Johan Berenschot: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Gerardus Johannes Berenschot''' ({{lahirmati|[[Kota Solok|Solok]]|24|7|1887|[[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|12|10|1941}}) ialah [[letnan jenderal]] dan [[komandan]] [[KNIL]] antara tahun [[1939]]-1941. Di [[Hindia-Belanda]], ia adalah satu-satunya komandan KNIL yang memiliki darah asli Indonesia. |
'''Gerardus Johannes Berenschot''' ({{lahirmati|[[Kota Solok|Solok]]|24|7|1887|[[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]])|12|10|1941}}) ialah [[letnan jenderal]] dan [[komandan]] [[KNIL]] antara tahun [[1939]]-1941. Di [[Hindia-Belanda]], ia adalah satu-satunya komandan KNIL yang memiliki darah asli Indonesia. |
||
Anak dari Gerrit Hendrik Berenschot, seorang perwira KNIL Belanda, dan Florence Mildred Rappa, Berenschot dikirim ke [[Belanda]] pada usia 15 tahun, di mana ia masuk sekolah kadet di [[Alkmaar]]. Ia kemudian memasuki [[Akademi Militer Kerajaan Belanda]], yang dari situ ia lulus sebagai yang teratas di kelasnya. |
Anak dari Gerrit Hendrik Berenschot, seorang perwira KNIL Belanda, dan Florence Mildred Rappa, Berenschot dikirim ke [[Belanda]] pada usia 15 tahun, di mana ia masuk sekolah kadet di [[Alkmaar]]. Ia kemudian memasuki [[Akademi Militer Kerajaan Belanda]], yang dari situ ia lulus sebagai yang teratas di kelasnya. |
Revisi per 3 Februari 2010 05.44
Gerardus Johannes Berenschot (24 Juli 1887 – 12 Oktober 1941) ialah letnan jenderal dan komandan KNIL antara tahun 1939-1941. Di Hindia-Belanda, ia adalah satu-satunya komandan KNIL yang memiliki darah asli Indonesia.
Anak dari Gerrit Hendrik Berenschot, seorang perwira KNIL Belanda, dan Florence Mildred Rappa, Berenschot dikirim ke Belanda pada usia 15 tahun, di mana ia masuk sekolah kadet di Alkmaar. Ia kemudian memasuki Akademi Militer Kerajaan Belanda, yang dari situ ia lulus sebagai yang teratas di kelasnya.
Setelah lulus, ia dikirim balik ke Nederlands-Indië, di mana ia menjadi terkenal sebagai subaltern muda yang berdinas di Koninklijk Nederlands Indisch Leger selama Perang Aceh.
Pada tahun 1934, ia menjadi kepala staf jenderal KNIL, dan pada bulan Juli] 1939 digantikan oleh Hein ter Poorten ketika naik pangkat sebagai panglima tertinggi.
Seorang perwira berbakat dengan kecakapan organisasi yang fenomenal, Jenderal Berenschot kemungkinan merupakan panglima tertinggi terbaik di KNIL yang pernah diketahui. Ia tak hanya terdidik baik dalam seni berperang, namun juga menunjukkan pemahaman sempurna di bidang politik dan diplomasi.
Meyusul jatuhnya Belanda pada tahun 1940, Jend. Berenschot berhasil ikut serta dalam Konferensi Singapura, di mana ia amat disukai dan dihormati oleh delegasi dari Britania Raya dan Amerika Serikat.
Pada tanggal 13 Oktober 1941, pesawat yang membawa jenderal tersebut dari sebuah konferensi dengan Robert Brooke-Popham jatuh di Kemayoran, Batavia. Tidak ada yang selamat dalam kecelakaan itu.
Jabatan panglima tertinggi KNIL kemudian diberikan ke LetJen Ter Poorten, yang memiliki tugas berat mempersiapkan Nederlands-Indie menghadapi perang melawan Kekaisaran Jepang.
Pranala luar
- (Belanda) Biografi singkat