Lompat ke isi

Kelompok etnik di Sumatera Utara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Etnik
HarahapPasid14 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 32: Baris 32:
# [[Suku Batak Simalungun]]: Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar
# [[Suku Batak Simalungun]]: Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar
# [[Suku Batak Pakpak]]: Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat
# [[Suku Batak Pakpak]]: Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat
# [[Suku Mandailing]]: Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga
# [[Suku Mandailing]]: Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kota Padang Sidimpuan
# [[Suku Melayu]]: Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Labuhan Batu dan Langkat
# [[Suku Melayu]]: Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Labuhan Batu dan Langkat
# [[Suku Nias]]: Pulau Nias
# [[Suku Nias]]: Pulau Nias

Revisi per 17 Juli 2024 15.25


Suku bangsa di Sumatera Utara sangat beragam dan mayoritas suku yang ada di provinsi ini adalah Batak. Selain itu, provinsi yang multietnis dengan Batak mayoritas penduduknya, ada pula jumlah yang cukup signifikan, yakni Nias, Pesisir[1]Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Pesisir. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatra Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa.

Populasi Sumatera Utara Menurut Etnis (2010)

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, mayoritas penduduk Sumatera Utara adalah suku Batak, yang dimaksudkan termasuk Toba, Karo, Angkola, Mandailing, Simalungun, Pakpak dan Batak Tapanuli, dari 12.930.319 penduduk. Kemudian suku Jawa, Melayu, Nias, Tionghoa, Minang, Aceh, Banjar, dan lain-lain.[2]

Suku di Sumatera Utara 2010
Suku Persen
Batak
  
44,75%
Jawa
  
33,41%
Nias
  
7,05%
Melayu
  
5,97%
Tionghoa
  
2,63%
Minangkabau
  
2,58%
Aceh
  
1,03%
Banjar
  
0,97%
Banten
  
0,36%
Sunda
  
0,27%
Suku Lain
  
0,98%

Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut:

  1. Suku Angkola: Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Mandailing Natal.
  2. Suku Batak Toba: Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Medan, Kota Pematang Siantar, Kota Sibolga
  3. Suku Batak Simalungun: Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar
  4. Suku Batak Pakpak: Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat
  5. Suku Mandailing: Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kota Padang Sidimpuan
  6. Suku Melayu: Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Labuhan Batu dan Langkat
  7. Suku Nias: Pulau Nias
  8. Suku Minangkabau: Kota Medan, Kota Binjai, Kota Pematang Siantar
  9. Suku Karo: Kabupaten Karo, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Medan
  10. Suku Aceh: Kota Medan
  11. Suku Jawa: Pesisir Timur
  12. Tionghoa: Perkotaan Pesisir Timur & Barat.
  13. Suku Banjar: di Kota Medan, pesisir timur.
  14. Tamil: Kota Medan, Kampung Madhras
  15. Punjabi: Kota Medan, Kota Binjai, Lubuk Pakam

Referensi

  1. ^ "Lubu people". Joshua project. 
  2. ^ "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diakses tanggal 8 September 2021.