Lompat ke isi

MICE: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Teddy s (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''MICE''' ('''''Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition'''''), dalam industri [[pariwisata]] atau [[pameran]], adalah suatu jenis kegiatan [[pariwisata]] di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Akhir-akhir ini telah suatu kecenderungan pada para pelaku pasar pariwisata untuk mengganti istilah ini menjadi "''Meeting Industry''". Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju. Dunia MICE merupakan salah satu dunia bisnis yang menjanjikan. Namun baru sedikit sekali pihak Indonesia yang mau bermain di dunia MICE. Mungkin salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang MICE di Indonesia. Namun di Indonesia sudah mulai ada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan tentang MICE. Di antaranya adalah Universitas Indonesia. Berada di bawah departemen Antropologi FISIP [[Universitas Indonesia|UI]], ada jurusan D3 Pariwisata yang memiliki tiga pilihan konsentrasi antara lain perhotelan, usaha jasa perjalanan wisata budaya, dan Mice. Untuk konsentrasi MICE, diketuai oleh Ibu Aris Miyati Nasution. Ia adalah pakar MICE Indonesia. Ia bisa dikatakan sebagai sesepuh dunia MICE Indonesia. Selama satu tahun konsentrasi mahasiswa akan diberikan berbagai teori tentang dunia Mice yang sangat besar potensinya. Dunia MICE di Indonesia masih sangat besar potensinya untuk digali sedalam mungkin. Banyak negara yang sudah menjadikan dunia MICE sebagai salah satu potensi wisatanya.
'''MICE''', singkatan [[bahasa Inggris]] dari '''''M'''eeting, '''I'''ncentive, '''C'''onvention, and '''E'''xhibition'', dalam industri [[pariwisata]] atau [[pameran]], adalah suatu jenis kegiatan [[pariwisata]] di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Akhir-akhir ini telah suatu kecenderungan pada para pelaku pasar pariwisata untuk mengganti istilah ini menjadi "''Meeting Industry''". Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju. Dunia MICE merupakan salah satu dunia bisnis yang menjanjikan. Namun baru sedikit sekali pihak Indonesia yang mau bermain di dunia MICE. Mungkin salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang MICE di Indonesia. Namun di Indonesia sudah mulai ada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan tentang MICE. Di antaranya adalah Universitas Indonesia. Berada di bawah departemen Antropologi FISIP [[Universitas Indonesia|UI]], ada jurusan D3 Pariwisata yang memiliki tiga pilihan konsentrasi antara lain perhotelan, usaha jasa perjalanan wisata budaya, dan Mice. Untuk konsentrasi MICE, diketuai oleh Ibu Aris Miyati Nasution. Ia adalah pakar MICE Indonesia. Ia bisa dikatakan sebagai sesepuh dunia MICE Indonesia. Selama satu tahun konsentrasi mahasiswa akan diberikan berbagai teori tentang dunia Mice yang sangat besar potensinya. Dunia MICE di Indonesia masih sangat besar potensinya untuk digali sedalam mungkin. Banyak negara yang sudah menjadikan dunia MICE sebagai salah satu potensi wisatanya.


Seperti [[Jepang]] dengan "Tokyo Motor Show", [[Jerman]] dengan "Frankfurt Motor Show", dan lain sebagainya. Bahkan berbagai biro perjalanan wisata telah membuat paket wisata mengunjungi berbagai event MICE di berbagai belahan dunia. Ini adalah potensi bisnis yang besar. Dunia MICE memiliki multiplier effect yang sangat besar. Sangat banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dari adanya event MICE di suatu negara. Puluhan roda industri di dunia akan berputar dengan baik karena ada event MICE. Pihak pihak yang akan mendapat keuntungan dari event MICE antara lain:
Seperti [[Jepang]] dengan "Tokyo Motor Show", [[Jerman]] dengan "Frankfurt Motor Show", dan lain sebagainya. Bahkan berbagai biro perjalanan wisata telah membuat paket wisata mengunjungi berbagai event MICE di berbagai belahan dunia. Ini adalah potensi bisnis yang besar. Dunia MICE memiliki multiplier effect yang sangat besar. Sangat banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dari adanya event MICE di suatu negara. Puluhan roda industri di dunia akan berputar dengan baik karena ada event MICE. Pihak pihak yang akan mendapat keuntungan dari event MICE antara lain:

