Pandanaran: Perbedaan antara revisi
merapikan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Adipati Pandanaran''' adalah seorang [[adipati]] yang terlalu mempertuhankan [[harta]]. Ia selalu merasa kurang akan hartanya. Suatu ketika beliau mendapat kiriman [[rumput]] dari kakek tua yang selalu meninggalkan [[emas]] pada keranjangnya. hingga [[adipati]] Pandanaran menjadi terbiasa menerima emas dari keranjang kakek tua yang belakangan diketahui sebagai [[Sunan Kalijaga]]. Suatu ketika keranjang rumput kakek tua tidak ada emasnya, hingga Adipati Pandanaran memaksa Sunan Kalijaga untuk memberinya emas kembali. Akhirnya ditunjukkanlah keajaiban dengan cara mencangkul [[tanah]] yang tiap jengkalnya menjadi emas. Adipati Pandanaran menjadi takjub dan tersadar kalau yang dihadapinya bukanlah |
'''Adipati Pandanaran''' adalah seorang [[adipati]] yang terlalu mempertuhankan [[harta]]. Ia selalu merasa kurang akan hartanya. Suatu ketika beliau mendapat kiriman [[rumput]] dari kakek tua yang selalu meninggalkan [[emas]] pada keranjangnya. hingga [[adipati]] Pandanaran menjadi terbiasa menerima emas dari keranjang kakek tua yang belakangan diketahui sebagai [[Sunan Kalijaga]]. Suatu ketika keranjang rumput kakek tua tidak ada emasnya, hingga Adipati Pandanaran memaksa Sunan Kalijaga untuk memberinya emas kembali. Akhirnya ditunjukkanlah keajaiban dengan cara mencangkul [[tanah]] yang tiap jengkalnya menjadi emas. Adipati Pandanaran menjadi takjub dan tersadar kalau yang dihadapinya bukanlah orang sembarangan. Setelah tahu kalau dia sedang berhadapan dengan Adipati Pandanaran, diapun berguru ke Sunan Kalijaga dan terkenal dengan nama Sunan Geseng karena badannya geseng saat sedang lalaku terbakar tempat bertapanya. Namun badan Adipati Pandanaran tidak apa-apa, meskipun badannya menjadi gosong. |
||
{{bio-stub}} |
{{bio-stub}} |
Revisi per 17 Juni 2006 02.21
Adipati Pandanaran adalah seorang adipati yang terlalu mempertuhankan harta. Ia selalu merasa kurang akan hartanya. Suatu ketika beliau mendapat kiriman rumput dari kakek tua yang selalu meninggalkan emas pada keranjangnya. hingga adipati Pandanaran menjadi terbiasa menerima emas dari keranjang kakek tua yang belakangan diketahui sebagai Sunan Kalijaga. Suatu ketika keranjang rumput kakek tua tidak ada emasnya, hingga Adipati Pandanaran memaksa Sunan Kalijaga untuk memberinya emas kembali. Akhirnya ditunjukkanlah keajaiban dengan cara mencangkul tanah yang tiap jengkalnya menjadi emas. Adipati Pandanaran menjadi takjub dan tersadar kalau yang dihadapinya bukanlah orang sembarangan. Setelah tahu kalau dia sedang berhadapan dengan Adipati Pandanaran, diapun berguru ke Sunan Kalijaga dan terkenal dengan nama Sunan Geseng karena badannya geseng saat sedang lalaku terbakar tempat bertapanya. Namun badan Adipati Pandanaran tidak apa-apa, meskipun badannya menjadi gosong.