Lompat ke isi

Cecak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
en:Hemidactylus atau House Gecko mungkin lebih tepat daripada en:Gecko
Bhayu MH (bicara | kontrib)
Baris 25: Baris 25:


=== Islam ===
=== Islam ===
{{taknetral}}
Menurut [[syariat Islam]], cecak-cecak harus diberantas, karena binatang ini dianggap suka mengganggu manusia. Ada dua kisah tentang cicak, diantaranya adalah:
Menurut [[syariat Islam]], cecak-cecak harus diberantas, karena binatang ini dianggap suka mengganggu manusia. Ada dua kisah tentang cicak, diantaranya adalah:
* Riwayat awalnya adalah dijelaskan bahwa disaat Nabi [[Ibrahim]] dilemparkan ke api oleh [[Namrudz]], maka semua [[hewan]] berusaha memadamkan [[api]] yang mambakar Ibrahim itu kecuali cecak. Dikisahkan bahwa "Dahulu cicak itu meniup-niup (api agar semakin berkobar membakar) nabi Ibrahim."<ref>Hadits riwayat Imam Bukhari</ref>
* Riwayat awalnya adalah dijelaskan bahwa disaat Nabi [[Ibrahim]] dilemparkan ke api oleh [[Namrudz]], maka semua [[hewan]] berusaha memadamkan [[api]] yang mambakar Ibrahim itu kecuali cecak. Dikisahkan bahwa "Dahulu cicak itu meniup-niup (api agar semakin berkobar membakar) nabi Ibrahim."<ref>Hadits riwayat Imam Bukhari</ref>

Revisi per 7 November 2009 12.51

Seekor cecak di dinding.

Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cecak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.

Etimologi

Diperkirakan kata 'cecak' berasal dari suara yang dibuat oleh hewan ini yaitu: "cak, cak, cak". Dengan ini bisa dikatakan bahwa kata ini merupakan sebuah onomatope.

Jenis-jenis Cecak

Cecak ada banyak jenisnya. Di lingkungan rumah kita saja ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui. Yakni:

  • Cecak tembok (Latin Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cecak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.
  • Cecak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cecak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cecak tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
  • Cecak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.

Perkecualian

Cecak terbang (Draco spp.) sebetulnya bukan 'cecak' (suku Gekkonidae) melainkan termasuk suku kadal agamid (Agamidae), seperti halnya bunglon.

Makanan dan habitat

Cecak biasa memakan serangga dan terutama nyamuk. Biasanya cecak hidup di dinding-dinding dan di atap rumah. Di alam cecak biasanya hidup pada tempat-tempat teduh.

Cecak dalam kepercayaan

Hindu

Menurut orang Bali, cecak adalah manifestasi dari Dewi Saraswati, yaitu dewi yang melindungi bicara dan tulisan.

Islam

Menurut syariat Islam, cecak-cecak harus diberantas, karena binatang ini dianggap suka mengganggu manusia. Ada dua kisah tentang cicak, diantaranya adalah:

  • Riwayat awalnya adalah dijelaskan bahwa disaat Nabi Ibrahim dilemparkan ke api oleh Namrudz, maka semua hewan berusaha memadamkan api yang mambakar Ibrahim itu kecuali cecak. Dikisahkan bahwa "Dahulu cicak itu meniup-niup (api agar semakin berkobar membakar) nabi Ibrahim."[1]
  • Pada waktu Nabi Muhammad dikejar oleh kaum musyrikin Arab dan ia bersembunyi di gua Hiro, tiba-tiba ada cecak memberitahu mereka dengan bunyinya bahwa ada orang di dalam gua.

Maka Muhammad memerintahkan untuk membunuh hewan ini dimanapun kita jumpai.[2][3] Muhammad bersabda "Barangsiapa yg membunuh cecak dg satu pukulan maka baginya 100 pahala, dan bila dg dua pukulan maka terus berkurang dan berkurang"[4] Ummu Syarik berkata: 'Nabi telah menyuruh membunuh cecak'.[5] Muhammad memberinya julukan Fuwaisiqa yang berarti si kecil yang fasiq.[6]

Para ulama juga telah menegaskan bahwa, tokek adalah satu spesies dengan cicak, dengan demikian hukumnyapun sama.[7]

Pranala luar

Catatan kaki

  1. ^ Hadits riwayat Imam Bukhari
  2. ^ Tafsir Imam ibn Katsir juz 3 hal.185, Tafsir Imam Attabari Juz 17 hal 45.
  3. ^ Hadits shahih Imam Muslim no.2238.
  4. ^ Hadits shahih muslim no.2240.
  5. ^ Hadits riwayat Imam Bukhari-Imam Muslim no.1443 (hal.792).
  6. ^ Hukum membunuh cecak.
  7. ^ As Syaukani menyatakan: "Cicak itu termasuk binatang melata yang mengganggu manusia, dan tokek adalah salah satu spesies darinya yang berbadan lebih besar." (Nailul Authar 8/200)

Referensi