Sayangilah Daku: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 36: | Baris 36: | ||
* [http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2007/bln/06/tgl/18/id/772 Resensi@jibis.pnri.go.id] |
* [http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2007/bln/06/tgl/18/id/772 Resensi@jibis.pnri.go.id] |
||
{{ |
{{Film-indo-stub}} |
||
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1974]] |
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1974]] |
Revisi per 23 Januari 2010 09.28
Sayangilah Daku | |
---|---|
Sutradara | Motinggo Boesje |
Produser | Djoko M. Warsosentono |
Ditulis oleh | Motinggo Boesje Mawarliany |
Pemeran | Deasy Arisandi Dicky Zulkarnaen Mieke Wijaya Rendra Karno Fifi Young H.B Jassin Zainal Abdi Chitra Dewi Aminah Cendrakasih |
Distributor | Mahkota Metropolitan Film |
Tanggal rilis | 1974 |
Durasi | 105 menit |
Negara | Indonesia |
Sayangilah Daku adalah film Indonesia yang yang dirilis pada tahun 1974 dengan disutradarai oleh Motinggo Boesje. Film ini dibintangi antara lain oleh Deasy Arisandi, Dicky Zulkarnaen, dan Mieke Wijaya.
Sinopsis
Templat:Spoiler Telly (Deasy Arisandi) seorang wanita yang kaya dan manis tetapi pincang; sementara suami pertamanya gemuk dan tua. Karena Telly pincang itulah membuat suami pertamanya menolaknya. Kemudiaan datang Hadi (Dicky Zulkanaen)yang kelihatan baik,sehingga Telly bersedia menikah dengannya. Ternyata Telly terjebak,Hadi dan ibunya (Mieke Wijaya) adalah manusia serakah dan busuk. Karena penderitaannya Telly masuk rumah sakit. Selama daam perawatan, hubungan Telly dengan dokter yang merawatnya menjadi intim. Telly dibawa ke Jerman dan pulang dalam keadaan sempurna.