Lompat ke isi

Abdullah al-Qasemi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 34: Baris 34:
}}
}}


'''Abdullah al-Qasemi''' (1907 – 9 Januari 1996) ({{lang-ar|عبدالله القصيمي}}) adalah seorang penulis dan [[intelektual]] abad ke-20 asal [[Arab Saudi]]. Ia adalah salah satu intelektual paling kontroversial di dunia Arab karena perubahan radikalnya dari membela [[Salafisme]] menjadi membela ateisme dan menolak agama terorganisir. Ia mempertanyakan keberadaan Tuhan dan mengkritik [[agama]], yang menyebabkan tuduhan bahwa ia menjadi [[ateis]], sehingga buku-bukunya dicekal di seluruh belahan [[dunia Arab]].<ref>{{cite news |title=Meet the accused Arab agnostic who went his own way in the 1940s |url=http://english.alarabiya.net/en/variety/2016/10/22/Meet-the-Arab-agnostic-who-went-his-own-way-in-the-1940s.html |work=english.alarabiya.net |language=en}}</ref>
'''Abdullah Al-Qasemi''' (1907 – 9 Januari 1996) ({{lang-ar|عبدالله القصيمي}}) adalah seorang penulis dan [[intelektual]] abad ke-20 asal [[Arab Saudi]]. Ia adalah salah satu intelektual paling kontroversial di dunia Arab karena perubahan radikalnya dari membela [[Salafisme]] menjadi membela [[ateisme]] dan menolak agama terorganisir. Ia mempertanyakan keberadaan Tuhan dan mengkritik [[agama]], yang menyebabkan tuduhan bahwa ia menjadi [[ateis]], sehingga buku-bukunya dicekal di seluruh belahan [[dunia Arab]].<ref>{{cite news |title=Meet the accused Arab agnostic who went his own way in the 1940s |url=http://english.alarabiya.net/en/variety/2016/10/22/Meet-the-Arab-agnostic-who-went-his-own-way-in-the-1940s.html |work=english.alarabiya.net |language=en}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Semasa kecilnya, dia pernah mengenyam pendidikan di sekolah Syeikh Ali Mahmoud. Setelah ayahnya meninggal pada 1992, seorang pedagang bernama Abdulaziz Al-Rashed Al-Humaid yang terkesan dengan Al-Qasemi membawanya ke Irak untuk belajar. Dia pun akhirnya masuk ke sekolah Syeikh Amin Shanqeeti, Zubair, Irak.<ref name=":0">{{Cite web|title=Kisah Abdullah Al Qasimi, Ulama Arab Saudi yang Menjadi Atheis di Akhir Hayatnya|url=https://international.sindonews.com/read/747095/43/kisah-abdullah-al-qasimi-ulama-arab-saudi-yang-menjadi-atheis-di-akhir-hayatnya-1650305088|website=SINDOnews Internasional|language=id-ID|access-date=2024-08-03}}</ref>
Perjalanan hidup Abdullah Al Qasemi bermula pada 1907 di Buraydah, Arab Saudi. Sejak lahir, dia selalu diberi nilai-nilai pendidikan agama Islam. Sang Ayah diketahui sangat rutin memberi pelajaran Islam ke Qasemi sejak masih dini. Qasemi pun tak kuasa menolak dan hanya bisa manut karena masih kecil.<ref>{{Cite web|last=MFakhriansyah|title=Kisah Abdullah Al Qasemi, Tokoh Islam Arab yang Berubah Jadi Ateis|url=https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240313110745-33-521517/kisah-abdullah-al-qasemi-tokoh-islam-arab-yang-berubah-jadi-ateis|website=CNBC Indonesia|language=id|access-date=2024-08-03}}</ref> Dia pernah mengenyam pendidikan di sekolah Syeikh Ali Mahmoud. Setelah ayahnya meninggal pada 1992, seorang pedagang bernama Abdulaziz Al-Rashed Al-Humaid yang terkesan dengan Al-Qasemi membawanya ke Irak untuk belajar. Dia pun akhirnya masuk ke sekolah Syeikh Amin Shanqeeti, Zubair, Irak.<ref name=":0">{{Cite web|title=Kisah Abdullah Al Qasimi, Ulama Arab Saudi yang Menjadi Atheis di Akhir Hayatnya|url=https://international.sindonews.com/read/747095/43/kisah-abdullah-al-qasimi-ulama-arab-saudi-yang-menjadi-atheis-di-akhir-hayatnya-1650305088|website=SINDOnews Internasional|language=id-ID|access-date=2024-08-03}}</ref>


