Lompat ke isi

Adnan Sjamni: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Adnan Sjamni''' adalah seorang penulis dan wartawan Indonesia yang pernah menjadi pemimpin redaksi majalah bulanan ''Angkatan Motor''.<ref name=":0">https://www.google.co.id/books/edition/Biographie_wartawan_Indonesia/teQ7AAAAMAAJ</ref> Karier wartawannya dimulai di majalah ''[[Hikmah (majalah)|Hikmah]]'' milik Yayasan Hikmah pada 1949. Selanjutnya, ia menjadi pemimpin redaksi ''Angkatan Motor'' (1953)<ref>https://www.google.co.id/books/edition/Daftar_harian_majalah_seluruh_Indonesia/1wAoAAAAMAAJ</ref> serta majalah ''Motor'' (1954-1955) milik Ikatan Motor Indonesia (IMI). Di organisasi terakhir, ia didapuk sebagai ditektur setelah [[Hidajat Martaatmadja|Letjen Hidajat Martaatmadja]].<ref>https://khastara.perpusnas.go.id/uploads/opac/360507_Merdeka_1962_12_12_001.pdf</ref>
'''Adnan Sjamni''' adalah seorang penulis dan wartawan Indonesia yang pernah menjadi pemimpin redaksi majalah bulanan ''Angkatan Motor''.<ref name=":0">https://www.google.co.id/books/edition/Biographie_wartawan_Indonesia/teQ7AAAAMAAJ</ref> Karier wartawannya dimulai di majalah ''[[Hikmah (majalah)|Hikmah]]'' milik Yayasan Hikmah pada 1949. Selanjutnya, ia menjadi pemimpin redaksi ''Angkatan Motor'' (1953)<ref>https://www.google.co.id/books/edition/Daftar_harian_majalah_seluruh_Indonesia/1wAoAAAAMAAJ</ref> serta majalah ''Motor'' (1954-1955) milik Ikatan Motor Indonesia (IMI). Di organisasi terakhir, ia didapuk sebagai direktur setelah [[Hidajat Martaatmadja|Letjen Hidajat Martaatmadja]].<ref>https://khastara.perpusnas.go.id/uploads/opac/360507_Merdeka_1962_12_12_001.pdf</ref>


Lahir di Padang Panjang pada 21 Mei 1923, ia merupakan anak dari pasangan Muhammad Amin dan Jalisah asal [[Magek, Kamang Magek, Agam|Magek, Agam]]. Ia memiliki salah seorang adik bernama [[Aisyah Aminy]]. Adnan menyelesaikan pendidikannya di [[Hollandsch Inlandsche Kweekschool]] (HIK) Bandung (1942). Selanjutnya, ia menjadi mahasiswa angkatan pertama [[Sekolah Tinggi Islam]] (STI) milik [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Partai Masyumi]] yang didirikan pada pada 8 Juli 1945.<ref>https://www.google.co.id/books/edition/Utang_Republik_Pada_Islam/x2ZgEAAAQBAJ</ref> Ia sempat kuliah di Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] pada 1951, tapi tidak selesai.<ref name=":0" />
Lahir di Padang Panjang pada 21 Mei 1923, ia merupakan anak dari pasangan Muhammad Amin dan Jalisah asal [[Magek, Kamang Magek, Agam|Magek, Agam]]. Ia memiliki salah seorang adik bernama [[Aisyah Aminy]]. Adnan menyelesaikan pendidikannya di [[Hollandsch Inlandsche Kweekschool]] (HIK) Bandung (1942). Selanjutnya, ia menjadi mahasiswa angkatan pertama [[Sekolah Tinggi Islam]] (STI) milik [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Partai Masyumi]] yang didirikan pada pada 8 Juli 1945.<ref>https://www.google.co.id/books/edition/Utang_Republik_Pada_Islam/x2ZgEAAAQBAJ</ref> Ia sempat kuliah di Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] pada 1951, tapi tidak selesai.<ref name=":0" />

Revisi per 28 Juli 2024 11.28

Adnan Sjamni adalah seorang penulis dan wartawan Indonesia yang pernah menjadi pemimpin redaksi majalah bulanan Angkatan Motor.[1] Karier wartawannya dimulai di majalah Hikmah milik Yayasan Hikmah pada 1949. Selanjutnya, ia menjadi pemimpin redaksi Angkatan Motor (1953)[2] serta majalah Motor (1954-1955) milik Ikatan Motor Indonesia (IMI). Di organisasi terakhir, ia didapuk sebagai direktur setelah Letjen Hidajat Martaatmadja.[3]

Lahir di Padang Panjang pada 21 Mei 1923, ia merupakan anak dari pasangan Muhammad Amin dan Jalisah asal Magek, Agam. Ia memiliki salah seorang adik bernama Aisyah Aminy. Adnan menyelesaikan pendidikannya di Hollandsch Inlandsche Kweekschool (HIK) Bandung (1942). Selanjutnya, ia menjadi mahasiswa angkatan pertama Sekolah Tinggi Islam (STI) milik Partai Masyumi yang didirikan pada pada 8 Juli 1945.[4] Ia sempat kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1951, tapi tidak selesai.[1]

Pada awal kemerdekaan, Adnan terlibat menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di Sumatera Tengah. Bersama sejumlah mahasiswa STI, ia ikut mendirikan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) yang dideklarasikan di Balai Muslimin Indonesia pada 2 Oktober 1945.[5][6] Aktivismenya di GPII membuat ia dekat dengan Mohammad Natsir sehingga ia dikirim ke Pakistan untuk mempelajari UUD negara tersebut.[7]

Pada 1946, Adnan Sjamni mulai bekerja sebagai pegawai Jawatan Publisitet dan Organisasi Kementerian Penerangan. Empat tahun di sana, ia pindah ke Kementerian Perhubungan, Tenaga, dan Pekerjaan Umum dengan jabatan Penjabat Kepala Hubungan Masyarakat sampai 1951. Setelah itu, ia fokus dengan dunia jurnalistik, sembari berkegiatan di Yayasan Motor.[1]

Karya tulis

  • Sumatera Pulau Harapan (1949).

Referensi