Lompat ke isi

Torianit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylorbot (bicara | kontrib)
"ilmu Bumi" -> "ilmu kebumian" WP:Warung_Kopi_(Bahasa)#"ilmu_bumi"_vs_"ilmu_Bumi"_vs_"ilmu_kebumian" | t=42 su=2 in=2 at=2 -- only 2 edits left of totally 5 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
Kim Nansa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 26: Baris 26:
| issue=1796
| issue=1796
|bibcode = 1904Natur..69..510D | url = https://zenodo.org/record/1429437
|bibcode = 1904Natur..69..510D | url = https://zenodo.org/record/1429437
}}</ref> Mineral tersebut dinamakan demikian karena memiliki kandungan [[torium]] dengan [[persentase]] tinggi; mineral tersebut juga mengandung oksida [[uranium]], [[lantanum]], [[serium]], [[praseodimium]] dan [[neodimium]]. [[Helium]] ada, dan mineralnya sedikit kurang radioaktif daripada bijih uranium,<ref name="EB1911">{{EB1911|inline=y|wstitle=Thorianite|volume=26|page=878}}</ref> tetapi lebih sulit untuk dilindungi karena sinar gamma energinya yang tinggi. Hal ini umum di aluvial permata-kerikil Sri Lanka, di mana itu terjadi sebagian besar sebagai [[air aus]], kecil, berat, hitam, kristal kubik. Kristal terbesar biasanya dekat 1,5&nbsp;cm. [[Kristal]] yang lebih besar, hingga 6&nbsp;cm (2,4 in), telah dilaporkan dari Madagaskar.
}}</ref> Mineral tersebut dinamakan demikian karena memiliki kandungan [[torium]] dengan [[persentase]] tinggi; mineral tersebut juga mengandung oksida [[uranium]], [[lantanum]], [[serium]], [[praseodimium]] dan [[neodimium]]. [[Helium]] ada, dan mineralnya sedikit kurang radioaktif daripada [[bijih]] uranium,<ref name="EB1911">{{EB1911|inline=y|wstitle=Thorianite|volume=26|page=878}}</ref> tetapi lebih sulit untuk dilindungi karena [[Sinar gama|sinar gamma]] energinya yang tinggi. Hal ini umum di aluvial permata-kerikil [[Sri Lanka]], di mana itu terjadi sebagian besar sebagai [[air aus]], kecil, berat, hitam, kristal kubik. Kristal terbesar biasanya dekat 1,5&nbsp;cm. [[Kristal]] yang lebih besar, hingga 6&nbsp;cm (2,4 in), telah dilaporkan dari Madagaskar.


==Lihat pula==
==Lihat pula==

Revisi terkini sejak 11 Oktober 2024 22.42

Torianit adalah sebuah mineral oksida torium langka. Rumus kimianya adalah ThO2.[1] Mineral tersebut pada awalnya digambarkan oleh Ananda Coomaraswamy pada 1904 sebagai uraninit,[2] tetapi diakui sebagai sebuah spesies baru oleh Wyndham R. Dunstan.[3] Mineral tersebut dinamakan demikian karena memiliki kandungan torium dengan persentase tinggi; mineral tersebut juga mengandung oksida uranium, lantanum, serium, praseodimium dan neodimium. Helium ada, dan mineralnya sedikit kurang radioaktif daripada bijih uranium,[4] tetapi lebih sulit untuk dilindungi karena sinar gamma energinya yang tinggi. Hal ini umum di aluvial permata-kerikil Sri Lanka, di mana itu terjadi sebagian besar sebagai air aus, kecil, berat, hitam, kristal kubik. Kristal terbesar biasanya dekat 1,5 cm. Kristal yang lebih besar, hingga 6 cm (2,4 in), telah dilaporkan dari Madagaskar.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Frondel, C. (1958). Systematic Mineralogy of Uranium and Thorium. United States Government Printing Office. 
  2. ^ Coomaraswamy, A.K. (1904). "Uraninite". Spolia Zeylanica. Pt. 6 (2): 57. 
  3. ^ Dunstan, Wyndham R. (1904-03-31). "The occurrence of Thorium in Ceylon". Nature. 69 (1796): 510–511. Bibcode:1904Natur..69..510D. doi:10.1038/069510d0. 
  4. ^  Satu atau lebih kalimat sebelum ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "Thorianite". Encyclopædia Britannica. 26 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 878. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]