Lompat ke isi

Kabupaten Kediri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
12Marzalia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
12Marzalia (bicara | kontrib)
~~~~
Baris 1: Baris 1:
='''Citra'''=
{{RedireksiIndoKabKota|Kediri|Kota|4=1}}
{{Dati2
| nama=Kabupaten Kediri
| propinsi=[[Jawa Timur]]
| ibukota=Kediri
| luas=963,21 km²
| penduduk=1.475.000 (2003)
| kepadatan=1.531
| kecamatan=26
| kelurahan=-
| kodearea=0354
| dau=Rp. -
| lambang=[[Berkas:Lambang Kabupaten Kediri.gif|100px|Lambang Kabupaten Kediri]]
| peta= [[Berkas:Locator kabupaten kediri.png]]
| koordinat=-
| dasar hukum=-
| tanggal=-
| motto=BERSINAR TERANG
| kepala daerah=[[Bupati]]
| nama kepala daerah='''Ir. H. Sutrisno, MM.'''
| web=[http://www.kediri.go.id/ www.kediri.go.id]
}}


Citra sangat penting bagi setiap perusahaan karena merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat tentang perusahaan. Citra dapat berhubungan dengan nama [[bisnis]], [[arsitektur]], variasi dari [[produk]], [[tradisi]], [[ideologi]] dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan mitra perusahaan. Dengan demikian, citra perusahaan dapat dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Citra juga dapat ditentukan berdasarkan informasi yang diterima oleh [[publik]] tentang suatu organisasi atau institusi. Pengertian citra itu sendiri abstrak (''intangible'') dan tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan, baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Karena keseluruhan kesan tentang karakteristik suatu perusahaan-lah yang nantinya akan membentuk citra perusahaan dibenak masyarakat.
'''Kabupaten Kediri''', adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah '''Kediri'''<ref> Semula Pusat pemerintahan secara bertahap akan dipindahkan ke [[Pare, Kediri|Pare]] tetapi tidak berhasil, sehingga ditempatkan di Kec. Ngasem tepatnya di Daerah Katang.</ref> <ref>Mulai era Bupati H. Sutrisno, Wacana tersebut akhirnya benar-benar dibatalkan, karena mendapatkan protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama di daerah selatan (seperti Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo) dan di daerah barat sungai Brantas (seperti Tarokan, Grogrol, Banyakan, Semen dan Mojo) Sehingga diambil jalan tengah dengan menempatkan Pusat pemerintahan di wilayah Kec. Ngasem Kediri, tepatnya di Ds. Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun Pusat Bisnis di Wilayah Kota Baru Gumul.</ref>. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Jombang]] di utara, [[Kabupaten Malang]] di timur, [[Kabupaten Blitar]] dan [[Kabupaten Tulungagung]] di selatan, [[Kabupaten Madiun]] dan [[Kabupaten Ponorogo]] di barat, serta [[Kabupaten Nganjuk]] di barat dan utara. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 963,21 km².<ref> Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur.2009</ref>


==Definisi Citra==


''[[Image]]'' atau Citra didefinisikan sebagai ''a picture of mind'', yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang.<ref name=The Holt Dictionary of American English>Holt, Rinehart and Winston Inc. 1996. The Holt Dictionary of American English. New York, hal.360</ref> Citra yang positif dan baik menimbulkan kepercayaan, selama ia dapat dipertahankan. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.<ref name=Paper: Peranan dan Peluang Pulic Relations dalam meningkatkan Citra dan Pelayanan Perbankan>M. Alwi Dahlan, Paper: Peranan dan Peluang Pulic Relations dalam meningkatkan Citra dan Pelayanan Perbankan, (disampaikan pada seminar PR Bank: Pasca UU Perbankan 1992 di Jakarta, 20 Juni 1992)</ref>
Kabupaten Kediri terdiri atas 23 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas sejumlah [[desa]] dan [[kelurahan]]. Ibukota kabupaten ini adalah Kediri, namun kini pusat pemerintahan mulai dipindahkan secara bertahap ke kecamatan [[Pare, Kediri|Pare]].


[[Bill Canton]] mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.<ref name=Strategic Public Relations: A Practical Guide to Success>Kim Harrison. 2001. Strategic Public Relations: A Practical Guide to Success. 2nd Edition. Australia: Vineyard Publishing, hal. 2</ref> Menurut [[Philip Henslowe]], citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang, produk atau situasi).<ref name=The Art and Science of Public Relations Vol. 3>Philip Henslowe. 2000. The Art and Science of Public Relations Vol. 3. New Delhi: Crest Publishing House, hal. 2</ref> Kemudian [[Rhenald Kasali]] juga mendefinisikan citra yaitu, citra merupakan kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi.<ref name=Manajemen Public Relations>Rhenald Kasali. 2003. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti, hal. 30</ref>
Kabupaten Kediri adalah lokasi dari pusat satu kerajaan penting di [[Nusantara]] pada awal [[milenium]] kedua, [[Kerajaan Kadiri]]. Pada masa kejayaannya, Di bawah pemerintahan Raja Jayabaya, pengaruhnya telah sampai ke [[Ternate]]. [[Situs Tondowongso]], yang ditemukan pada awal tahun 2007, memberikan indikasi bahwa di situlah letak pusat pemerintahan kerajaan ini.


Sedangkan [[Frank Jefkins]] mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personil, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan.<ref>Frank Jefkins. 1998. Public Relations. Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga. hal. 412</ref>
Kabupaten Kediri mempunyai sejumlah tempat wisata, di antaranya adalah [[Gunung Kelud]] di [[Wates, Kediri|Wates]], [[Gua Maria Pohsarang]] di [[Semen, Kediri|Semen]], Candi Tegowangi di Pare dan juga petilasan Sri Aji Jayabaya di Desa Menang Kecamatan Pagu yang dulunya merupakan tempat dimana raga Raja Jayabaya hilang (muksa) dan yang tertinggal hanyalah pakaiannya.


