Sidoagung, Sruweng, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
|kepadatan =- |
|kepadatan =- |
||
}} |
}} |
||
'''Sidoagung''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sruweng, Kebumen|Sruweng]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].Sebagian besar penduduknya adalah petani.Dengan jumlah sekolah yaitu |
'''Sidoagung''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sruweng, Kebumen|Sruweng]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].Sebagian besar penduduknya adalah petani.Dengan jumlah sekolah yaitu 5 sekolah negeri yang terdiri dari SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, dan SDN 5. Seperti desa lainnya, desa ini pun dipimpin oleh seorang kepala desa. |
||
Nama "Sidoagung" yang berarti "menjadi besar" diambil karena desa ini merupakan gabungan dari dua desa dan kini Sidoagung menjadi desa dengan wilayah geografis terluas di kecamatan Sruweng. Tokoh yang terkenal dan lahir di desa ini adalah [[ki ageng paank]] dengan kitabnya yang termasyhur di masyarakat kebumen yaitu kitab [[awur-awur angin]] |
|||
{{Sruweng, Kebumen}} |
{{Sruweng, Kebumen}} |
||
{{kelurahan-stub}} |
{{kelurahan-stub}} |
Revisi per 10 April 2010 08.09
Sidoagung | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kebumen | ||||
Kecamatan | Sruweng | ||||
Kode Kemendagri | 33.05.14.2017 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Sidoagung adalah desa di kecamatan Sruweng, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.Sebagian besar penduduknya adalah petani.Dengan jumlah sekolah yaitu 5 sekolah negeri yang terdiri dari SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, dan SDN 5. Seperti desa lainnya, desa ini pun dipimpin oleh seorang kepala desa. Nama "Sidoagung" yang berarti "menjadi besar" diambil karena desa ini merupakan gabungan dari dua desa dan kini Sidoagung menjadi desa dengan wilayah geografis terluas di kecamatan Sruweng. Tokoh yang terkenal dan lahir di desa ini adalah ki ageng paank dengan kitabnya yang termasyhur di masyarakat kebumen yaitu kitab awur-awur angin