Lompat ke isi

Danau Toba: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dean joe (bicara | kontrib)
Dean joe (bicara | kontrib)
Baris 22: Baris 22:
== Referensi ==
== Referensi ==
* Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. ''Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma''.{{br}}Science #305, [[13 Agustus]] [[2004]], hlm. 991-994.
* Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. ''Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma''.{{br}}Science #305, [[13 Agustus]] [[2004]], hlm. 991-994.

* Dedi Riskomar., "Letusan Gunung Toba Terdahsyat di Dunia", Harian Umum Pikiran Rakyat, 1 April 2010, hlm. 30.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 8 April 2010 06.43

Berkas:Toba2510.jpg
Pemandangan Danau Toba.
Pemandangan Danau Toba.
Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.

Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sejarah

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.

Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.

Lihat pula

Referensi

  • Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma.
    Science #305, 13 Agustus 2004, hlm. 991-994.
  • Dedi Riskomar., "Letusan Gunung Toba Terdahsyat di Dunia", Harian Umum Pikiran Rakyat, 1 April 2010, hlm. 30.

Pranala luar