Revisi per 30 November 2009 04.47

MICE, singkatan bahasa Inggris dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition, dalam industri pariwisata atau pameran, adalah suatu jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Akhir-akhir ini telah suatu kecenderungan pada para pelaku pasar pariwisata untuk mengganti istilah ini menjadi "Meeting Industry". Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju. Dunia MICE merupakan salah satu dunia bisnis yang menjanjikan. Namun baru sedikit sekali pihak Indonesia yang mau bermain di dunia MICE. Mungkin salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang MICE di Indonesia. Namun di Indonesia sudah mulai ada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan tentang MICE. Di antaranya adalah Universitas Indonesia. Berada di bawah departemen Antropologi FISIP UI, ada jurusan D3 Pariwisata yang memiliki tiga pilihan konsentrasi antara lain perhotelan, usaha jasa perjalanan wisata budaya, dan Mice. Untuk konsentrasi MICE, diketuai oleh Ibu Aris Miyati Nasution. Ia adalah pakar MICE Indonesia. Ia bisa dikatakan sebagai sesepuh dunia MICE Indonesia. Selama satu tahun konsentrasi mahasiswa akan diberikan berbagai teori tentang dunia Mice yang sangat besar potensinya. Dunia MICE di Indonesia masih sangat besar potensinya untuk digali sedalam mungkin. Banyak negara yang sudah menjadikan dunia MICE sebagai salah satu potensi wisatanya.

Seperti Jepang dengan "Tokyo Motor Show", Jerman dengan "Frankfurt Motor Show", dan lain sebagainya. Bahkan berbagai biro perjalanan wisata telah membuat paket wisata mengunjungi berbagai event MICE di berbagai belahan dunia. Ini adalah potensi bisnis yang besar. Dunia MICE memiliki multiplier effect yang sangat besar. Sangat banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dari adanya event MICE di suatu negara. Puluhan roda industri di dunia akan berputar dengan baik karena ada event MICE. Pihak pihak yang akan mendapat keuntungan dari event MICE antara lain:

Perkembangan MICE di Bali sudah mencapai hasil yang cukup menggembirakan. Adanya elemen-elemen pariwisata terkait seperti Dinas Pariwisata Daerah Bali yang juga bekerjasama dengan Bali Hotel Association, INCCA (Indonesia Congress & Convention Association), ASITA, Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), dan institusi serupa membuat Bali sebagai tujuan MICE di dunia selanjutnya. Hal ini terbukti dengan banyaknya event dunia yang diselenggarakan di Bali seperti UNFCC dan Bali Asian Beach Games yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Di Bali juga banyak terdapat pakar-pakar serta praktisi pariwisata yang sekaligus menjadi pakar MICE, antara lain I Ketut Jaman, Martinus Pake Seko, I.B Lolec Surakusuma, I Nyoman Madiun, dan I Made Suradnya yang juga menjadi dosen pengajar di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali. Banyaknya pelaku yang terkait disebabkan karena Industri MICE tidak berdiri sendiri tetapi ditopang oleh komponen-komponen yang tak terhitung jumlahnya termasuk instansi pemerintahan.

Disamping itu, perkembangan MICE di Bali telah menjamah sektor perhotelah di Bali, dimana hampir semua hotel berbintang 5 di Bali memiliki fasilitas standar meeting seperti meeting venue, dan departemen yang mengatur berlangsungnya kegiatan MICE di hotel tersebut. Biasanya MICE di organiser oleh Banquette Department.

Pranala luar