Lompat ke isi

Rex Sacrorum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Lihat pula: clean up
TheFransz (bicara | kontrib)
k Penambahan pranala, referensi, dan mengubah artikel baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
Baris 1: Baris 1:
'''Rex Sacrorum''' adalah salah satu posisi [[agama|keagamaan]] pada masa [[Romawi Kuno]]. Pada masa [[Kerajaan Romawi]], Rex Sacrorum adalah [[pendeta]] tertinggi namun posisi ini berubah setelah pendirian [[Republik Romawi]] ketika dibuat jabatan baru bernama [[Pontifex Maximus]] yang menggantikan Rex Sacrorum sebagai pendeta tertinggi.
'''Rex Sacrorum''', yang berarti "Raja Kurban" atau "Raja Suci," adalah sebuah jabatan keagamaan dalam sistem kepercayaan [[Romawi Kuno]]. Jabatan ini muncul setelah penghapusan monarki di [[Roma]] dan transisi menuju Republik. Rex Sacrorum bertanggung jawab atas berbagai ritual keagamaan yang sebelumnya dipegang oleh raja, namun secara politik tidak memiliki kekuasaan.


==Sejarah dan Latar Belakang==
Rex Sacrorum bertugas memimpin ritual [[kurban]] yang dilakukan beberapa bulan sekali, memimpin ritual tahunan ''[[Regifugium]]'' (ritual untuk memperingati [[kudeta]] terhadap [[raja]] terakhir [[Kerajaan Romawi|Roma]]), dan memohon pada para [[dewa]] jika ada pertanda kejahatan yang ditemukan.
Jabatan Rex Sacrorum didirikan pada awal periode [[Republik Romawi]], sekitar abad ke-6 SM, setelah penggulingan raja terakhir [[Roma]], [[Tarquinius Superbus]], pada tahun 509 SM. Setelah penghapusan monarki, kekuasaan eksekutif dialihkan ke dua konsul yang dipilih setiap tahun, namun banyak fungsi keagamaan yang sebelumnya dilakukan oleh raja perlu dipertahankan. Untuk mengisi kekosongan ini, jabatan Rex Sacrorum dibentuk.

Rex Sacrorum diambil dari kelas [[patrician]] (kelas bangsawan) dan diharapkan untuk memimpin ritual-ritual yang sangat penting bagi negara Romawi. Namun, demi menghindari kekeliruan dengan jabatan raja yang sudah dihapus, kekuasaan politik Rex Sacrorum sangat terbatas. Bahkan, dia tidak diizinkan untuk memegang jabatan politik lainnya.

==Tugas dan Fungsi==
Rex Sacrorum bertanggung jawab untuk memimpin beberapa ritual utama dalam [[kalender Romawi]]. Salah satu tugas utamanya adalah mengorbankan seekor domba pada hari Kalends (hari pertama) setiap bulan dalam ritual yang disebut ''Kalendae Ianuariae''. Selain itu, dia juga bertugas dalam beberapa upacara lainnya, termasuk pengorbanan yang dilakukan pada hari tertentu di dalam [[kalender Romawi]].

Dia juga bertanggung jawab untuk mengumumkan hari-hari sakral yang dikenal sebagai ''dies fasti'' (hari ketika aktivitas hukum diizinkan) dan ''dies nefasti'' (hari ketika aktivitas hukum tidak diizinkan). Dalam hal ini, peran Rex Sacrorum sangat vital dalam menjaga kelancaran dan harmoni antara urusan agama dan urusan sipil.

==Hubungan dengan Pontifex Maximus==
Meskipun Rex Sacrorum adalah pejabat keagamaan yang sangat penting, kekuasaannya dibatasi oleh [[Pontifex Maximus]], yang merupakan kepala dari ''College of Pontiffs'' (sebuah lembaga keagamaan Romawi). [[Pontifex Maximus]] memiliki otoritas atas hampir semua urusan keagamaan, termasuk yang dilakukan oleh Rex Sacrorum.

Dalam banyak hal, Rex Sacrorum lebih menjadi simbol dari keberlanjutan tradisi keagamaan monarki, sementara [[Pontifex Maximus]] mengambil peran yang lebih aktif dan berpengaruh dalam urusan keagamaan.

==Penghapusan dan Warisan==
Seiring dengan menurunnya pengaruh agama dalam politik Romawi dan munculnya [[Kekaisaran Romawi]], peran Rex Sacrorum mulai berkurang secara signifikan. Pada masa Kekaisaran, jabatan ini menjadi lebih bersifat seremonial dan perlahan-lahan kehilangan relevansinya. Namun, Rex Sacrorum tetap dipertahankan sebagai bagian dari warisan [[agama Romawi]] hingga berabad-abad kemudian.

