Lompat ke isi

Perempuan Punya Cerita: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Qurrota (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Qurrota (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:
| image = Perempuan_Punya_Cerita_Poster.jpg
| image = Perempuan_Punya_Cerita_Poster.jpg
| image_size = 200px
| image_size = 200px
| director = [[Upi Avianto]]{{br}}[[Nia Dinata]]{{br}}[[Fatimah Rony]{{br}}[[Lasja F. Susatyo]]
| director = [[Upi Avianto]]{{br}}[[Nia Dinata]]{{br}}[[Fatimah Rony]]{{br}}[[Lasja F. Susatyo]]
| producer =
| producer =
| eproducer =
| eproducer =

Revisi per 20 Maret 2010 10.35

Perempuan Punya Cerita
SutradaraUpi Avianto
Nia Dinata
Fatimah Rony
Lasja F. Susatyo
Ditulis olehMelissa Karim
Vivian Idris
PemeranFauzi Baadila
Susan Bachtiar
Kirana Larasati
Arswendi Nasution
Ade Firza Paloh
Rieke Diah Pitaloka
Rachel Maryam
Sarah Sechan
Shanty
Tarzan
Winky Wiryawan
DistributorKalyana Shira Film
Tanggal rilis
17 Januari 2008
Durasi105 menit
NegaraIndonesia

Perempuan Punya Cerita merupakan kumpulan 4 film pendek yang dikemas dalam sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film ini dibuat dengan mendekati subyek mereka memakai perspektif perempuan.

Film ini terdiri dari empat segmen yang disutradarai oleh empat sutradara dan dua penulis skenario yang berbeda. Segmen pertama dengan judul Cerita Pulau ditulis oleh Vivian Idris dan disutradarai oleh Fatimah Rony. Segmen ke-dua berjudul Cerita Yogyakarta ditulis oleh Vivian Idris dan disutradarai oleh Upi Avianto. Segmen ke-tiga berjudul Cerita Cibinong ditulis oleh Melissa Karim dan disutradarai oleh Nia Dinata. Segmen ke-empat berjudul Cerita Jakarta ditulis oleh Melissa Karim dan disutradarai oleh Lasja F. Sutanto

Perempuan Punya Cerita dibintangi antara lain oleh Fauzi Baadila dan Kirana Larasati. Tayangan perdananya pada pertengahan Januari 2008.

Sinopsis

Templat:Spoiler Perempuan punya Cerita adalah sebuah film omnibus yang disutradarai oleh 4 perempuan dan terdiri dari 4 cerita.

Sumantri (Rieke Diah Pitaloka), satu-satunya bidan yang tak tergantikan di sebuah pulau di luar tak jauh dari Jakarta divonis kanker oleh dokter dan harus dirawat di Jakarta. Wulan (Rachel Maryam), korban perkosaan dan hamil. Sumantri yang protektif berniat mengaborsi kandungan Wulan namun menghadapi dilema karena masyarakat setempat menentang keras aborsi.

Safina (Kirana Larasati) dan kelompoknya adalah pelajar SMA di Yogyakarta, kota turis dan pelajar. Akses luas internet membuat mereka bereksperimen dengan seks tanpa bekal pengetahuan yang lengkap. Seorang jurnalis, Jay Anwar (Fauzi Baadila) tiba di Yogya, Safina jatuh hati padanya dan ia yang naïf mempertaruhkan masa depannya untuk pria ini.

Esi (Shanty) seorang pembersih WC di klab malam dangdut bekerja keras untuk biaya hidup dan pendidikan putrinya, Maesaroh (Ken Nala Amrytha). Ia nyaris putus asa saat mendapati kekasihnya, Narto melecehkan Maesaroh. Beruntung, Cicih (Sarah Sechan), primadona klab memberikan perlindungan dan tempat tinggal. Saat membangun kembali mimpinya, Esi dihadapi kenyataan pahit bahwa Cicih dan Maesaroh terjerat sindikat perdagangan perempuan.

Laksmi (Susan Bachtiar), janda beranak satu, kehilangan suaminya yang mengidap HIV/AIDS. Keadaan semakin parah saat dirinya tertular penyakit tersebut dan suaminya bersikeras mengambil alih hak asuh putri mereka, Belinda (Ranti Maria). Naluri seorang Ibu membuatnya bertahan untuk mengasuh Belinda, namun mengasuh anak dengan kondisi yang makin lemah dan tanpa penghasilan, membuat Laksmi mengambil keputusan besar, demi memberikan yang terbaik bagi Belinda dan dirinya.

Pranala luar