Lompat ke isi

Dokter Aminuddin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faruqsultan1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak bisa masuk kategori penghapusan cepat karena referensi non trivialnya banyak. Cukup diperbaiki gaya penulian agar tidak seperti iklan.
Baris 1: Baris 1:

{{db-person}}
{{Multiple issues|
{{kelayakan}}
{{Like resume|date=Juli 2024}}
{{Like resume|date=Juli 2024}}

}}
{{Kembangkan|date=Juli 2024}}
{{Kembangkan|date=Juli 2024}}
{{Infobox office holder
{{Infobox office holder

Revisi per 2 Agustus 2024 06.52

Dokter Aminuddin
Anggota DPRD Kota Probolinggo
Masa jabatan
2019–2024
Informasi pribadi
Lahir30 Januari 1969 (umur 55)
KebangsaanIndonesia
Partai politikGerindra
Suami/istridr. Evariani, M.Kes
Anakdr. Amrina Rosyada; dr. Mirani Ulfa Yusrika
Orang tuaH. Muchtar Syafei & Hj. Aminah
Alma materUniversitas Sriwijaya; Universitas Brawijaya
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

dr. H. Aminuddin,Sp.Og, Subsp.K.Obginsos, M.Kes. (lahir 30 Januari 1969) lebih dikenal sebagai dokter Aminuddin adalah seorang dokter spesialis Obstetri-Ginekologi Konsultan sekaligus pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah Kota Probolinggo, Jawa Timur. Saat ini ia menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Probolinggo sekaligus duduk sebagai ketua fraksi mewakili partainya di DPRD Kota Probolinggo sejak 24 Agustus 2019.[1]

Dokter Aminuddin mengawali pengabdiannya di Kota Probolinggo sejak tahun 2003 melalui praktik dokter di RSUD Moh. Saleh dan RS Dharma Husada. Karier politiknya mulai dikenal sejak ia dipercaya untuk menahkodai partai besutan H. Prabowo Subianto ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Probolinggo.[2]

Kehidupan Pribadi

Dokter Aminuddin adalah anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan  H.Muchtar Syafei dan  Hj. Aminah. Saat ini, ia menetap di Kota Probolinggo, Jawa Timur bersama sang istri dr. Evariani, M.Kes. Dari pernikahannya pada tahun 1995, pasangan ini dikaruniai dua putri bernama dr. Amrina Rosyada dan dr. Mirani Ulfa Yusfika.[3]

Kehidupan awal dan Pendidikan

Lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang seorang Guru, kehidupan masa kecil dokter aminuddin membuatnya harus berjuang untuk menambah uang saku yang pada saat itu sedang menempuh pendidikan di SD YPP Pendopo Pertamina Sumbagsel pada tahun 1976.[3] Masa remajanya dilanjutkan dengan bersekolah di SMP YPP Pendopo Pertamina Sumbagsel pada tahun1982. Masa remajanya kerap dihabiskan dengan membaca buku-buku biografi tokoh perjuangan nasional dan buku ber-genre sejarah. Hobi ini membuatnya memiliki ketertarikan khusus dalam dunia politik. Ia kemudian menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di SMA Xaverius 1 Palembang pada tahun 1988.[1]

Mulanya, ia bercita-cita menjadi seorang anggota ABRI, namun dalam sebuah insiden kecelakaan dalam perjalanan menuju pendaftaran membuatnya harus memendam mimpi tersebut.[4] Kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan studi pendidikan Sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada tahun 1988 dan lulus pada tahun 1994. Ketertarikannya di dunia medis mendorongnya untuk melanjutkan program spesialisasi Kebidanan dan Kandungan di Rumah Sakit dokter M. Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, dan lulus pada tahun 2002. Semangatnya untuk terus belajar mengantarkan dokter Aminuddin menempuh program Magister Manajemen Kesehatan di Institut Manajemen Nasional Indonesia dan lulus pada tahun 2007. Enam tahun berselang, pada 2013 ia kembali menempuh pendidikan Program Pendidikan Konsultan Obgynsos PB POGI Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan berhasil lulus di tahun 2017.[3]

Perjalanan Karier Kedokteran

Awalnya, ia mengabdikan diri sebagai seorang dokter di RS Pertamina Pusat pada tahun 1994-1995 .[4] Kemudian setelah menyelesaikan studi spesialisasinya pada tahun 2003, ia menjadi dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di RSUD Tongas sekaligus berpraktik di RSUD Moh. Saleh dan RS Dharma Husada Kota Probolinggo. Selama berpraktek melayani masyarakat di Kota Probolinggo, ia bertemu dengan beragam lapisan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga (IRT). Atas dasar banyaknya dorongan yang muncul untuk memperluas nilai kemanfaatan untuk masyarakat pada saat itu, ia memutuskan untuk mendirikan Klinik Bersalin Amanah pada tahun 2008, yang kemudian dua tahun setelahnya meningkat menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah.[2]