Setelah itu, dia melakukan perjalanan ke India dan menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk belajar di sana. Dia belajar bahasa Arab, hadits, dan dasar syariah Islam. Kemudian, dia kembali ke Irak dan masuk ke sekolah al-Kazimiyah sebelum akhirnya memutuskan tinggal di Kairo.<ref name=":0" />
Setelah itu, dia melakukan perjalanan ke India dan menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk belajar di sana. Dia belajar bahasa Arab, hadits, dan dasar syariah Islam. Kemudian, dia kembali ke Irak dan masuk ke sekolah al-Kazimiyah sebelum akhirnya memutuskan tinggal di Kairo.<ref name=":0" />
Baris 47: Baris 47:
Namun, selain itu dia juga menulis beberapa buku kontroversial yang menyinggung para ulama di Al-Azhar. Hal tersebut membuatnya diusir dari universitas tersebut. Setelah kejadian itu, Al Qasimi mengubah cara pandangnya.<ref name=":0" />
Namun, selain itu dia juga menulis beberapa buku kontroversial yang menyinggung para ulama di Al-Azhar. Hal tersebut membuatnya diusir dari universitas tersebut. Setelah kejadian itu, Al Qasimi mengubah cara pandangnya.<ref name=":0" />


Dia merubah pandangannya sampai dicap sebagai atheis. Transformasi dari pendukung salafisme menjadi atheis yang mengadopsi ideologi dan pemikiran bebas, membuatnya banyak dihujat oleh orang lain.<ref name=":0" />
Dia merubah pandangannya sampai dicap sebagai atheis. Transformasi dari pendukung [[Salafiyah|salafisme]] menjadi [[Ateisme|atheis]] yang mengadopsi ideologi dan pemikiran bebas ([[Liberalisme|liberal]]), membuatnya banyak dihujat oleh orang lain.<ref name=":0" />


Dalam tulisan awalnya, dia menyerukan rasionalisasi dalam agama, tetapi kemudian menjadi kritik tajam terhadap dogma agama dan budaya arab pada umumnya. Salah satu bukunya yang kontroversial adalah buku berjudul ‘''Mereka Berbohong untuk Melihat Tuhan yang Indah''’.<ref name=":0" />
Dalam tulisan awalnya, dia menyerukan rasionalisasi dalam agama, tetapi kemudian menjadi kritik tajam terhadap dogma agama dan budaya arab pada umumnya. Salah satu bukunya yang kontroversial adalah buku berjudul ‘''Mereka Berbohong untuk Melihat Tuhan yang Indah''’.<ref name=":0" />

Revisi per 3 Agustus 2024 03.46

Abdullah al-Qasemi
Lahir1907 (1907)
Buraydah, Keamiran Nejd dan Hasa
Meninggal9 Januari 1996(1996-01-09) (umur 88–89)
Kairo, Mesir
KebangsaanArab Saudi
AlmamaterUniversitas Al-Azhar
GenreSkeptisisme
Karya terkenalThey Lie to See God Beautiful[1]

Abdullah Al-Qasemi (1907 – 9 Januari 1996) (bahasa Arab: عبدالله القصيمي) adalah seorang penulis dan intelektual abad ke-20 asal Arab Saudi. Ia adalah salah satu intelektual paling kontroversial di dunia Arab karena perubahan radikalnya dari membela Salafisme menjadi membela ateisme dan menolak agama terorganisir. Ia mempertanyakan keberadaan Tuhan dan mengkritik agama, yang menyebabkan tuduhan bahwa ia menjadi ateis, sehingga buku-bukunya dicekal di seluruh belahan dunia Arab.[2]

