Kwetiau: Perbedaan antara revisi
Rintojiang (bicara | kontrib) k Suntingan 65.49.2.16 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh SieBot |
|||
Baris 11: | Baris 11: | ||
[[en:Shahe fen]] |
[[en:Shahe fen]] |
||
[[es:Shahe fen]] |
[[es:Shahe fen]] |
||
[[ja:河粉]] |
[[ja:沙河粉]] |
||
[[ms:Kuey teow]] |
[[ms:Kuey teow]] |
||
[[zh:河粉]] |
[[zh:沙河粉]] |
Revisi per 3 November 2009 12.25
Kwetiau | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kwetiau kuah | |||||||||||
Hanzi: | 沙河粉 | ||||||||||
| |||||||||||
hefen | |||||||||||
Hanzi: | 河粉 | ||||||||||
|
Kwetiau (粿條 guotiao; juga disebut 沙河粉 shā hé fěn) adalah sejenis mi Tionghoa berwarna putih yang terbuat dari beras. Dapat digoreng ataupun dimasak berkuah. Kwetiau merupakan makanan yang cukup populer di Indonesia, terutama di daerah Jakarta dan tempat-tempat lain yang banyak didiami warga keturunan Tionghoa.
Kwetiau pada umumnya identik dengan etnis Hokkian dan Tio Ciu. Dalam penyebarannya di Indonesia, etnis Hokkian dan Tio Ciu berbeda dalam hal penyajian kwetiau. Etnis Hokkian yang banyak berdiam di Sumatera terkenal dengan Kwetiau Medan yang memakai baso ikan, lapchiong (sosis babi), dan telur bebek. Sedangkan etnis Tio Ciu yang banyak berdiam di Kalimantan terkenal dengan Kwetiau Sapi yang memakai daging sapi dan jeroannya seperti babat. Dalam perkembangannya muncul varian baru yang dikenal dengan sebutan Kwetiau Siram.