Lompat ke isi

Heinrich Schliemann: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
D'ohBot (bicara | kontrib)
VolkovBot (bicara | kontrib)
Baris 37: Baris 37:
[[hr:Heinrich Schliemann]]
[[hr:Heinrich Schliemann]]
[[hu:Heinrich Schliemann]]
[[hu:Heinrich Schliemann]]
[[hy:Հենրիխ Շլիման]]
[[it:Heinrich Schliemann]]
[[it:Heinrich Schliemann]]
[[ja:ハインリッヒ・シュリーマン]]
[[ja:ハインリッヒ・シュリーマン]]

Revisi per 24 Januari 2010 14.25

Heinrich Schliemann

Heinrich Schliemann (1822-1890); Arkeolog dari Jerman. Pada usia 7 tahun Heinrich Schliemann mendapat sebuah buku cerita bergambar yang mengisahkan sejarah dunia. Heinrich sangat tertarik pada gambar-gambar yang menceritakan tentang kota Troya kuno yang sedang terbakar. Heinrich mengenal kota Troya dari Ayahnya dan berkata bahwa ia ingin pergi ke tempat itu pada suatu hari nanti, tetapi Ayahnya mengatakan bahwa," Sekarang kota Troya tidak ada lagi, tak seorangpun tahu dengan pasti dimana kota itu berada."

Ketika ia bertambah dewasa, ia memutuskan untuk menemukan kota Troya. Keluarganya tidak kaya, olhe karena itu ia harus bekerja keras untuk membantu biaya hidup sehari-hari. Sementara itu ia tetap menuntut ilmu. Mula-mula ia belajar pembukuan, supaya ia mampu menjadi pengusaha. Kemudia ia belajar bahasa asing, supaya ia dapat berpergian dengan mudah. Pada usia 45 tahun ia menjadi pengusaha yang kaya raya. Ia mulai merencanakan untuk mencari kota Troya. Dibawah suatu tanah datar di Turki, ia menemukan setumpuk kota yang dibangun diatas yang lain. Lambat laun ia menemukan reruntuhan sembilan kota yang berbeda-beda. Ia yakin bahwa kota yang kesembilan adalah kota Troya yang disebut dalam buku Iliad karya Homer. Didalam kota kesembilan tersebut Heinrich menemuykan harta pusakan yang diyakini milik Raja Priam. (Kini harta pusaka tersebut berada di Museum Berlin). Lalu Schielmann menemukan juga benda-benda arkeologis yang sangat penting di Mycenae dan Tiryns di Yunani. Ketika ia meninggal, jenazahnya disemayamkan di Athena dengan penuh kebesaran, bahkan raja Yunani berkenan untuk memberi penghormatan terakhir pada Arkeolog Heinrich Schliemann.

Kemudia diketahui, bahwa Schliemann memang telah menemukan kota Troya seperti yang telah disebut dalam buku Iliad, tetapi ternyata para arkeolog menemukan bahwa kota Troya yang sesungguhnya adalah salah satu kota yang terdapat diatas kota yang kesembilan.

Daftar pustaka

  • Marjorie Braymer . 1962. The Walls of Windy Troy. Penerbit: Gollancz