Sejarah

Perjalanan hidup Abdullah Al Qasemi bermula pada 1907 di Buraydah, Arab Saudi. Sejak lahir, dia selalu diberi nilai-nilai pendidikan agama Islam. Sang Ayah diketahui sangat rutin memberi pelajaran Islam ke Qasemi sejak masih dini. Qasemi pun tak kuasa menolak dan hanya bisa manut karena masih kecil.[3] Dia pernah mengenyam pendidikan di sekolah Syeikh Ali Mahmoud. Setelah ayahnya meninggal pada 1992, seorang pedagang bernama Abdulaziz Al-Rashed Al-Humaid yang terkesan dengan Al-Qasemi membawanya ke Irak untuk belajar. Dia pun akhirnya masuk ke sekolah Syeikh Amin Shanqeeti, Zubair, Irak.[4]

Setelah itu, dia melakukan perjalanan ke India dan menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk belajar di sana. Dia belajar bahasa Arab, hadits, dan dasar syariah Islam. Kemudian, dia kembali ke Irak dan masuk ke sekolah al-Kazimiyah sebelum akhirnya memutuskan tinggal di Kairo.[4]

Di Kairo, Al-Qasimi belajar di Universitas Al-Azhar pada tahun 1927. Selama menjadi mahasiswa di Mesir, dia menulis berbagai buku. Salah satu tulisannya yang cukup populer adalah buku berjudul ‘As-Shira Baini al-Islam wa al-Watsaniyyah’ yang berarti Peperangan antara Islam dan Pemuja Berhala.[4]

Buku tersebut mendapat banyak pujian, salah satunya dari guru Al-Qasimi sendiri, yaitu Syekh Shali Munajid yang mengatakan bahwa Al-Qasimi dengan bukunya tersebut sudah membayar mahar untuk masuk surga.[4]

Namun, selain itu dia juga menulis beberapa buku kontroversial yang menyinggung para ulama di Al-Azhar. Hal tersebut membuatnya diusir dari universitas tersebut. Setelah kejadian itu, Al Qasimi mengubah cara pandangnya.[4]

Dia merubah pandangannya sampai dicap sebagai atheis. Transformasi dari pendukung salafisme menjadi atheis yang mengadopsi ideologi dan pemikiran bebas (liberal), membuatnya banyak dihujat oleh orang lain.[4]

Dalam tulisan awalnya, dia menyerukan rasionalisasi dalam agama, tetapi kemudian menjadi kritik tajam terhadap dogma agama dan budaya arab pada umumnya. Salah satu bukunya yang kontroversial adalah buku berjudul ‘Mereka Berbohong untuk Melihat Tuhan yang Indah’.[4]

Al Qasimi tercatat dua kali selamat dari upaya pembunuhan di Mesir dan Lebanon. Bahkan, dia sempat mendekam di penjara atas dorongan pemerintah Yaman. Alasannya adalah karena dia memiliki pengaruh besar terhadap siswa Yaman sering bertemu dengannya. Pemikirannya tersebut dianggap berbahaya dan tidak cocok untuk Islam.[4]

Di akhir hidupnya, Abdullah Al-Qasimi sempat dirawat di Rumah Sakit Ain-Shams, Kairo pada Desember 1995. Dan pada 9 Januari 1996, dia meninggal karena penyakit kanker dan dimakamkan bersama istrinya di Bab al-Wazir, Mesir.[4]

Referensi

  1. ^ "Gulf atheism in the age of social media - Al-Monitor: the Pulse of the Middle East". Al-Monitor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2015. Diakses tanggal 27 March 2014. 
  2. ^ "Meet the accused Arab agnostic who went his own way in the 1940s". english.alarabiya.net (dalam bahasa Inggris). 
  3. ^ MFakhriansyah. "Kisah Abdullah Al Qasemi, Tokoh Islam Arab yang Berubah Jadi Ateis". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2024-08-03. 
  4. ^ a b c d e f g h i "Kisah Abdullah Al Qasimi, Ulama Arab Saudi yang Menjadi Atheis di Akhir Hayatnya". SINDOnews Internasional. Diakses tanggal 2024-08-03.