Kesultanan Barus: Perbedaan antara revisi
k Rapikan sedikit |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
{{paragraf pembuka}} |
{{paragraf pembuka}} |
||
== Asal-usul == |
== Asal-usul == |
||
Baris 49: | Baris 50: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
* Naskah Jawi yang dialihtuliskan dan dipetik dari kumpulan naskah Barus dan dijilidkan lalu disimpan di Bagian Naskah Museum Nasional Jakarta dengan no. ML 16. Dalam Katalogus van Ronkel naskah ini yang disebut Bat. Gen. 162, dikatakan berjudul “Asal Toeroenan Radja Barus”. Seksi Jawi pertama berjudul “Sarakatah Surat Catera Asal Keturunan Raja Dalam Negeri Bar |
|||
* A Malay Frontier: Unity and Duality in a Sumatran Kingdom(Cornell Southeast Asia Project, 1990) |
|||
* Sejarah Raja-Raja Barus (Ecole Franéaise d'Extréme-Orient, 1988) |
|||
* A Kingdom of Words: Language and Power in Sumatra (Oxford University Press, 1999) |
|||
== Pranala Luar == |
|||
* [http://pardosipohan.blogspot.com/2006/12/konstitusi.html/ Konstitusi Dinasti Pardosi] |
* [http://pardosipohan.blogspot.com/2006/12/konstitusi.html/ Konstitusi Dinasti Pardosi] |
||
* [http://sorkam.blogspot.com/2006/12/sultan-tanjung.html/ Kesultanan Tanjung] |
* [http://sorkam.blogspot.com/2006/12/sultan-tanjung.html/ Kesultanan Tanjung] |
Revisi per 17 Januari 2010 05.11
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
Asal-usul
Kesultanan Barus merupakan kelanjutan kerajaan di Barus paska masuknya Islam ke Barus. Islam masuk ke Barus pada awal-awal munculnya agama Islam di semenanjung Arab.
Dalam sebuah penggalian arkeologi, ditemukan Makam Mahligai sebuah perkuburan bersejarah Syeh Rukunuddin dan Syeh Usuluddin yang menandakan masuknya agama Islam pertama ke Indonesia pada Abad ke VII Masehi di Kecamatan Barus.
Kuburan ini panjangnya kira-kira 7 meter dihiasi oleh beberapa batu nisan yang khas dan unik dengan bertulisan bahasa Arab, Tarikh 48 H dan Makam Mahligai merupakan Objek Wisata Religius bagi umat Islam se-Dunia yang Letaknya 75 Km dari Sibolga dan 359 Km dari Kota Medan.
Raja pertama yang menjadi muslim adalah Raja Kadir yang kemudian diteruskan kepada anak-anaknya yang kemudian bergelar Sultan.
Raja Kadir merupakan penerus kerajaan yang telah turun-temurun memerintah Barus dan merupakan keturunan Raja Alang Pardosi, pertama sekali mendirikan pusat Kerajaaannya di Toddang (tundang), Tukka, Pakkat - juga dikenal sebagai negeri Rambe, yang bermigrasi dari Balige dari marga Pohan.
Pada abad ke-6, telah berdiri sebuah otoritas baru di Barus yang didirikan oleh Sultan Ibrahimsyah yang datang dari Tarusan, Minang, keturunan Batak dari kumpulan marga Pasaribu, yang akhirnya membentuk Dulisme kepemimpinan di Barus.
Silsilah
- Raja Kesaktian (di Toba)
- Alang Pardosi pindah ke Rambe dan mendirikan istana di Gotting, Tukka
- Pucaro Duan Pardosi di Tukka
- Guru Marsakot Pardosi di Lobu Tua
- Raja Tutung Pardosi di Tukka
- Tuan Namora Raja Pardosi
Ada gap yang lama, raja-raja difase ini tidak terdokumentasi
- Raja Tua Pardosi
- Raja Kadir Pardosi (Pertama masuk Islam)
- Raja Mualif Pardosi
- Sultan Marah Pangsu Pardosi (700-an Hijriyah)
- Sultan Marah Sifat Pardosi
- Tuanku Maraja Bongsu Pardosi (1054 H)
- Tuanku Raja Kecil Pardosi
- Sultan Daeng Pardosi
- Sultan Marah Tulang Pardosi
- Sultan Munawar Syah Pardosi
- Sultan Marah Pangkat Pardosi (1170 H)
- Sultan Baginda Raja Adil Pardosi (1213 H)
- Sultan Sailan Pardosi (1241 H )
- Sultan Limba Tua Pardosi
- Sultan Ma’in Intan Pardosi
- Sultan Agama yang bernama Sultan Subum Pardosi
- Sultan Marah Tulang yang bernama Sultan Nangu Pardosi (1270 H)
______Pada abad ke-6otoritas baru di Barus oleh Sultan Ibrahimsyah membentuk Duliasme kepemimpinan di Barus.
- Sultan Ibrahimsyah
- Sultan Abidinnsyah Pasaribu
- Sultan Buchari Muslim Pasaribu
Istana
Istana Kesultanan Dinasti Pardosi/Pohan terletak di pinggir jalan yang melintasi dataran rendah melalui Kampung Barus Mudik. Istananya dari kayu disebut Gedung Putih, sekarang istana tersebut sudah hilang terbawa arus deras sungai pada waktu terjadi banjir besar. Masih terlihat sisa-sisa benteng tanah di tiga sisi kampungnya atau dahulu merupakan ibu kota Dinasti Kesultanan tersebut.
Referensi
- Naskah Jawi yang dialihtuliskan dan dipetik dari kumpulan naskah Barus dan dijilidkan lalu disimpan di Bagian Naskah Museum Nasional Jakarta dengan no. ML 16. Dalam Katalogus van Ronkel naskah ini yang disebut Bat. Gen. 162, dikatakan berjudul “Asal Toeroenan Radja Barus”. Seksi Jawi pertama berjudul “Sarakatah Surat Catera Asal Keturunan Raja Dalam Negeri Bar
- A Malay Frontier: Unity and Duality in a Sumatran Kingdom(Cornell Southeast Asia Project, 1990)
- Sejarah Raja-Raja Barus (Ecole Franéaise d'Extréme-Orient, 1988)
- A Kingdom of Words: Language and Power in Sumatra (Oxford University Press, 1999)
Pranala Luar
- Konstitusi Dinasti Pardosi
- Kesultanan Tanjung
- Kesultanan Pardosi
- Kesultanan Pasaribu
- Dinasti-dinasti Batak
- Pintas Omas
- Arkeologi
- Sejarah Niaga
- Gallery
- Tuhan, Sains dan Batak
- Kerajaan Pane
- Kerajaan Portibi
- Misteri Raja Rum
- Islam Sinkretisme Batak
- Sejarah Bajak Laut Eropa
- Fansur dan Lamuri
- Fansur dan Haji
- Sejarah Kiprah Batak
- Mandailing Mart
- Konstitusi Dinasti Pardosi
- Sejarah Cendikiawan Batak
- Marga dan Politik
- Tuhan, Sains & Batak
- Kronologi Pembentukan Marga
- Bugis dan Batak
- Filsafat Ekonomi
- Pariwisata Bonapasogit
- Politik Batak Abad ke-17
- Diaspora Kuno