Lompat ke isi

Theodor Adorno: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
std
48Ismayanti (bicara | kontrib)
k Edit Adorno
Baris 3: Baris 3:


Salah satu pemikiran Theodor Adorno adalah tentang hubungan antara lingkungan dengan manusia. Adorno menjelaskan bahwa manusia menjadi rakus untuk mengambil sumber daya alam. Kondisi ini dinamakan Adorno sebagai "negativitas total". Kondisi ini mencerminkan bahwa alam menguasai manusia. Akibat dari "negativitas total" ini, maka kerusakan lingkungan merupakan akibat yang harus ditanggung oleh manusia itu sendiri. Ia memberikan solusi agar manusia meninggalkan sifat ketamakan.
Salah satu pemikiran Theodor Adorno adalah tentang hubungan antara lingkungan dengan manusia. Adorno menjelaskan bahwa manusia menjadi rakus untuk mengambil sumber daya alam. Kondisi ini dinamakan Adorno sebagai "negativitas total". Kondisi ini mencerminkan bahwa alam menguasai manusia. Akibat dari "negativitas total" ini, maka kerusakan lingkungan merupakan akibat yang harus ditanggung oleh manusia itu sendiri. Ia memberikan solusi agar manusia meninggalkan sifat ketamakan.

Selain teori sosialnya, Adorno juga dikenal sebagai seorang yang mempunyai tempat tersendiri dalam kelompok elit musisi. intelektualitasnya akan musik, menghadirkan ''musicology''. Terlebih analisisnya mengenai musik pop sebagai salah satu produk industri budaya. Musik pop merupakan objek analisisnya dalam memandang budaya populer yang berkembang di masyarakat berkat kehendak kaum kapitalis. Menurutnya, hal yang mendasari teori musik pop adalah standarisasi dan individualitas semu. Dalam membuktikannya, Adorno menggunakan musik klasik sebagai pembanding.

Namun, setiap pemikiran tetap mempunyai kelemahan. Sisi kelemahan dari teori musik pop ini dinyatakan Gendron melalui artikel ''Adorno Meets Cadillacs'' (1986). Melalui artikel ini, teori Adorno dipatahkan. Artikel tersebut menyatakan bahwa teori tersebut tidak dapat diterapkan pada artefak-artefak budaya pop lainnya yang bersifat fungsionalis.



{{bio-stub}}
{{bio-stub}}
Baris 12: Baris 17:
[[de:Walter Benjamin]]
[[de:Walter Benjamin]]
[[en:Walter Benjamin]]
[[en:Walter Benjamin]]

<ref>[''Strinati, Dominic''. 2007. ''Budaya Populer: Pengantar Menuju Teori Budaya Populer''. Penerbit Jejak: Yogyakarta]</ref>

==Referensi==
{{reflist}}

--[[Pengguna:48Ismayanti|48Ismayanti]] ([[Pembicaraan Pengguna:48Ismayanti|bicara]]) 04:51, 1 April 2010 (UTC)

Revisi per 1 April 2010 04.51

Theodor Ludwig Wiesengrund Adorno (11 September 1903 – 6 Agustus 1969) adalah seorang sosiolog, filsuf, musikolog, dan komponis berkebangsaan Jerman. Dia ialah anggota Mazhab Frankfurt bersama dengan Max Horkheimer, Walter Benjamin, Jürgen Habermas, dan lain-lain.

Salah satu pemikiran Theodor Adorno adalah tentang hubungan antara lingkungan dengan manusia. Adorno menjelaskan bahwa manusia menjadi rakus untuk mengambil sumber daya alam. Kondisi ini dinamakan Adorno sebagai "negativitas total". Kondisi ini mencerminkan bahwa alam menguasai manusia. Akibat dari "negativitas total" ini, maka kerusakan lingkungan merupakan akibat yang harus ditanggung oleh manusia itu sendiri. Ia memberikan solusi agar manusia meninggalkan sifat ketamakan.

Selain teori sosialnya, Adorno juga dikenal sebagai seorang yang mempunyai tempat tersendiri dalam kelompok elit musisi. intelektualitasnya akan musik, menghadirkan musicology. Terlebih analisisnya mengenai musik pop sebagai salah satu produk industri budaya. Musik pop merupakan objek analisisnya dalam memandang budaya populer yang berkembang di masyarakat berkat kehendak kaum kapitalis. Menurutnya, hal yang mendasari teori musik pop adalah standarisasi dan individualitas semu. Dalam membuktikannya, Adorno menggunakan musik klasik sebagai pembanding.

Namun, setiap pemikiran tetap mempunyai kelemahan. Sisi kelemahan dari teori musik pop ini dinyatakan Gendron melalui artikel Adorno Meets Cadillacs (1986). Melalui artikel ini, teori Adorno dipatahkan. Artikel tersebut menyatakan bahwa teori tersebut tidak dapat diterapkan pada artefak-artefak budaya pop lainnya yang bersifat fungsionalis.


[1]

Referensi

  1. ^ [Strinati, Dominic. 2007. Budaya Populer: Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Penerbit Jejak: Yogyakarta]

--48Ismayanti (bicara) 04:51, 1 April 2010 (UTC)