Disamping profesinya sebagai seorang dokter yang berpraktik, oleh karena minat keilmuan dan semangat pengabdiannya yang tinggi, ia juga mengabdikan diri untuk kemajuan pendidikan kesehatan di Probolinggo. Hal itu ditandai ketika ia menjadi pengajar di STIKES Hafshawati Genggong pada tahun 2010 hingga 2013 dan di STIKES Nurul Jadid Paiton pada tahun 2018 hingga tahun 2020.[3]

Perjalanan Karier Politik

Meski dikenal luas sebagai dokter spesialis kandungan, dunia politik bukan berarti asing baginya. Ketertarikannya sejak SMP hingga SMA mengantarkannya aktif berorganisasi saat duduk di bangku kuliah. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada tahun 1992-1994.[4] Puncaknya, pada tahun 1994 ia dipercaya sebagai Sekretaris Umum Badan Koordinasi Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.[1]

Dokter aminuddin masuk dalam politik praktis bermula sejak ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Probolinggo pada tahun 2019. Tak lama setelah itu, ia terpilih sebagai anggota DPRD Kota Probolinggo sekaligus menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra hingga tahun 2024.[5][6] Sebagai anggota Dewan, ia memprakarsai beberapa kebijakan dan inisiatif program kebermanfaatan seperti penyuluhan kesehatan, pemeriksaan ibu hamil gratis, hari donor darah, serta bincang sehat bersama warga. Ia juga menginisiasi Posyandu Lansia dengan tujuan memastikan kesehatan lansia terjaga dengan baik. Disamping itu, Ia rutin memberikan layanan khitan gratis yang tersebar di beberapa kecamatan se-Kota Probolinggo saat masa libur sekolah, dan pengasapan (fogging) masal untuk daerah daerah yang terindikasi terdapat penyebaran nyamuk demam berdarah.[1]

Perjuangkan Nasib Tenaga Kesehatan COVID-19

Pada tahun 2020, saat pandemi Covid-19 merebak, sejumlah Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan (Nakes) belum menerima dana insentif selama tiga bulan penuh sejak pandemi tersebut melanda.[7] Sebagai Sekretaris Pansus Covid-19 DPRD Kota Probolinggo, ia mendesak Pemerintah Kota Probolinggo  melalui BPPKAD dan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan pencairan insentif Nakes. Ia menegaskan bahwa Nakes merupakan ujung tombak sekaligus pahlawan kemanusiaan dalam momen genting saat itu.[8][9] Terlebih, ketidakpastian akhir dari situasi pandemi tersebut membuat kekhawatiran penurunan kinerja tenaga Kesehatan di Kota Probolinggo. Atas hal tersebut, pada bulan Juni 2020 sejumlah 120 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Probolinggo telah diajukan untuk segera mendapat pencairan insentif penanganan Covid-19.  Setelah melalui lika-liku proses yang panjang, dana insentif yang berasal dari 60 persen APBN dan 40 persen APBD Kota Probolinggo dapat dicairkan untuk 90 tenaga kesehatan pada bulan juli 2020.[10]

Riwayat Jabatan

Referensi

  1. ^ a b c d Mubarok, Ahmad Rizky (2024-07-31). "Perjalanan Inspiratif Dokter Aminuddin, Tokoh Kesehatan dan Politisi dari Probolinggo". Times Indonesia. Diakses tanggal 2024-08-01. 
  2. ^ a b Saputra, Andi (2024-07-30). "Sosok dr Aminuddin, Dokter dengan Hati Sosial yang Menginspirasi". Tribun Jatim. Diakses tanggal 2024-07-30. 
  3. ^ a b c d Sy, Irwan (2024-07-30). "Profil dr Aminuddin, Sosok Inspiratif di Bidang Kesehatan, Pendidikan, & Politik di Kota Probolinggo". Surya.co.id. Diakses tanggal 2024-08-01. 
  4. ^ a b c Fabiola, Febrinastri (2024-08-01). "Dokter Aminuddin, Sukses sebagai Dokter dan Kini Melebarkan Sayap ke Dunia Politik". SuaraJatim.id. Diakses tanggal 2024-08-01. 
  5. ^ Angga, Mochammad (2019-07-22). "KPU Tetapkan 30 Calon Anggota DPRD Kota Probolinggo". TadaTodays. Diakses tanggal 2024-08-01. 
  6. ^ Rahma, Maya (2019-07-23). "KPU Kota Probolinggo Tetapkan 30 Caleg Terpilih Pemilu 2019". WartaBromo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-01. 
  7. ^ Mahmudi, Ikhsan (2020-06-10). "3 Bulan Tangani Covid-19, Insentif Nakes Probolinggo Belum Cair". Ngopibareng. Diakses tanggal 2024-08-01. 
  8. ^ Jawanto, Arifin (2020-06-11). "Insentif Nakes Covid-19 di Kota Probolinggo Belum Cair". Radar Bromo. Diakses tanggal 2024-08-01. 
  9. ^ "JPNN". JPNN.com. Diakses tanggal 2024-08-01. 
  10. ^ "PEMKOT PROBOLINGGO CAIRKAN INSENTIF 90 NAKES DI RSUD". Portal Probolinggo Kota (dalam bahasa Inggris). 2020-07-31. Diakses tanggal 2024-08-01. 

Pranala Luar