Lompat ke isi

Ambrosia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: la:Ambrosia
Alagos (bicara | kontrib)
+dalam mitologi
Baris 5: Baris 5:


Baik nektar maupun ambrosia berbau wangi, dan keduanya dipakai sebagai [[parfum]] dalam cerita [[Odyssey]] (iv.444-46).
Baik nektar maupun ambrosia berbau wangi, dan keduanya dipakai sebagai [[parfum]] dalam cerita [[Odyssey]] (iv.444-46).

== Dalam mitologi ==
*Dalam satu versi mengenai kelahiran [[Akhilles]], [[Thetis]] melumuri bayi Akhilles dengan ambrosia dan melewatkannya melalui api untuk menjadikannya abadi — mirip dengan tradisi [[Funisia]] — tetapi [[Peleus]] terkejut melihatnya dan menghentikan hal tersebut sehingga tumit Akhilles tidak kebal (''[[Argonautika]]'' 4.869-879).

*Dalam ''[[Iliad]]'' xvi, [[Apollo]] menghilangkan darah hitam dari mayat [[Sarpedon]] dan melumurinya dengan ambrosia. Seperti juga [[Thetis]] yang melumuri mayat [[Patroklus]] untuk mengawetkan tubuhnya. Ambrosia dan nektar memang digambarkan sebagai [[salep]] (xiv. 170; xix. 38).

*Dalam ''Odyssey'' (ix.345–359), [[Polifemus]] menyamakan anggur yang diberikan kepadanya oleh [[Odiseus]] dengan nektar dan ambrosia.

*Dalam [[Hymne Homer]] untuk [[Afrodit]], dewi Afrodit menggunakan "minyak ambrosia" sebagai parfum.


{{mitologi-stub}}
{{mitologi-stub}}

Revisi per 8 April 2010 16.14

Thetis mengurapi Akhilles dengan ambrosia

Dalam mitologi Yunani kuno, ambrosia terkadang digambarkan sebagai makanan, juga kadang sebagai minuman para dewa-dewi. Seringkali ambrosia diyakini akan memberi kehidupan yang abadi bagi siapapun yang memakannya.

Ambrosia juga dihubungkan secara dekat dengan makanan dewa yang lain yaitu nektar. Kedua benda tersebut sebelumnya tidak dibedakan pada awalnya, walaupun dalam syair Homer, nektar adalah minuman dan ambrosia adalah makanan para dewa.

Baik nektar maupun ambrosia berbau wangi, dan keduanya dipakai sebagai parfum dalam cerita Odyssey (iv.444-46).

Dalam mitologi

  • Dalam satu versi mengenai kelahiran Akhilles, Thetis melumuri bayi Akhilles dengan ambrosia dan melewatkannya melalui api untuk menjadikannya abadi — mirip dengan tradisi Funisia — tetapi Peleus terkejut melihatnya dan menghentikan hal tersebut sehingga tumit Akhilles tidak kebal (Argonautika 4.869-879).
  • Dalam Iliad xvi, Apollo menghilangkan darah hitam dari mayat Sarpedon dan melumurinya dengan ambrosia. Seperti juga Thetis yang melumuri mayat Patroklus untuk mengawetkan tubuhnya. Ambrosia dan nektar memang digambarkan sebagai salep (xiv. 170; xix. 38).
  • Dalam Odyssey (ix.345–359), Polifemus menyamakan anggur yang diberikan kepadanya oleh Odiseus dengan nektar dan ambrosia.
  • Dalam Hymne Homer untuk Afrodit, dewi Afrodit menggunakan "minyak ambrosia" sebagai parfum.