Hasibuan: Perbedaan antara revisi
k Untuk sementara suntingannya tidak diterima, keakuratannya diuji terlebih dahulu. Sebaiknya menyunting artikel menggunakan akun wikipedia, jangan menggunakan akun anonim. |
→Silsilah: Tarombo Asli Raja Hasibuan Yang Asli Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52: | Baris 52: | ||
{{chart|||,|-|-|-|+|-|-|-|.||||,|-|-|-|+|-|-|-|.||||!||||,|-|^|-|.|}} |
{{chart|||,|-|-|-|+|-|-|-|.||||,|-|-|-|+|-|-|-|.||||!||||,|-|^|-|.|}} |
||
{{chart||ARK||TND||HRB||SMK||PLT||AGT||DTN||MNS||JMB|| |
{{chart||ARK||TND||HRB||SMK||PLT||AGT||DTN||MNS||JMB|| |
||
|ARK=Ompu Tuan Arak|TND=Raja Panondong|HRB=Tuan Dihorbo |
|ARK=Ompu Tuan Arak</br><small>Boru [[Sitorus]]</small>|TND=Raja Panondong</br><small>Boru [[Lumbantungkup|Lumban Tungkup]]</small>|HRB=Tuan Dihorbo</br><small>Boru [[Parhusip]]</small> |
||
|SMK=Raja Sumonak|PLT=Ompu Poltak I|AGT=Raja Paragatagat |
|SMK=Raja Sumonak|PLT=Ompu Poltak I|AGT=Raja Paragatagat |
||
|DTN=Datu Tunggul Ditano |
|DTN=Datu Tunggul Ditano |
Revisi per 4 Oktober 2024 12.40
Hasibuan | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aksara Batak |
| ||||||||||||
Nama marga | Hasibuan | ||||||||||||
Nama/ penulisan alternatif |
| ||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Si Raja Hasibuan | ||||||||||||
Nama istri | Mangiring Omas boru Simatupang | ||||||||||||
Nama anak |
| ||||||||||||
Nama boru |
| ||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||
Induk marga | Si Raja Sobu | ||||||||||||
Kerabat marga | Sitompul | ||||||||||||
Matani ari binsar | Simatupang | ||||||||||||
Asal | |||||||||||||
Suku | Batak | ||||||||||||
Etnis | |||||||||||||
Paguyuban | |||||||||||||
Lokasi tugu | Sibuntuon 2°25′36″N 99°05′56″E / 2.42667°N 99.09889°E |
Hasibuan (Surat Batak Toba: ᯂᯘᯪᯅᯮᯀᯉ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba yang awalnya menyebar dari daerah Silindung. Beberapa kelompok keturunan marga ini termasuk pula ke dalam masyarakat Batak Angkola dan Batak Mandailing.[1]
Silsilah
Raja Sobu | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Tinandangan (Toga Sitompul) Boru Siregar | Raja Hasibuan Boru Simatupang | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ompu Hobol Batu 1. Boru Sinaga 2. Boru Situmorang | Raja Manjalo 1. Boru Manurung 2. Boru Manurung 3. Boru Sinurat | Guru Mangaloksa Boru Pasaribu | Guru Hinobaan | Guru Maniti | Raja Marjalang | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Situstus Boru Sitorus | Ompu Talobu Boru Butarbutar | Saudagar Nabegu Boru Simatupang | Datu Rara Boru Sinurat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ompu Tuan Arak Boru Sitorus | Raja Panondong Boru Lumban Tungkup | Tuan Dihorbo Boru Parhusip | Raja Sumonak | Ompu Poltak I | Raja Paragatagat | Datu Tunggul Ditano | Ompu Manasar | Ompu Marjombing | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Datu Sipisang Rao | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Pamontang | Raja Sojuaron | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hasibuan merupakan keturunan Si Raja Sobu. Si Raja Sobu yang hidup pada abad pertengahan XV, kurang lebih sekitar tahun 1455, merupakan anak dari Tuan Sorba Di Banua.[butuh rujukan]
Turunan
Keturunan Raja Hasibuan dengan istrinya Mangiring Omas boru Simatupang, yaitu:
- Raja Manjalo, yang tinggal di Sigaol, Uluan dan tetap memakai marga Hasibuan. Raja Manjalo membuka perkampungan baru yang diberi nama Hariaramarjalo di Lumban Bao Sigaol saat ini, Hariara. (Pohon ara) marjalo (namanya) dan membuat pertanda dengan menamakan pohon Hariara (ara) yang sampai saat ini masih berdiri kukuh dan di sampingnya telah dibangun Tugu Raja Hasibuan yang sudah diresmikan pada tahun 2002 lalu.
- Guru Mangaloksa, pergi merantau ke wilayah Silindung dan menetap di sana di kampung Marsaitbosi dan menikah dengan Si Bulan Soli boru Pasaribu. Keturunan Guru Mangaloksa telah menurunkan kelompok marga baru, yaitu marga Hutabarat, marga Panggabean, marga Hutagalung, dan marga Hutatoruan (Hutapea dan Lumban Tobing), sementara keturunan marga Panggabean ada yang menjadi marga Simorangkir dan keturunan dari Guru Mangaloksa ini di kemudian hari dikenal dengan sebutan "Si Opat Pusoran" atau "Si Opat Pisoran". Menurut cerita bahwa sebagian keturunan Guru Mangaloksa yang merantau ke Sipirok, Tapanuli Selatan tetap memakai marga Hasibuan, begitu juga dengan marga Hasibuan dan marga Lumban Tobing yang bermukim di Laguboti.
- Guru Hinobaan, pergi ke Barus/Sibolga atau Asahan dan tetap memakai marga Hasibuan.
- Raja Manjalang/Guru Marjalang: pergi merantau ke Padang Bolak/Sibuhuan Tapanuli Selatan dan tetap memakai Marga Hasibuan.
- Raja Maniti: dikabarkan pergi merantau ke daerah Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam), dan kemungkinan keturunan inilah yang mengaku Batak Sampulu Pitu (17) yang bermukim di Alas saat ini, dan hingga saat ini Parsadaan Pomparan ni Raja Hasibuan di mana pun berada masih menanti kembalinya keturunan anak yang hilang ini.
- Lima putri Raja Hasibuan:
- Si Boru Turasi boru Hasibuan: marhamulian/marhuta kawin dengan Raja Margumis II Sitorus Pane di Lumban Lobu,
- Si Boru Tumandi boru Hasibuan: marhamulian/marhuta kawin dengan Raja Situngo Naiborngin Panjaitan di Sitorang,
- Si Boru Taripar laut boru Hasibuan: marhamulian/marhuta kawin dengan Raja Parsuratan Simanjuntak di Sitandohan Balige,
- Si Boru Sande Balige boru Hasibuan: marhamulian/marhuta kawin dengan Tuan Parluhutan Siahaan di Sibuntuon, Balige, dan
- Si Boru Nauli boru Hasibuan: marhamulian/marhuta kawin dengan Ampar Podang I Siringoringo di Sipinggan Nainggolan.
Ketika diadakan perayaan Tugu Raja Hasibuan di Lumban Bao Hariaramarjalo tahun 2002 lalu semua perwakilan dari Raja Hasibuan dan boru hadir bersama rombongannya masing-masing, kecuali keturunan dari Guru Maniti yang tidak hadir.
Pemakaian marga Hasibuan
Keturunan Hasibuan yang tetap menggunakan marga Hasibuan
- Raja Marjalo
- Guru Hinobaan
- Guru Marjalang
- Guru Maniti
Keturunan Hasibuan yang tidak menggunakan marga Hasibuan
Keturunan Hasibuan yang tidak memakai marga Hasibuan adalah:
- Hutabarat
- Panggabean (Lumban Ratus, Simorangkir, Lumban Siagian)
- Hutagalung
- Hutatoruan: Hutapea dan Lumbantobing (ada juga yang memakai Hutatoruan).
Namun ada juga beberapa keturunan Guru Mangaloksa yang memakai marga Hasibuan, yakni keturunan Guru Mangaloksa yang sudah lama tinggal di perantauan dan sepakat untuk memakai marga Hasibuan, hal ini biasanya dilakukan karena jumlah yang dianggap kurang banyak dalam suatu pelaksanaan upacara adat.
Tokoh
Beberapa tokoh yang bermarga Hasibuan, di antaranya adalah:
- Albert Hasibuan
- Anniesa Hasibuan
- Bara Krishna Hasibuan
- Dipa Nandastyra Hasibuan
- Donni Dio Hasibuan
- Edi Saputra Hasibuan
- Hoiruddin Hasibuan
- Johan Arpami Hasibuan
- Madmuin Hasibuan
- Musa David Marolop Hasibuan
- Ongku P. Hasibuan
- Otto Hasibuan
- Patuan Rahmat Syukur Parlaungan Hasibuan
- Reggy Hasibuan
- Ridho Syafaruddin Hasibuan
- Rizki Syafaruddin Hasibuan
- Suman Hasibuan
- Umar Zunaidi Hasibuan
- Rizki Prakasa Hasibuan
Referensi
- ^ Hutagalung, W. M. (1991). Pustaha Batak: Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak (dalam bahasa Batak). Medan: Tulus Jaya. OCLC 33133368. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2023-02-18.
Pranala luar
- Guru Mangaloksa dan Hutabarat
- Silsilah Hasibuan Diarsipkan 2023-02-18 di Wayback Machine.
- Sejarah Hasibuan
- Tentang Hasibuan Diarsipkan 2023-04-09 di Wayback Machine.
- Pemakaian Marga Hasibuan Diarsipkan 2014-09-20 di Wayback Machine.
- Hutagalung Cyber on Blogspot Diarsipkan 2023-02-18 di Wayback Machine.