Istana Kerajaan Silat: Perbedaan antara revisi
Katekuchan (bicara | kontrib) Membuat artikel baru |
Katekuchan (bicara | kontrib) Menambah kategori |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
<references /> |
<references /> |
||
[[Berkas:Tiang Bendera Istana Kerajaan Silat 05.jpg|jmpl|Tiang bendera ini merupakan peninggalan sejarah dari Istana Kerajaan Silat, yang melambangkan kekuasaan dan identitas kerajaan.]] |
[[Berkas:Tiang Bendera Istana Kerajaan Silat 05.jpg|jmpl|Tiang bendera ini merupakan peninggalan sejarah dari Istana Kerajaan Silat, yang melambangkan kekuasaan dan identitas kerajaan.]] |
||
[[Kategori:Artikel Wiki Istana Kalbar III]] |
Revisi per 28 November 2024 09.44
Kerajaan Silat adalah sebuah kerajaan Islam yang berlokasi di Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kerajaan ini memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh berbagai unsur budaya dan peristiwa penting. Awalnya, kerajaan ini dikenal dengan nama Jempulin Panjang. Berdasarkan legenda, pendiri kerajaan ini adalah Babai Becingah, yang merupakan keturunan seorang putri Majapahit dan seorang pria Dayak bernama Demung Nutup. Kisah rakyat menyebutkan bahwa Babai Becingah sembuh dari penyakit kulit parah setelah bertemu Puteri Junjung Buih, yang memandikannya hingga penyakitnya hilang.[1]
Islam masuk ke wilayah Kerajaan Silat melalui jalur Sungai Sambas, dengan peranan penting dari tokoh bernama Sultan Acit, atau dikenal juga sebagai Abang Acit bin Siu. Ia adalah penguasa pertama dari Kerajaan Silat yang memeluk agama Islam. Proses ini mencerminkan pengaruh besar jaringan perdagangan dan penyebaran Islam di wilayah Kalimantan Barat.[2]
Daftar Pustaka
- ^ Taniputera, Ivan (2017). Ensiklopedia Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Sleman: AR-RUZZ MEDIA. ISBN 978-602-313-180-8.
- ^ Purba, Juniar, Yusriadi (2013). Sejarah Kerajaan Silat di Kabupaten Kapuas Hulu. Pontianak: STAIN Pontianak.