Film televisi: Perbedaan antara revisi
k bot Mengubah: en:Television film |
k bot Menambah: he:סרט טלוויזיה |
||
Baris 99: | Baris 99: | ||
[[fi:Televisioelokuva]] |
[[fi:Televisioelokuva]] |
||
[[fr:Téléfilm]] |
[[fr:Téléfilm]] |
||
[[he:סרט טלוויזיה]] |
|||
[[it:Fiction televisiva#Non seriale]] |
[[it:Fiction televisiva#Non seriale]] |
||
[[ja:テレビ映画]] |
[[ja:テレビ映画]] |
Revisi per 18 Maret 2010 19.45
Film Televisi (dalam bahasa Inggris disebut sebagai Television Movie) atau lebih sering dikenal sebagai FTV adalah jenis film yang diproduksi untuk televisi yang dibuat oleh stasiun televisi ataupun rumah produksi berdurasi 120 menit sampai 180 menit dengan tema yang beragam seperti remaja, tragedi kehidupan, cinta dan agama. Film layar lebar yang ditayangkan di televisi tidak dianggap sebagai FTV.
Sejarah dan Perkembangan Film Televisi di Dunia
Film televisi pertama di dunia adalah film berjudul The Pied Piper of Hamelin yang dibintangi oleh Van Johnson yang merupakan sebuah film musikal yang diproduksi pada tahun 1957 di Amerika Serikat. Namun pada waktu itu istilah FTV belum digunakan untuk mendeskripsikan produksi ini. Sejak saat itulah banyak film televisi yang diproduksi karena banyaknya permintaan dari pemirsa. Pada awalnya FTV disebut sebagai film yang dibuat untuk televisi istilah ini pertama kali dipakai di Amerika Serikat pada awal 1960an. Dimulai pada tahun 1961 saat meluncurkan acara NBC Saturday Night at The Movies yaitu suatu program yang menayangkan berbagai jenis film televisi setiap minggunya. Film paling dikenal pada acara ini adalah See How They Run yang ditayangkan pada 7 Oktober 1964. Pada perkembangannya banyak film televisi yang diangkat menjadi film layar lebar ataupun sebaliknya dimana film layar lebar dibuat versi film televisinya. Contohnya adalah Brian’s Song yang diangkat ke layar lebar setelah sukses di televisi yang dibuat pada tahun 1971 dan dibuat ulang pada tahun 2001. Selain itu ada juga film layar lebar yang sekuelnya dibuat dalam bentuk film televisi. Contohnya film Parent Trap, sekuel dua, tiga dan empatnya dibuat dalam bentuk film televisi, hanya Parent Trap satu yang dibuat dalam bentuk film layar lebar.
Contoh Film Televisi Asing yang Berhasil
Film Produksi ABC’s yaitu The Day After adalah film televisi paling sukses di Amerika Serikat dengan jumlah penonton diperkirakan lebih dari 100 juta pemirsa. Film ini ditayangkan pada 20 november 1983. Film ini menceritakan tentang kondisi Amerika Serikat setelah perang dengan Rusia dan film ini menjadi bahan perdebatan dan kontroversi di Amerika serikat. Film lain yang populer adalah film televisi yang berjudul Duel yang diproduksi pada tahun 1971 yang disutradarai oleh Steven Spielberg dan dibintangi oleh Dennis Weaver. Film ini sangat populer sehingga ditayangkan di Australia dan Eropa. Berikut ini judul film televisi yang sukses di Amerika Serikat :
- Potrait of Teenage Alcoholic (1970)
- Born Innocent (1970)
- Dawn : Potrait of Teenage Runaway (1970)
- Alexander : The Other Side of Dawn (1970)
- My Sweet Charlie (1970)
- That Certain Summer (1972)]]
- If These Wall Could Talk(1950, 1970, 1990, film ini dibuat ulang hingga 3 kali dalam dekade yang berbeda)
- Sabrina The Teenage Witch (2003)
- Babylon 5
Produksi dan Kualitas
Produksi FTV lebih murah dan lebih mudah jika dibandingkan dengan produksi film layar lebar karena tidak memerlukan teknologi yang terlalu canggih seperti jika memproduksi film layar lebar. Kebanyakan film televisi diproduksi dengan biaya rendah dan berorientasi pada profit sehingga terkadang penggarapan dari segi teknisnya kurang diperhatikan namun mengandalkan alur cerita yang menarik. Film ini biasa diproduksi pada pita film 35 mm sehingga tidak terlalu banyak efek film yang bisa dimasukan. Alternatif lain dalam proses pembuatan film ini adalah video yang merupakan media baru dalam pembuatan film.
