Lompat ke isi

Vitamin B12: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
DF Amrullah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
DF Amrullah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Vitamin B12 merupakan suatu jenis senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12 adalah vitamin yang paling kompleks dan mengandung elemen [[kobal]] yang jarang tersedia secara biokimia. [[Biosintesis]] dari struktur dasar vitamin ini hanya dapat dilakukan oleh bakteri, namun konversi antara bentuk-bentuknya yang berbeda dapat terjadi dalam tubuh. Suatu bentuk sintesis yang umum dari vitamin ini, [[sianokobalamin]], tidak terjadi di alam, namun digunakan dalam banyak sediaan farmasi dan suplemen, dan juga sebagai bahan tambahan makanan karena kestabilannya dan harganya yang lebih murah. Dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi bentuk fisiologisnya, [[metilkobalamin]] dan [[adenosilkobalamin]], dengan membuang gugus [[sianida]] nya walaupun dalam konsentrasi minimal. Baru-baru ini, [[hidroksokobalamin]] (suatu bentuk yang dihasilkan dari bakteri), metilkobalamin, dan adenosilkobalamin juga dapat ditemukan pada produk farmakologi dan suplemen makanan yang mahal. Kegunaaan dari zat-zat ini masih diperdebatkan.
Vitamin B12 merupakan suatu jenis senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12 adalah vitamin yang paling kompleks dan mengandung elemen [[kobal]] yang jarang tersedia secara biokimia. [[Biosintesis]] dari struktur dasar vitamin ini hanya dapat dilakukan oleh bakteri, namun konversi antara bentuk-bentuknya yang berbeda dapat terjadi dalam tubuh. Suatu bentuk sintesis yang umum dari vitamin ini, [[sianokobalamin]], tidak terjadi di alam, namun digunakan dalam banyak sediaan farmasi dan suplemen, dan juga sebagai bahan tambahan makanan karena kestabilannya dan harganya yang lebih murah. Dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi bentuk fisiologisnya, [[metilkobalamin]] dan [[adenosilkobalamin]], dengan membuang gugus [[sianida]] nya walaupun dalam konsentrasi minimal. Baru-baru ini, [[hidroksokobalamin]] (suatu bentuk yang dihasilkan dari bakteri), metilkobalamin, dan adenosilkobalamin juga dapat ditemukan pada produk farmakologi dan suplemen makanan yang mahal. Kegunaaan dari zat-zat ini masih diperdebatkan.


Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya dengan penyakit [[anemia pernisius]], sebuah [[penyakit otoimun]] yang menghancurkan sel-sel paerietal dalam perut yang mensekresi [[faktor intrinsik]]. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam absorpsi normal vitamin B12, sehingga, kekurangan faktor intrinsik, yang tampak pada anemia pernisius, disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Sejak saat itu, banyak jenis-jenis [[kekurangan vitamin B12]] yang lebih tidak kentara, serta efek biokimianya, telah berhasil diuraikan.
Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya dengan penyakit [[anemia pernisius]], sebuah [[penyakit otoimun]] yang menghancurkan sel-sel parietal dalam perut yang mensekresi [[faktor intrinsik]]. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam absorpsi normal vitamin B12, sehingga, kekurangan faktor intrinsik, yang tampak pada anemia pernisius, disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Sejak saat itu, banyak jenis-jenis [[kekurangan vitamin B12]] yang lebih tidak kentara, serta efek biokimianya, telah berhasil diuraikan.

Revisi per 9 Februari 2010 13.53

Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta juga pada sintesis asam lemak dan produksi energi.

Vitamin B12 merupakan suatu jenis senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12 adalah vitamin yang paling kompleks dan mengandung elemen kobal yang jarang tersedia secara biokimia. Biosintesis dari struktur dasar vitamin ini hanya dapat dilakukan oleh bakteri, namun konversi antara bentuk-bentuknya yang berbeda dapat terjadi dalam tubuh. Suatu bentuk sintesis yang umum dari vitamin ini, sianokobalamin, tidak terjadi di alam, namun digunakan dalam banyak sediaan farmasi dan suplemen, dan juga sebagai bahan tambahan makanan karena kestabilannya dan harganya yang lebih murah. Dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi bentuk fisiologisnya, metilkobalamin dan adenosilkobalamin, dengan membuang gugus sianida nya walaupun dalam konsentrasi minimal. Baru-baru ini, hidroksokobalamin (suatu bentuk yang dihasilkan dari bakteri), metilkobalamin, dan adenosilkobalamin juga dapat ditemukan pada produk farmakologi dan suplemen makanan yang mahal. Kegunaaan dari zat-zat ini masih diperdebatkan.

Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya dengan penyakit anemia pernisius, sebuah penyakit otoimun yang menghancurkan sel-sel parietal dalam perut yang mensekresi faktor intrinsik. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam absorpsi normal vitamin B12, sehingga, kekurangan faktor intrinsik, yang tampak pada anemia pernisius, disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Sejak saat itu, banyak jenis-jenis kekurangan vitamin B12 yang lebih tidak kentara, serta efek biokimianya, telah berhasil diuraikan.