Xbox, menggantikan Zune sebagai merek hiburan media digital Microsoft dari tahun 2012 hingga 2015.[1][2] Pada tahun 2022, Microsoft memperluas bisnis gamenya dan mengatur ulang Xbox menjadi bagian dari divisi Microsoft Gaming yang baru saja dibentuk. Dibawah naungan Microsoft Gaming, penerbit game pihak pertama Xbox adalah Xbox Game Studios, ZeniMax Media (Bathesda Softworks) dan Activision Blizzard (Activision, Blizzard Entertainment, dan King) yang memiliki banyak studio dan waralaba yang sukses.

Xbox Original (atau Xbox seri pertama) adalah konsol video game pertama yang ditawarkan oleh perusahaan Amerika setelah Atari Jaguar menghentikan penjualannya pada tahun 1996. Penjualan Xbox Original mencapai lebih dari 24 juta unit pada Mei 2006.[3] Konsol kedua Microsoft, Xbox 360 dirilis pada tahun 2005 dan telah terjual 86 juta unit hingga Oktober 2021. Konsol ketiga, Xbox One dirilis pada November 2013 dan telah terjual 58 juta unit.[4] Konsol Xbox keempat yaitu Xbox Series X dan Series S, dirilis pada November 2020. Pimpinan Xbox adalah Phil Spencer, yang menggantikan Marc Whitten pada akhir maret 2014.[5][6]

Sejarah

Ketika Sony Computer Entertainment pertama kali mengumumkan PlayStation 2 pada tahun 1999, Sony telah memposisikan konsol sebagai pusat hiburan rumah, karena tidak hanya dapat memainkan video game, tetapi juga dapat memutar CD audio dan DVD video. Microsoft, yang bisnis utamanya adalah bisnis komputer pribadi (PC) dengan Windows-nya, melihat PlayStation 2 sebagai ancaman bagi komputer pribadi.[7]

Empat insinyur Microsoft dari tim DirectX yaitu Kevin Bachus, Seamus Blackley, Ted Hase, dan pimpinan tim DirectX Otto Berkes mulai membayangkan seperti apa konsol dari Microsoft yang akan digunakan bersaing dengan PlayStation 2. Mereka mulai merancang sistem yang akan menggunakan perangkat keras yang sama dengan PC dan menjalankan Windows khusus serta DirectX sebagai sistem operasi di konsolnya.[8][7] Cara ini akan memudahkan pengembang di Windows untuk membuat game untuk sistem baru yang akan mereka bangun, yang membedakan adalah perangkat keras khusus yang ada di konsol tersebut.[9][10] Banyak nama yang disarankan untuk konsol ini pada awalnya, termasuk "Direct X Box",[11] dan "Windows Entertainment Project".[12] Tim pemasaran Microsoft melakukan survei konsumen terhadap nama tersebut, menggunakan nama “Xbox” dengan keyakinan bahwa nama ini paling tidak diminati, tetapi ternyata nama ini memiliki preferensi tertinggi dari pengujian mereka, akhirnya nama Xbox dipilih sebagai nama konsol.[13]

Meskipun penjualan Xbox Original rendah serta Microsoft mengalami kerugian finansial yang cukup besar untuk mendukungnya, namun kinerjanya cukup untuk meyakinkan perusahan untuk terus memproduksi lini Xbox tersebut. Sejak dirilis, sudah ada empat generasi Xbox, yang terbaru adalah unit Xbox Series X dan Series S. Xbox telah menjadi pesaing langsung merek Sony PlayStation, keduanya menawarkan sistem permainan berkinerja tinggi dengan spesifikasi yang kurang lebih sama.

Masa depan

Microsoft baru-baru ini berupaya untuk memanfaatkan merek "Xbox" di luar perangkat keras konsol tetapi sebagai merek video game umum, yang tercermin dalam penggantian nama Microsoft Studios menjadi Xbox Game Studios pada tahun 2019.[14][15] Phil Spencer mengatakan pada bulan Juni 2019 bahwa bagi Microsoft, "Bisnis ini bukan tentang seberapa banyak konsol yang Anda jual. Bisnis ini adalah tentang berapa banyak pemain yang memainkan game yang mereka beli, dan bagaimana cara mereka bermain." Para jurnalis menafsirkan pernyataan ini sebagai tanda bahwa Microsoft lebih fokus pada game, langganan, dan layanan untuk para pemain daripada pada penjualan perangkat keras konsol.[16][17] Kemudian bulan Februari 2020, Spencer mengatakan bahwa ke depannya, perusahaan tidak lagi melihat "perusahaan game tradisional" seperti Nintendo dan Sony sebagai pesaing utama mereka. Sebaliknya, mereka melihat perusahaan yang menawarkan layanan komputasi awan, seperti Amazon dan Google, sebagai pesaing utama mereka. Spencer menjelaskan bahwa Microsoft Azure adalah bagian utama dari rencana mereka ke depan, yang mendukung layanan streaming game, Xbox Cloud Gaming.[18] Ia juga menyebut game mobile sebagai area potensial, dan Microsoft sedang berusaha memposisikan diri dengan layanannya jika game mobile menjadi bentuk game yang lebih disukai. Spencer mengatakan, "Menurut saya ini bukan 'agnostik perangkat keras', melainkan 'di mana Anda ingin bermain'," untuk menjelaskan bagaimana Microsoft menyusun strategi merek Xbox untuk masa depan.[19]

Konsol

  • Xbox (generasi pertama)
Xbox dan pengontrol

Ini adalah konsol pertama kali untuk Microsoft Xbox.

