Lompat ke isi

Mulkiyah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Faithtear (bicara | kontrib)
k tambah kategori
Baris 1: Baris 1:
Mulkiyah (dari kata Mulk: Kerajaan) merupakan pengejawantahan [[Allah]] yang Kekal sebagai Al-[[Malik]] (Raja / Penguasa) di Alam Semesta. Semua kejadian pada kosmos merupakan pelaksanaan dari KehendakNya sesuai [[Rubbubiyah]] Allah. Penciptaan , Penghancuran dan Pemeliharaan serta Pengaturan Alam Semesta yang dilakukan oleh Allah sesuai dengan kehendakNya sebagai Sang Raja.
Mulkiyah (dari kata Mulk: Kerajaan) merupakan pengejawantahan [[Allah]] yang Kekal sebagai [[Malik|Al-Malik]] (Raja / Penguasa) di Alam Semesta. Semua kejadian pada kosmos merupakan pelaksanaan dari KehendakNya sesuai [[Rubbubiyah]] Allah. Penciptaan , Penghancuran dan Pemeliharaan serta Pengaturan Alam Semesta yang dilakukan oleh Allah sesuai dengan kehendakNya sebagai Sang Raja.


Pada pelaksanaannya, Mulkiyah Allah dilakukan oleh para Rasul yang diberi mandat sebagai Wakil Allah di muka bumi, untuk selanjutnya diteruskan oleh para [[Kalifah]], sehingga manusia tetap bertindak sesuai prinsip-prinsip Allah dalam Rubbubiyah-Nya.
Pada pelaksanaannya, Mulkiyah Allah dilakukan oleh para Rasul yang diberi mandat sebagai Wakil Allah di muka bumi, untuk selanjutnya diteruskan oleh para [[Kalifah]], sehingga manusia tetap bertindak sesuai prinsip-prinsip Allah dalam Rubbubiyah-Nya.

[[category:Islam]]

Revisi per 19 Mei 2005 14.37

Mulkiyah (dari kata Mulk: Kerajaan) merupakan pengejawantahan Allah yang Kekal sebagai Al-Malik (Raja / Penguasa) di Alam Semesta. Semua kejadian pada kosmos merupakan pelaksanaan dari KehendakNya sesuai Rubbubiyah Allah. Penciptaan , Penghancuran dan Pemeliharaan serta Pengaturan Alam Semesta yang dilakukan oleh Allah sesuai dengan kehendakNya sebagai Sang Raja.

Pada pelaksanaannya, Mulkiyah Allah dilakukan oleh para Rasul yang diberi mandat sebagai Wakil Allah di muka bumi, untuk selanjutnya diteruskan oleh para Kalifah, sehingga manusia tetap bertindak sesuai prinsip-prinsip Allah dalam Rubbubiyah-Nya.