Lompat ke isi

Pertiwi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Gunkarta (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Thijs!bot
Gunkarta (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 2581698 oleh Borgx (Bicara)
Baris 1: Baris 1:
'''Pertiwi''' ([[bahasa Sansekerta]]: ''{{IAST|pṛthvī}}'', atau juga ''{{IAST|pṛthivī}}'') adalah Dewi dalam agama Hindu dan juga "Ibu Bumi" (atau dalam bahasa Indonesia "Ibu Pertiwi"). Sebagai ''pṛthivī matā'' "Ibu Pertiwi" merupakan lawan daripada ' '[[Dyaus Pita|dyaus pita]]'' "Bapak Angkasa". Dalam [[Rgveda]], Bumi dan Langit seringkali disapa sebagai pasangan, mungkin hal ini menekankan gagasan akan dua paruh yang saling melengkapi satu sama lain.
'''Pertiwi''' ([[bahasa Sansekerta]]: ''{{IAST|pṛthvī}}'', atau juga ''{{IAST|pṛthivī}}'') adalah Dewi dalam agama Hindu dan juga "Ibu Bumi" (atau dalam bahasa Indonesia "Ibu Pertiwi"). Sebagai ''pṛthivī matā'' "Ibu Pertiwi" merupakan lawan dari ' '[[Dyaus Pita|dyaus pita]]'' "Bapak Angkasa". Dalam [[Rgveda]], Bumi dan Langit seringkali disapa sebagai pasangan, mungkin hal ini menekankan gagasan akan dua paruh yang saling melengkapi satu sama lain.


Pertiwi juga disebut Dhra, Dharti, Dhrthri, yang artinya kurang lebih "yang memegang semuanya". Sebagai Prthvi Devi, ia adalah salah satu dari dua sakti Batara Wisnu. Sakti lainnya adalah Laksmi.
Pertiwi juga disebut Dhra, Dharti, Dhrthri, yang artinya kurang lebih "yang memegang semuanya". Sebagai Prthvi Devi, ia adalah salah satu dari dua sakti Batara Wisnu. Sakti lainnya adalah Laksmi.
Baris 5: Baris 5:
Prthvi adalah bentuk lain [[Laksmi]]. Nama lain untuknya adalah ''Bhumi'' atau ''Bhudevi'' atau ''Bhuma Devi''.
Prthvi adalah bentuk lain [[Laksmi]]. Nama lain untuknya adalah ''Bhumi'' atau ''Bhudevi'' atau ''Bhuma Devi''.


==Ibu Pertiwi Indonesia==
Ibu Pertiwi juga merupakan [[personifikasi nasional]] Indonesia, sebuah perwujudan tanah air Indonesia. Sejak masa prasejarah, berbagai suku bangsa di kepulauan [[Nusantara]] sudah menghormati roh alam dan kekuatan bumi, mereka mengibaratkannya sebagai ibu yang memberikan kehidupan, sebagai dewi alam dan lingkungan hidup. Setelah diserapnya pengaruh [[Hindu]] sejak awal millenia pertama, dia dikenal sebagai Dewi Pertiwi, dewi bumi.

Ibu Pertiwi populer dalam berbagai lagu dan puisi perjuangan bertema patriotik, seperti lagu "Ibu Pertiwi" dan "Indonesia Pusaka". Dalam lagu kebangsaan "[[Indonesia Raya]]" lirik dalam bait "Jadi pandu ibuku" kata "ibu" disini merujuk kepada Ibu Pertiwi. Meskipun Ibu Pertiwi populer dalam berbagai lagu dan puisi perjuangan, perwujudan fisik dan citranya jarang ditampilkan.


{{Hindu Dewa}}
{{Hindu Dewa}}

Revisi per 20 Oktober 2009 13.51

Pertiwi (bahasa Sansekerta: pṛthvī, atau juga pṛthivī) adalah Dewi dalam agama Hindu dan juga "Ibu Bumi" (atau dalam bahasa Indonesia "Ibu Pertiwi"). Sebagai pṛthivī matā "Ibu Pertiwi" merupakan lawan dari ' 'dyaus pita "Bapak Angkasa". Dalam Rgveda, Bumi dan Langit seringkali disapa sebagai pasangan, mungkin hal ini menekankan gagasan akan dua paruh yang saling melengkapi satu sama lain.

Pertiwi juga disebut Dhra, Dharti, Dhrthri, yang artinya kurang lebih "yang memegang semuanya". Sebagai Prthvi Devi, ia adalah salah satu dari dua sakti Batara Wisnu. Sakti lainnya adalah Laksmi.

Prthvi adalah bentuk lain Laksmi. Nama lain untuknya adalah Bhumi atau Bhudevi atau Bhuma Devi.

Ibu Pertiwi Indonesia

Ibu Pertiwi juga merupakan personifikasi nasional Indonesia, sebuah perwujudan tanah air Indonesia. Sejak masa prasejarah, berbagai suku bangsa di kepulauan Nusantara sudah menghormati roh alam dan kekuatan bumi, mereka mengibaratkannya sebagai ibu yang memberikan kehidupan, sebagai dewi alam dan lingkungan hidup. Setelah diserapnya pengaruh Hindu sejak awal millenia pertama, dia dikenal sebagai Dewi Pertiwi, dewi bumi.

Ibu Pertiwi populer dalam berbagai lagu dan puisi perjuangan bertema patriotik, seperti lagu "Ibu Pertiwi" dan "Indonesia Pusaka". Dalam lagu kebangsaan "Indonesia Raya" lirik dalam bait "Jadi pandu ibuku" kata "ibu" disini merujuk kepada Ibu Pertiwi. Meskipun Ibu Pertiwi populer dalam berbagai lagu dan puisi perjuangan, perwujudan fisik dan citranya jarang ditampilkan.