Lompat ke isi

Komunikasi antarbudaya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Definisi Budaya: sebaiknya dipindahkan ke artikel budaya
12Marzalia (bicara | kontrib)
~~~~
Baris 2: Baris 2:


[[Berkas:Ambassador-Bernard Leclerc-Qatar.PNG|thumb|250px|right]]
[[Berkas:Ambassador-Bernard Leclerc-Qatar.PNG|thumb|250px|right]]

'''Komunikasi antar budaya''' adalah [[komunikasi]] yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki [[kebudayaan]] yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. <ref name="Human"> Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. ''Human Communication'' :Konteks-konteks Komunikasi. 1996. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal. 236-238</ref> Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah [[komunikasi]] antara orang-orang yang berbeda [[budaya]] (baik dalam arti [[ras]], [[etnik]], atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.<ref name="Human"/>
'''Komunikasi antar budaya''' adalah [[komunikasi]] yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki [[kebudayaan]] yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. <ref name="Human"> Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. ''Human Communication'' :Konteks-konteks Komunikasi. 1996. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal. 236-238</ref> Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah [[komunikasi]] antara orang-orang yang berbeda [[budaya]] (baik dalam arti [[ras]], [[etnik]], atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.<ref name="Human"/>


Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai ''human flow across national boundaries''. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.<ref name="Komunikasi"> Andrik Purwasito. ''Komunikasi Multikultural''. 2003. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 123</ref>
Gudykunst dan Kim (1992)memberi contoh komunikasi antar budaya sebagai berikut:
Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka diantara orang-orang yang berbeda budayanya.<ref name="Intercultural"> Fred E. Jandt. ''Intercultural Communication'', An Introduction. 1998. London. Sage Publication. Hal. 36</ref>
Perhatikan kunjungan seorang asing yang menganut budaya bahwa kontak mata selama berkomunikasi adalah tabu di Amerika Utara. Bila si orang asing berbicara kepada penduduk Amerika Utara dengan menghindari kontak mata, maka ia dianggap menyembunyikan sesuatu atau tidak berkata benar.
:''Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among people of diverse culture.''<ref name="Intercultural"/>

Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.<ref name="Dasar-Dasar"> Alo Liliweri. ''Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya''. 2003. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Hal. 11-12</ref> Selanjutnya komunikasi antarbudaya itu dilakukan:

# Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;<ref name="Dasar-Dasar"/>
# Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama;<ref name="Dasar-Dasar"/>
# Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita;<ref name="Dasar-Dasar"/>
# Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.<ref name="Dasar-Dasar"/>

==Hakikat Komunikasi Antarbudaya==
===''Enkulturasi''===
[[Berkas:Bali-Danse 0710a.jpg|thumb|Tarian adalah salah satu bentuk enkulturasi budaya yang ditransmisikan sejak kecil]]

[[Enkulturasi]] mengacu pada proses dengan mana [[kultur]] ([[budaya]]) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui [[gen]]. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga ke[[agama]]an, dan lembaga [[pemerintahan]] merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.<ref name="Antarmanusia"> Joseph A. Devito. ''Komunikasi Antarmanusia''. Kuliah Dasar. Jakarta. Professional Books. Hal. 479</ref>










===''Akulturasi''===
[[Berkas:LondonChinatownSigns.jpg|thumb|[[Cina]] dan [[Inggris]] yang berakulturasi]]

[[Akulturasi]] mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain.<ref name="Antarmanusia"/> Misalnya, bila sekelompok [[imigran]] kemudian berdiam di [[Amerika Serikat]] (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.<ref name="Antarmanusia"/>









=='''Definisi Budaya'''==
{{gabungkepada|Budaya}}
'''Budaya''' adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.<ref name="Human">Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi </ref>
[[Budaya]] terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk [[sistem]] [[agama]] dan [[politik]], adat istiadat, [[bahasa]], perkakas, [[pakaian]], [[bangunan]], dan karya [[seni]].<ref name="Human"/>
[[Bahasa]], sebagaimana juga [[budaya]], merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha ber[[komunikasi]] dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.<ref name="Human"/>


Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.<ref>Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. ''Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya''. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.hal.25</ref>


Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
''Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di [[Amerika]], "keselarasan individu dengan [[alam]]" d [[Jepang]] dan "kepatuhan kolektif" di [[Cina]]. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan [[dunia]] [[makna]] dan nilai [[logis]] yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.


Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.


==Refenrensi==
==Refenrensi==

Revisi per 8 April 2010 16.39

Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. [1] Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.[1]

Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.[2] Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka diantara orang-orang yang berbeda budayanya.[3]

Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among people of diverse culture.[3]

Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.[4] Selanjutnya komunikasi antarbudaya itu dilakukan:

  1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;[4]
  2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama;[4]
  3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita;[4]
  4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.[4]

Hakikat Komunikasi Antarbudaya

Enkulturasi

Tarian adalah salah satu bentuk enkulturasi budaya yang ditransmisikan sejak kecil

Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.[5]






Akulturasi

Cina dan Inggris yang berakulturasi

Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain.[5] Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.[5]







Refenrensi

  1. ^ a b Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. Human Communication :Konteks-konteks Komunikasi. 1996. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal. 236-238
  2. ^ Andrik Purwasito. Komunikasi Multikultural. 2003. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 123
  3. ^ a b Fred E. Jandt. Intercultural Communication, An Introduction. 1998. London. Sage Publication. Hal. 36
  4. ^ a b c d e Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. 2003. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Hal. 11-12
  5. ^ a b c Joseph A. Devito. Komunikasi Antarmanusia. Kuliah Dasar. Jakarta. Professional Books. Hal. 479

Pranala luar