Daryatmo: Perbedaan antara revisi
Naval Scene (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Naval Scene (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Sebagai Kepala Staf Operasi 17 Agustus, Daryatmo memimpin penumpasan pemberontakan [[PRRI]] di Sumatra sebagai bawahan Jenderal [[Ahmad Yani]]. Tahun 1978, Daryatmo menjadi Ketua DPR/MPR menggantikan [[Adam Malik]], yang menjadi Wakil Presiden. Ia merupakan orang pertama dari ABRI yang menjabat Ketua DPR/MPR. Bersama Prof [[Sarbini Sumawinata]], Daryatmo juga pernah memimpin seminar AD di Bandung, yang melahirkan Doktrin AD Tri Ubaya Sakti. |
Sebagai Kepala Staf Operasi 17 Agustus, Daryatmo memimpin penumpasan pemberontakan [[PRRI]] di Sumatra sebagai bawahan Jenderal [[Ahmad Yani]]. Tahun 1978, Daryatmo menjadi Ketua DPR/MPR menggantikan [[Adam Malik]], yang menjadi Wakil Presiden. Ia merupakan orang pertama dari ABRI yang menjabat Ketua DPR/MPR. Bersama Prof [[Sarbini Sumawinata]], Daryatmo juga pernah memimpin seminar AD di Bandung, yang melahirkan Doktrin AD Tri Ubaya Sakti. |
||
Berbagai jabatan militer yang pernah dipegangnya adalah Komandan Kompi [[BKR]], Kepala Bagian Siasat BKR, Komandan Batalyon 4 Resimen 22, Komandan Batalyon 7 Resimen 21 di Yogyakarta, Kepala Staf Resimen Intantri/Subter 12, Komandan Resimen Infantri/Subter 13 pada TT-IV, Kepala Staf Operasi 17 Agustus di Sumatra (1958-1959), Dir-Hub TNI AD (1959-1963), Pangdam II/[[Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan|Bukit Barisan]] (1963-1965), Asisten VI Menpangad dan Deputi Khusus Menpangad (1965-1968), Kaskar Hankam (1969). Daryatmo memasuki masa persiapan pensiun tahun 1980 dengan pangkat |
Berbagai jabatan militer yang pernah dipegangnya adalah Komandan Kompi [[BKR]], Kepala Bagian Siasat BKR, Komandan Batalyon 4 Resimen 22, Komandan Batalyon 7 Resimen 21 di Yogyakarta, Kepala Staf Resimen Intantri/Subter 12, Komandan Resimen Infantri/Subter 13 pada TT-IV, Kepala Staf Operasi 17 Agustus di Sumatra (1958-1959), Dir-Hub TNI AD (1959-1963), Pangdam II/[[Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan|Bukit Barisan]] (1963-1965), Asisten VI Menpangad dan Deputi Khusus Menpangad (1965-1968), Kaskar Hankam (1969). Daryatmo memasuki masa persiapan pensiun tahun 1980 dengan pangkat Jenderal penuh. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 7 April 2010 04.51
Daryatmo, juga dieja Darjatmo (lahir 18 Juni 1925) adalah tokoh militer Indonesia dan Ketua DPR/MPR periode 1978-1982.
Daryatmo memperoleh pendidikan kemiliteran di SSKAD, dan kemudian pendidikan militer lanjutan di luar negeri pada US Command and General Staff College, Fort Levenworth, Amerika Serikat, dan pendidikan pada Suslapa, Seskoad di Bandung.
Sebagai Kepala Staf Operasi 17 Agustus, Daryatmo memimpin penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatra sebagai bawahan Jenderal Ahmad Yani. Tahun 1978, Daryatmo menjadi Ketua DPR/MPR menggantikan Adam Malik, yang menjadi Wakil Presiden. Ia merupakan orang pertama dari ABRI yang menjabat Ketua DPR/MPR. Bersama Prof Sarbini Sumawinata, Daryatmo juga pernah memimpin seminar AD di Bandung, yang melahirkan Doktrin AD Tri Ubaya Sakti.
Berbagai jabatan militer yang pernah dipegangnya adalah Komandan Kompi BKR, Kepala Bagian Siasat BKR, Komandan Batalyon 4 Resimen 22, Komandan Batalyon 7 Resimen 21 di Yogyakarta, Kepala Staf Resimen Intantri/Subter 12, Komandan Resimen Infantri/Subter 13 pada TT-IV, Kepala Staf Operasi 17 Agustus di Sumatra (1958-1959), Dir-Hub TNI AD (1959-1963), Pangdam II/Bukit Barisan (1963-1965), Asisten VI Menpangad dan Deputi Khusus Menpangad (1965-1968), Kaskar Hankam (1969). Daryatmo memasuki masa persiapan pensiun tahun 1980 dengan pangkat Jenderal penuh.
Lihat pula
Referensi
- Walujo, Imam, Pardamean Ronitua, Bosco Carvalho. Dialog: Indonesia Kini Dan Esok, Buku Kedua, Cet. 1, Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional (LEPPENAS), Jakarta, 1981.
Didahului oleh: Adam Malik |
Ketua DPR/MPR 1978 - 1982 |
Diteruskan oleh: Amir Machmud |