Sejarah dan Perkembangan Film Televisi di Indonesia
Film Televisi mulai banyak diproduksi di Indonesia pada awal tahun 1995 yang dipelopori oleh SCTV. Hal ini dilakukan untuk menjawab kejenuhan masyarakat atas sinetron. Sejak saat itu banyak film televisi yang bermunculan. Hampir semua stasiun TV memiliki plot waktu setiap minggunya untuk penayangan film televisi. Contohnya di SCTV terdapat plot acara Gala sinema, di Trans TV ada plot Bioskop Trans TV dalam negeri dan masih banyak plot acara lain yang sejenis di stasiun televisi di Indonesia. Di Indonesia sendiri film televisi sangat digemari terutama film televisi dengan tema percintaan remaja dan film televisi dengan tema religius. Perbedaan Film Televisi (FTV) dengan Film Layar Lebar
- Film televisi diproduksi oleh stasiun televisi ataupun rumah produsi untuk disiarkan melalui televisi, film bioskop dibuat untuk ditayangkan di bioskop.
- Proses pembuatan film televisi lebih singkat daripada film layar lebar.
- Biaya pembuatan film televisi lebih murah daripada film layar lebar.
- Cara menonton film televisi berbeda dengan film layar lebar karena saat menonton film layar lebar tidak terdapat iklan seperti halnya saat menonton film televisi.
Contoh Film Televisi di Indonesia
Bekisar Merah adalah film televisi yang diproduksi di Indonesia yang mendapatkan banyak penghargaan karena ceritanya yang sederhana dan menyentuh. Penghargaan yang didapatkan oleh film televisi Bekisar Merah ini tidak hanya berasal dari dalam negeri namun juga dari luar negeri. Film ini menceritakan tentang keinginan seorang gadis untuk menjadi pemain sepak bola terkenal. Di Indonesia telah diproduksi banyak film televisi (FTV) yang diproduksi dalam kurun waktu tahun 1995 sampai sekarang. Kebanyakan tema yang diangkat adalah percintaan. Berikut ini beberapa judul film televisi (FTV) yang pernah diproduksi di Indonesia :
- Roti Cinta (Frame Ritz)
- Bekisar Merah (SCTV)
- Janji Rahasia (Frame Ritz)
- Pacarku 17 Tahun (Frame Ritz)
- Satria Bontot (Frame Ritz)
- Kemal (Frame Ritz)
- Tiga cewek tomboy mencari cinta (Frame Ritz)
- Nama gw kiliwon (Frame Ritz)
- Sitomboy jatuh cinta (Frame Ritz)
- Satu cinta seribu masalah (Frame Ritz)
- Soulmate gw tukang sepatu (Frame Ritz)
- Botol shampo impian (Frame Ritz)
- Pacarku 17 tahun (Frame Ritz)
- Surat Dalam Bakul (Frame Ritz)
- Kurma (Frame Ritz)
- Janji rahasia (Frame Ritz)
- 17 Syarat Cinta (Frame Ritz)
- Cinta garam & merica (Frame Ritz)
- Mba Atik dari Jogja (Frame Ritz)
- Kesempatan kedua (Frame Ritz)
- My Monkey Love (Frame Ritz)
- Harum namanya (Frame Ritz)
- Cinta bukan untuk Cinta (Frame Ritz)
- Satu-satu aku sayang kamu (Frame Ritz)
- Sebelnya punya kakak (Frame Ritz)
- Senyum mbak yum (Frame Ritz)
- Kejar Maya (CH)
- Sixth sense - Mayat yang di tanam (KEP MEDIA)
- Rahasia ilahi selalu tenung (KEP MEDIA)
- Kuburan umi selalu rata dengan tanah (KEP MEDIA)
- Loper koran jadi da'i gaul (KEP MEDIA)
- Dajjal - Hartawarisan (KEP MEDIA)
- Putri durjana mati tersengat listrik (KEP MEDIA)
- Dear diary (Trans Tv)
- Hikayah menuju surga (Trans Tv)
- Bihun Desong (Trans Tv)
- Jangan pernah sakit hati (Trans Tv)
- Gw pasti bisa (Indosiar)
- Antara kau dan dia (Indosiar)
- Geng Cantik (Indosiar)
- Ajari Aku Cinta (Frame Ritz)
Referensi
- Kerry Segrave (1999). Movies at Home: How Hollywood Came to Television. McFarland & Company. hlm. 139. ISBN 0786402970.
- Maj Canton (1994). The Complete Reference Guide to Movies and Miniseries Made for TV and Cable:1984-1994:10 years of TV movies. Adams-Blake Publishing. hlm. 410. ISBN 1883422442.
- Maj Canton (2000). The Complete Reference Guide to Movies and Miniseries Made for TV and Cable:1994-2000. Maj Canton Publishing. hlm. 384.
- Alvin H. Marill (2005). Movies Made For Television, 1964-2004. Scarecrow Press. hlm. 2088. ISBN 0810851741. This five volume book lists 5,498 made-for-TV movies and mini-series released from 1964 to 2004, with brief synopses of films.
Pranala luar
- (Inggris) Television_movie
- (Indonesia) Berita Film
- (Indonesia) website Wawasan Digital