==Referensi==
{{reflist}}
# Livy, ''Ab Urbe Condita'', Buku I-II.
# Dionysius dari Halicarnassus, ''Roman Antiquities'', Buku IV.
# Mary Beard, SPQR: ''A History of Ancient Rome''. Liveright Publishing, 2015.
# John Scheid, ''An Introduction to Roman Religion''. Indiana University Press, 2003.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi terkini sejak 25 Agustus 2024 13.44

Rex Sacrorum, yang berarti "Raja Kurban" atau "Raja Suci," adalah sebuah jabatan keagamaan dalam sistem kepercayaan Romawi Kuno. Jabatan ini muncul setelah penghapusan monarki di Roma dan transisi menuju Republik. Rex Sacrorum bertanggung jawab atas berbagai ritual keagamaan yang sebelumnya dipegang oleh raja, namun secara politik tidak memiliki kekuasaan.

Sejarah dan Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Jabatan Rex Sacrorum didirikan pada awal periode Republik Romawi, sekitar abad ke-6 SM, setelah penggulingan raja terakhir Roma, Tarquinius Superbus, pada tahun 509 SM. Setelah penghapusan monarki, kekuasaan eksekutif dialihkan ke dua konsul yang dipilih setiap tahun, namun banyak fungsi keagamaan yang sebelumnya dilakukan oleh raja perlu dipertahankan. Untuk mengisi kekosongan ini, jabatan Rex Sacrorum dibentuk.

Rex Sacrorum diambil dari kelas patrician (kelas bangsawan) dan diharapkan untuk memimpin ritual-ritual yang sangat penting bagi negara Romawi. Namun, demi menghindari kekeliruan dengan jabatan raja yang sudah dihapus, kekuasaan politik Rex Sacrorum sangat terbatas. Bahkan, dia tidak diizinkan untuk memegang jabatan politik lainnya.

Tugas dan Fungsi

[sunting | sunting sumber]

Rex Sacrorum bertanggung jawab untuk memimpin beberapa ritual utama dalam kalender Romawi. Salah satu tugas utamanya adalah mengorbankan seekor domba pada hari Kalends (hari pertama) setiap bulan dalam ritual yang disebut Kalendae Ianuariae. Selain itu, dia juga bertugas dalam beberapa upacara lainnya, termasuk pengorbanan yang dilakukan pada hari tertentu di dalam kalender Romawi.

Dia juga bertanggung jawab untuk mengumumkan hari-hari sakral yang dikenal sebagai dies fasti (hari ketika aktivitas hukum diizinkan) dan dies nefasti (hari ketika aktivitas hukum tidak diizinkan). Dalam hal ini, peran Rex Sacrorum sangat vital dalam menjaga kelancaran dan harmoni antara urusan agama dan urusan sipil.

Hubungan dengan Pontifex Maximus

[sunting | sunting sumber]

Meskipun Rex Sacrorum adalah pejabat keagamaan yang sangat penting, kekuasaannya dibatasi oleh Pontifex Maximus, yang merupakan kepala dari College of Pontiffs (sebuah lembaga keagamaan Romawi). Pontifex Maximus memiliki otoritas atas hampir semua urusan keagamaan, termasuk yang dilakukan oleh Rex Sacrorum.

Dalam banyak hal, Rex Sacrorum lebih menjadi simbol dari keberlanjutan tradisi keagamaan monarki, sementara Pontifex Maximus mengambil peran yang lebih aktif dan berpengaruh dalam urusan keagamaan.

Penghapusan dan Warisan

[sunting | sunting sumber]

Seiring dengan menurunnya pengaruh agama dalam politik Romawi dan munculnya Kekaisaran Romawi, peran Rex Sacrorum mulai berkurang secara signifikan. Pada masa Kekaisaran, jabatan ini menjadi lebih bersifat seremonial dan perlahan-lahan kehilangan relevansinya. Namun, Rex Sacrorum tetap dipertahankan sebagai bagian dari warisan agama Romawi hingga berabad-abad kemudian.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. Livy, Ab Urbe Condita, Buku I-II.
  2. Dionysius dari Halicarnassus, Roman Antiquities, Buku IV.
  3. Mary Beard, SPQR: A History of Ancient Rome. Liveright Publishing, 2015.
  4. John Scheid, An Introduction to Roman Religion. Indiana University Press, 2003.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]