Rilis: 15 November 2001 (AU) 22 Februari 2002 (Jepang) 14 Maret 2002 (Eropa dan Australia)

  • Xbox 360 (generasi kedua)
kiri: Xbox 360 Elite, kanan: Xbox 360 S

Rilis: 22 November 2005 (AU) 2 Desember 2005 (Eropa) 10 Desember 2005 (Jepang)

  • Xbox One (generasi ketiga)
Xbox One dengan Kinect dan pengontrol yang didesain ulang

Rilis: 22 November 2013 (AU, AS, Eropa dan Australia) 4 September 2014 (Jepang) 29 September 2014 (China)

  • Xbox Series X dan Series S (generasi keempat)
Xbox Series X dengan pengontrol

Ini adalah konsol terbaru untuk Microsoft Xbox.

10 November 2020 (SD)

10 Juni 2021 (China)

Game

Logo Xbox Game Studios.

Setiap konsol memiliki berbagai permainan. Sebagian besar game yang dirilis di Xbox asli kompatibel ke belakang dan dapat dimainkan langsung di penerusnya, Xbox 360. Kompatibilitas mundur dengan judul Xbox 360 ditambahkan ke Xbox One pada Juni 2015, meskipun judul yang memerlukan periferal Kinect atau USB tidak akan didukung.

Permainan yang menggunakan merek Xbox dan Xbox Live juga telah dirilis untuk perangkat Microsoft Windows, Windows Phone, Android, dan iOS. Permainan Xbox juga dapat dimainkan menggunakan layanan streaming Xbox Cloud Gaming.

Referensi

  1. ^ "Zune branding to be replaced with Xbox branded services". Neowin (dalam bahasa Inggris). 2023-10-23. Diakses tanggal 2023-10-23. 
  2. ^ "Xbox Music is now Groove, as Microsoft recycles and rebrands". Ars Technica (dalam bahasa Inggris). 2015-07-06. Diakses tanggal 2023-10-23. 
  3. ^ "Gamers Catch Their Breath as Xbox 360 and Xbox Live Reinvent Next-Generation Gaming". Microsoft. May 10, 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 21, 2008. Diakses tanggal March 30, 2009. 
  4. ^ "Xbox Series X/S Has Sold 21 Million Units, Xbox One at 58 Million, as Per Microsoft Brazil Presentation". GamingBolt. Diakses tanggal 1 July 2023. 
  5. ^ Gilbert, Ben (April 10, 2014). "Getting to know Microsoft's new Xbox lead, Phil Spencer". Engadget. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 12, 2014. Diakses tanggal May 9, 2014. 
  6. ^ "Satya Nadella email to employees on tuning our organization". Microsoft. March 31, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 31, 2014. Diakses tanggal April 6, 2014. 
  7. ^ a b "The making of the Xbox: How Microsoft unleashed a video game revolution (part 1)". VentureBeat. November 14, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 1, 2019. Diakses tanggal June 1, 2019. 
  8. ^ Dudley, Brier (May 25, 2011). "Last of Xbox Dream Team, Otto Berkes Is Moving On". The Seattle Times. hlm. A12. 
  9. ^ "The History of the Xbox | Digital Trends". Diarsipkan dari versi asli tanggal June 6, 2019. Diakses tanggal May 31, 2019. 
  10. ^ "The Life and Death of the Original Xbox - IGN". November 23, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 15, 2019. Diakses tanggal June 1, 2019. 
  11. ^ Dudley, Brier (May 24, 2011). "Exclusive: Microsoft loses last Xbox founder, mobile PC visionary". The Seattle Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 26, 2011. Diakses tanggal May 25, 2011. 
  12. ^ "The Xbox could have been named 11-X, original WEP and DirectX Box codenames revealed - the Verge". July 5, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 5, 2019. Diakses tanggal June 5, 2019. 
  13. ^ Alexander, Leigh (August 14, 2009). "Interview: Former Microsoft Exec Fries Talks Xbox's Genesis". Gamasutra. UBM TechWeb. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 6, 2011. Diakses tanggal May 25, 2011. Direct X-Box, of course, was truncated to "Xbox," -- and "marketing hated the name", says Fries. "They went off and created this whole, long list of better names for the machine." In focus testing, the marketing team left the name "Xbox" on that long list simply as a control, to demonstrate to everyone why it was a horrible name for a console. "Of course, "Xbox" outscored, in focus testing, everything they came up with. They had to admit it was going to be the Xbox." 
  14. ^ Frank, Allegra (February 5, 2019). "Microsoft Studios is now Xbox Game Studios". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 6, 2019. Diakses tanggal February 5, 2019. 
  15. ^ Chalk, Andy (February 5, 2019). "Xbox Game Studios rebranding signals big changes for Microsoft's focus on gaming". PC Gamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 7, 2019. Diakses tanggal February 5, 2019. 
  16. ^ Webster, Andrew (June 11, 2019). "Xbox Boss Phil Spencer On The Future Of Gaming: 'The Business Isn't How Many Consoles You Sell'". The Verge. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 4, 2020. Diakses tanggal February 20, 2020. 
  17. ^ McCafferty, Ryan (June 19, 2019). "Phil Spencer: Xbox Focus Is on Software and Services, Not Console Sales". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 4, 2020. Diakses tanggal February 20, 2020. 
  18. ^ Warren, Tom (February 5, 2020). "Microsoft's Xbox boss says Amazon and Google are "the main competitors going forward"". The Verge. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 13, 2020. Diakses tanggal February 20, 2020. 
  19. ^ D'anastasio, Cecilia (June 8, 2020). "The Future of Xbox Isn't Just a Console". Wired. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 9, 2020. Diakses tanggal June 11, 2020. 

Pranala luar