Bertolak dari pengertian ''The Picture In Ourhead,'' maka tersirat bahwa citra dibentuk oleh persepsi. Seperti yang diungkapkan [[Silih Agung Wasesa]] (2006:13), “…, satu hal yang perlu dipahami sehubungan dengan terbentuknya sebuah citra perusahaan adalah adanya persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang muncul dalam media)." [[Persepsi]] menurut [[Philip Kotler]] adalah proses dimana seorang individu memilih, mengatur, dan menginterprestasikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna tentang dunia.<ref name=Marketing Management The Millenium Edition>Philip Kotler. 2000. Marketing Management The Millenium Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. hal 173</ref>
Terdapat sejumlah [[pondok pesantren]] (ponpes) besar di Kabupaten Kediri, diantaranya yang terkenal adalah Ponpes Jampes, Ponpes Bendo, dan Ponpes Al Falah Ploso Mojo, Ponpes Darul Falah Pare, Ponpes Darul Abidin Pare.


==Jenis Citra==
Kabupaten Kediri memiliki klub sepak bola [[Persedikab]] yang berada di [[Divisi Satu Liga Indonesia]].


Ada beberapa jenis citra menurut Frank Jefkins yaitu:
Pada tahun 2008, Monumen simpang lima Gumul (SLG) yang dibangun pada era pemerintahan Bupati Sutrisno diresmikan.


#
== Catatan ==
1. ''Mirror Image'' (Citra Bayangan).

Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai kita.
#
2. ''Current Image'' (Citra yang Berlaku).

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.
#
3. ''Multiple Image'' (Citra Majemuk).

Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda/ tidak seirama dengan tujuan/asas organisasi kita.
#
4. ''Corporate Image'' (Citra Perusahaan).

Apa yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
#
5. ''Wish Image'' (Citra Yang Diharapkan).

Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkn biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.

==Penggambaran Citra==

Menurut [[Nimoeno]]<ref name=Dasar-Dasar Public Relations>Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 115</ref> citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap:“....proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu [[konsumen]] berkisar antara komponen-komponen [[persepsi]], [[kognisi]], [[motivasi]] dan [[sikap]] konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu diartikan sebagai ''mental representation'' (citra) dari stimulus.”

Empat komponen tersebut dapat diartikan sebagai:
#
1. Persepsi.

Diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra.
#
2. Kognisi.

Yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan informasinya.
#
3. Motif.

Adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
#
4. Sikap.

Adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi [[objek]], [[ide]], situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu.

== Referensi ==
<references/>
<references/>


[[Kategori:Komunikasi]]
{{Kabupaten Kediri}}
{{Jawa Timur}}


[[Kategori:Kabupaten Kediri|Kabupaten Kediri]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Timur|Kediri]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Kediri]]


[[Pengguna:12Marzalia|12Marzalia]] ([[Pembicaraan Pengguna:12Marzalia|bicara]]) 00:36, 2 April 2010 (UTC)
[[en:Kediri]]
[[fr:Kediri]]
[[jv:Kabupatèn Kedhiri]]
[[ms:Kediri kabupaten]]

Revisi per 2 April 2010 00.36

Citra

Citra sangat penting bagi setiap perusahaan karena merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat tentang perusahaan. Citra dapat berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan mitra perusahaan. Dengan demikian, citra perusahaan dapat dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Citra juga dapat ditentukan berdasarkan informasi yang diterima oleh publik tentang suatu organisasi atau institusi. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan, baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Karena keseluruhan kesan tentang karakteristik suatu perusahaan-lah yang nantinya akan membentuk citra perusahaan dibenak masyarakat.

Definisi Citra

Image atau Citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang.Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah; Citra yang positif dan baik menimbulkan kepercayaan, selama ia dapat dipertahankan. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;

Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah; Menurut Philip Henslowe, citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang, produk atau situasi).Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah; Kemudian Rhenald Kasali juga mendefinisikan citra yaitu, citra merupakan kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi.Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;

Sedangkan Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personil, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan.[1]

Bertolak dari pengertian The Picture In Ourhead, maka tersirat bahwa citra dibentuk oleh persepsi. Seperti yang diungkapkan Silih Agung Wasesa (2006:13), “…, satu hal yang perlu dipahami sehubungan dengan terbentuknya sebuah citra perusahaan adalah adanya persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang muncul dalam media)." Persepsi menurut Philip Kotler adalah proses dimana seorang individu memilih, mengatur, dan menginterprestasikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna tentang dunia.Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;

Jenis Citra

Ada beberapa jenis citra menurut Frank Jefkins yaitu:

1. Mirror Image (Citra Bayangan).

Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai kita.

2. Current Image (Citra yang Berlaku).

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.

3. Multiple Image (Citra Majemuk).

Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda/ tidak seirama dengan tujuan/asas organisasi kita.

4. Corporate Image (Citra Perusahaan).

Apa yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Wish Image (Citra Yang Diharapkan).

Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkn biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.

Penggambaran Citra

Menurut NimoenoKesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah; citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap:“....proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu konsumen berkisar antara komponen-komponen persepsi, kognisi, motivasi dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu diartikan sebagai mental representation (citra) dari stimulus.”

Empat komponen tersebut dapat diartikan sebagai:

1. Persepsi.

Diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra.

2. Kognisi.

Yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan informasinya.

3. Motif.

Adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

4. Sikap.

Adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu.

Referensi

  1. ^ Frank Jefkins. 1998. Public Relations. Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga. hal. 412


12Marzalia (bicara) 00:36, 2 April 2010 (UTC)