Lompat ke isi

Wregas Bhanuteja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto #WPWP
Baris 3: Baris 3:
| name = Wregas Bhanuteja
| name = Wregas Bhanuteja
| honorific_suffix =
| honorific_suffix =
| image =
| image = Wregas Bhanuteja.jpg
| alt =
| alt =
| caption = Wregas Bhanuteja - TIFF 2023
| caption = Wregas Bhanuteja - TIFF 2023

Revisi per 2 Agustus 2024 11.06

Wregas Bhanuteja
Wregas Bhanuteja - TIFF 2023
LahirRaphael Wregas Bhanuteja
20 Oktober 1992 (umur 32)
Yogyakarta, Indonesia
PendidikanSMA De Britto College Yogyakarta
AlmamaterInstitut Kesenian Jakarta
Pekerjaan
Tahun aktif2012–sekarang
Penghargaan4 Piala Citra
IMDB: nm6543958 Instagram: wregas_bhanuteja Modifica els identificadors a Wikidata

Raphael Wregas Bhanuteja (lahir 20 Oktober 1992) adalah seorang sutradara dan penulis skenario asal Indonesia. Pada tahun 2016, Wregas Bhanuteja menjadi sutradara Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan Cannes Film Festival, untuk film pendeknya berjudul Prenjak. Wregas merupakan peraih Piala Citra 2021 untuk Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Asli Terbaik bersama Henricus Pria lewat film Penyalin Cahaya yang merupakan debutnya sebagai sutradara film panjang.

Biografi

Wregas Bhanuteja lahir di Yogyakarta[1] dan belajar membuat film pendek di SMA De Britto College Yogyakarta.[2] Setelah lulus SMA pada 2010, ia kuliah di Fakultas Film dan TV, Institut Kesenian Jakarta, jurusan penyutradaraan film.[3][Verifikasi gagal]

Selama studinya, Wregas menghasilkan beberapa film pendek, antara lain Senyawa (2012), yang diambil dari film seluloid 16 mm.[4] Pada tahun 2013, ia lantas mengajukan diri untuk magang bersama Riri Riza, kemudian meminta portfolionya, dan ia lantas mengirimkan film-film pendeknya. Lalu, ia diterima magang sebagai asisten sutradara ketiga dalam film Sokola Rimba (2013). Pada tahun 2014, Wregas lulus dari Institut Kesenian Jakarta dengan tugas akhir, sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014) tentang lemari warisan neneknya.[5] Lemantun meraih beberapa penghargaan film pendek terbaik, yaitu dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.[6]

Pada 2015, film pendek Wregas berjudul Lembusura (2014), berkisar tentang letusan Gunung Kelud, masuk seleksi di Berlin International Film Festival ke-65 Tahun 2015, bersaing di bagian Berlinale Shorts Competition.[7][8] Wregas dinobatkan sebagai sutradara termuda di festival pada usia 22 tahun.[5] Setelah Berlin, dia membuat film pendek lagi berjudul The Floating Chopin (2015), interpretasi dari lagu Chopin Larung oleh band Guruh Gipsy (Guruh Soekarnoputra).[9]

Pada tahun 2016, Wregas bekerja sama dengan Studio Batu Yogyakarta menulis dan menyutradarai Prenjak (2016), sebuah kisah tentang seorang wanita yang menjual korek api di Yogyakarta. Prenjak terpilih dalam Semaine de la Critique ke-55, Festival Film Cannes 2016 dan dianugerahi Leica Cine Discovery Prize untuk film pendek.[10] Hal ini menjadikan Wregas sebagai sutradara Indonesia pertama yang menerima penghargaan di Festival Film Cannes.[11][12]

Pada tahun 2019, Wregas kembali membuat film pendek berjudul Tak Ada yang Gila di Kota Ini/No One Is Crazy In This Town (2019). Film tersebut terpilih untuk mengikuti kompetisi Wide Angle: Asian Short Film Competition sebagai bagian dari Festival Film Internasional Busan yang diadakan pada 3-12 Oktober 2019 di Busan, Korea Selatan. Film yang merupakan adaptasi dari cerita pendek dengan judul yang sama karya Eka Kurniawan, menceritakan kisah Marwan (diperankan oleh Oka Antara) yang diperintahkan untuk mengasingkan orang-orang dengan gangguan jiwa ke hutan.[13]

Filmografi

Film

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Catatan
Produser Penulis Sutradara
2013 Sokola Rimba Tidak Tidak Ya Magang Asisten Sutradara
2016 Ada Apa Dengan Cinta? 2 Tidak Tidak Ya Di balik layar
Athirah Tidak Tidak Ya
2021 Penyalin Cahaya Tidak Ya Ya Debut film panjang dan tayang di Netflix; Cerita; Skenario bersama Henricus Pria
2023 Budi Pekerti Ko-Produser Ya Ya
TBA Therefore I Am Ya Ya Penulis bersama Daud Sumolang

Film pendek

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Catatan
Sutradara Penulis Produser
2011 Hanuman Ya Tidak Tidak Debut film pendek
2012 Senyawa Ya Tidak Tidak
2014 Lemantun Ya Ya Tidak
2015 Tamasya Keluarga Tidak Tidak Tidak Sebagai ahli properti
Lembusura Ya Ya Ya
2016 The Floating Chopin Ya Tidak Tidak Bersama Ersya Ruswandono
Kostum Tidak Tidak Ya Film pendek Malaysia; juga sebagai Sinematografer
Prenjak Ya Ya Ya Juga sebagai Penyunting
2017 Dry Season in My House Ya Ya Tidak
2018 Waung / Warmest Regards from a Dog Ya Ya Tidak
2019 Tak Ada yang Gila di Kota Ini Ya Ya Tidak

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2012 JAFF Blencong Award Best Short Film Senyawa Nominasi
2015 Piala Maya Film Cerita Pendek Terpilih Lemantun Menang
HKIFF Golden Firebird Award Best Short Film Lembusura Nominasi
Golden Berlin Bear Nominasi
2016 HKIFF Golden Firebird Award The Floating Chopin Nominasi
JAFF Blencong Award Nominasi
Festival Film Cannes Discovery Award Prenjak Menang
Queer Palm - Short Film Nominasi
Festival Film Internasional Melbourne Best Fiction Short Film Menang
SGIFF Silver Screen Award Best Southeast Asian Short Film Menang
Festival Film Indonesia Film Pendek Terbaik Menang
2017 Indonesian Box Office Movie Awards Behind The Scene Terbaik Ada Apa Dengan Cinta? 2 Menang
2019 Festival Film Indonesia Film Pendek Terbaik Tak Ada yang Gila di Kota Ini Menang
2020 Festival Film Sundance Short Film Grand Jury Prize Nominasi
2021 Festival Film Indonesia Sutradara Terbaik Penyalin Cahaya Menang
Penulis Skenario Asli Terbaik (Bersama Henricus Pria) Menang
Festival Film Tempo Sutradara Pilihan Menang
Skenario Pilihan Menang
2023 Piala Maya Penyutradaraan Berbakat Karya Film Panjang Perdana Terpilih (Piala Iqbal Rais) Menang
Penulisan Skenario Asli Terpilih (Bersama Henricus Pria) Nominasi
Festival Film Indonesia Sutradara Terbaik Budi Pekerti Nominasi
Penulis Skenario Asli Terbaik

Referensi

  1. ^ "Film Lemantun Karya Wregas Bhanuteja Kini Bisa Ditonton di YouTube". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2020-10-17. 
  2. ^ "Profil Wregas Bhanuteja". tirto.id. Diakses tanggal 2020-12-08. 
  3. ^ "'Prenjak' wins another international award in Singapore". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 
  4. ^ Indonesia, Femina (2016-06-11). "Wawancara Wregas Bhanuteja: Kekuatan Wanita di FIlm Prenjak". femina.co.id. Diakses tanggal 2020-12-08. 
  5. ^ a b "Wregas Bhanuteja". Generation T. 12 December 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 
  6. ^ "Wregas Bhanuteja – Institut Kesenian Jakarta" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-08. 
  7. ^ Mediatama, Grahanusa (28 December 2015). "Indonesian cinema 2015: The year of going global". kontan.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 
  8. ^ "Lembusura". Berlinale.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 
  9. ^ Post, The Jakarta. "ESSAY: Watching 'Floating Chopin' in Bali". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-08. 
  10. ^ "Indonesian short movie Prenjak wins award at Cannes". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 
  11. ^ "RI filmmaker makes history at Cannes". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 
  12. ^ "Wregas Bhanuteja | La Semaine de la Critique of Festival de Cannes". Semaine de la Critique du Festival de Cannes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 
  13. ^ "Short film 'Tak Ada yang Gila di Kota Ini' to compete at Busan festival". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2020. Diakses tanggal 17 July 2020. 

Pranala luar