Lompat ke isi

Geylang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AFP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Baris 24: Baris 24:


==Geylang hari ini==
==Geylang hari ini==
Sebagian tak tersentuh proyek dan pengembangan kota dan sebegitu jauh terhindar dari proses gentrifikasi yang telah mengubah wajah Singapura sejak [[1970-an]], gabungan pemandangan [[rumah toko]], hari yang ribut, serta kehidupan malam Geylang, termasuk [[distrik remang-remang]] (resmi), permukiman [[pekerja asing]], dan ''lounge'' [[karaoke]] menyediakan pandangan alternatif dari unsur sisa Singapura modern yang umumnya tak dimiliki. [[Ruko]] sepanjang [[Geylang Road]] dilindungi dari pengembangan, dan beberapa restoran terkenal telah tumbuh sepanjang jalanan utama.
Sebagian tak tersentuh proyek dan pengembangan kota dan sebegitu jauh terhindar dari proses gentrifikasi yang telah mengubah wajah Singapura sejak [[1970-an]], gabungan pemandangan [[rumah toko]], hari yang ribut, serta kehidupan malam Geylang, termasuk [[distrik lampu merah]] (resmi), permukiman [[pekerja asing]], dan ''lounge'' [[karaoke]] menyediakan pandangan alternatif dari unsur sisa Singapura modern yang umumnya tak dimiliki. [[Ruko]] sepanjang [[Geylang Road]] dilindungi dari pengembangan, dan beberapa restoran terkenal telah tumbuh sepanjang jalanan utama.


==Transportasi==
==Transportasi==

Revisi per 28 Juli 2006 16.02

Nama
Inggris: Geylang
Tionghoa: 芽笼
(Pinyin: Yálóng)
Melayu: Geylang
Tamil: isikan
Geylang Road

Geylang ialah sebuah tempat di negara kota Singapura di timur Central Area, distrik bisnis pusat Singapura. Tempat ini terletak di timur Sungai Singapura.

Asal kata

Kata Geylang ditemukan dalam sejarah awal Singapura. Dalam rencana Jackson dan Franklin, direproduksi dalam buku John Crawfurd tahun 1828, Geylang muncul sebagai sungai, dirujuk di peta sebagai R. Gilang. Kata Geylang berasal dari bahasa Melayu, dan kemungkinan perubahan dari kata and kilang. Hal ini karena banyaknya pabrik pemrosesan untuk perkebunan kelapa lemongrass di daerah ini, dan ini bisa terjadi karena kilang-kilang itu beroperasi pada perkebunan kelapa untuk memproduksi minyak dari kopra.

Versi lain berkaitan dengan kemunculan suku orang gallang yang galak, salah satu dari banyak suku orang laut yang tinggal di sepanjang pesisir dan sungai di pulau Singapura. Orang gallang terkenal karena perompakan dan penjarahannya atas kapal bernasib malang di laut sekitar pulau Singapura.

Sejarah

Tempat ini telah menjadi pusat komunitas etnis Melayu Singapura sejak orang Melayu dan Orang Laut tinggal di sini setelah otoritas Inggris membubarkan desa terapungnya di muara Sungai Singapura pada pertengahan abad ke-19. Dari paruh terakhir 1800-an, daerah ini juga telah menjadi tempat bekumpulnya orang Melayu dan Arab yang kaya, khususnya dari keluarga Alsagoff, Alkaff dan Aljunied. Pada 1930-an, beberapa distrik eksklusif Melayu dibentuk, seperti Kampong Melayu, kemudian berubah menjadi Geylang Serai sekarang. Perkembangan hari ini yang disebut Malay Village diciptakan untuk meniru sejarah dan peninggalan pemukiman awal ini.

Geylang hari ini

Sebagian tak tersentuh proyek dan pengembangan kota dan sebegitu jauh terhindar dari proses gentrifikasi yang telah mengubah wajah Singapura sejak 1970-an, gabungan pemandangan rumah toko, hari yang ribut, serta kehidupan malam Geylang, termasuk distrik lampu merah (resmi), permukiman pekerja asing, dan lounge karaoke menyediakan pandangan alternatif dari unsur sisa Singapura modern yang umumnya tak dimiliki. Ruko sepanjang Geylang Road dilindungi dari pengembangan, dan beberapa restoran terkenal telah tumbuh sepanjang jalanan utama.

Transportasi

Untuk mencapai Geylang Road, ada beberapa stasiun MRT di sekitar Geyland Road, seperti Aljunied, Kallang dan Payar Lebar. Ada juga Terminal Bus Geylang Lorong 1 yang terletak di daerah perencanaan Kallang.

Referensi

  • Peter K G Dunlop (2000), Street Names of Singapore, Who's Who Publishing, ISBN 9814062111
  • Victor R Savage, Brenda S A Yeoh (2003), Toponymics - A Study of Singapore Street Names, Eastern Universities Press, ISBN 9812102051