Diploid: Perbedaan antara revisi
MondalorBot (bicara | kontrib) k Bot Mengubah: en:Ploidy#Diploid |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Diploid''' ialah |
'''Diploid''' ialah sebutan untuk [[sel]] atau [[individu]] yang memiliki sel dengan dua set [[kromosom]]. <ref>Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Setiap kromosom dalam sel berpasangan dengan homolognya berdasarkan ukuran panjang kromosom tersebut. <ref>Kimball, JW. 1999. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Sel diploid terbentuk dari [[fertilisasi]] sel-sel [[gamet]] yang [[haploid]]. <ref>Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Sel-sel gamet haploid melebur sehingga kromosom-kromosom bercampur dalam satu sel membentuk sel diploid. <ref>[http://library.usu.ac.id/download/fp/pemuliaan%20tanaman-eva4.pdf. Pemuliaan Tanaman oleh Eva Sartini Bayu]</ref> Jumlah kromosom sel haploid disingkat (n), sedangkan diploid (2n) karena merupakan kelipatan jumlah set kromosom dasar atau disebut [[poliploi]]d yang [[euploid]].<ref>http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab8pemuliaan.htm </ref> |
||
Sel-sel yang diploid dapat membelah menjadi sel-sel diploid lainnya melalui proses [[mitosis]] dan membentuk struktur [[somatik]]. <ref>Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Hal ini dapat terjadi karena kromosom bereplikasi sebelum sel membelah. <ref>Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Melalui mitosis sel akan mempertahankan jumlah set kromosomnya sehingga sel yang baru terbentuk memiliki jumlah kromosom yang sama dengan kromosom sel asalnya. <ref>Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> |
|||
Sel diploid dapat menghasilkan sel yang haploid dengan proses [[meiosis]] untuk membentuk sel gamet. <ref>Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> Peristiwa ini terus terjadi melalui proses reproduksi dan fertilisasi hingga membentuk suatu [[siklus]] yang berkelanjutan jika individu terus tumbuh dan berkembang biak. <ref>Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. ''Biologi''. Jakarta: Erlangga</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{reflist}} |
|||
<references/> |
|||
[[Kategori:Biologi]] |
[[Kategori:Biologi]] |
||
[[en:Ploidy#Diploid]] |
[[en:Ploidy#Diploid]] |
Revisi per 31 Maret 2010 23.27
Diploid ialah sebutan untuk sel atau individu yang memiliki sel dengan dua set kromosom. [1] Setiap kromosom dalam sel berpasangan dengan homolognya berdasarkan ukuran panjang kromosom tersebut. [2] Sel diploid terbentuk dari fertilisasi sel-sel gamet yang haploid. [3] Sel-sel gamet haploid melebur sehingga kromosom-kromosom bercampur dalam satu sel membentuk sel diploid. [4] Jumlah kromosom sel haploid disingkat (n), sedangkan diploid (2n) karena merupakan kelipatan jumlah set kromosom dasar atau disebut poliploid yang euploid.[5] Sel-sel yang diploid dapat membelah menjadi sel-sel diploid lainnya melalui proses mitosis dan membentuk struktur somatik. [6] Hal ini dapat terjadi karena kromosom bereplikasi sebelum sel membelah. [7] Melalui mitosis sel akan mempertahankan jumlah set kromosomnya sehingga sel yang baru terbentuk memiliki jumlah kromosom yang sama dengan kromosom sel asalnya. [8] Sel diploid dapat menghasilkan sel yang haploid dengan proses meiosis untuk membentuk sel gamet. [9] Peristiwa ini terus terjadi melalui proses reproduksi dan fertilisasi hingga membentuk suatu siklus yang berkelanjutan jika individu terus tumbuh dan berkembang biak. [10]
Referensi
- ^ Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
- ^ Kimball, JW. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
- ^ Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
- ^ Pemuliaan Tanaman oleh Eva Sartini Bayu
- ^ http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab8pemuliaan.htm
- ^ Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
- ^ Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
- ^ Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
- ^ Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
- ^ Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga