Lompat ke isi

Sirih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
29Devi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
|binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
|binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
}}
'''[[Sirih]]''' adalah nama sejenis [[tumbuhan merambat]] yang bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama [[gambir]], [[pinang]] dan [[kapur]]. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit [[kanker mulut]] dan pembentukan squamous ''cell carcinoma'' yang bersifat ''[[malignan]]''.
'''[[Sirih]]''' merupakan tanaman asli [[Indonesia]] yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain<ref name="Mursito, B. dan Heru P"> Mursito, B. dan Heru P: "Tanaman Hias Berkhasiat Obat", halaman 59-60. Jakarta. Penebar Swadaya. 2002</ref>. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama [[gambir]], [[pinang]] dan [[kapur]]. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit [[kanker mulut]] dan pembentukan squamous ''cell carcinoma'' yang bersifat ''[[malignan]]''.


Sirih digunakan sebagai [[tanaman obat]] (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Sirih digunakan sebagai [[tanaman obat]] (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Baris 23: Baris 23:


== Kandungan dan manfaat ==
== Kandungan dan manfaat ==
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada [[kulit]], dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada [[kulit]], dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar ''Piper betle'', dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang [[hidung]]. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai [[pestisida]] nabati untuk mengendalikan hama penghisap<ref name="Sudarmo, S"> Sudarmo, S: "Pestisida Nabati, Pembuatan dan Pemanfaatannya", halaman 20. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. 2005</ref>.

Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar ''Piper betle'', dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang [[hidung]].


=== Kegunaan ===
=== Kegunaan ===
Baris 51: Baris 49:
# Sakit mata
# Sakit mata
# Perdarahan gusi
# Perdarahan gusi
# Mengurangi produksi ASI
# Mengurangi produksi ASI yang berlebihan
# Menghilangkan gatal
# Menghilangkan gatal



Revisi per 7 Mei 2010 14.33

Sirih
Selembar daun sirih
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. betle
Nama binomial
Piper betle

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain[1]. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.

Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.

Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Daun Sirih

Kandungan dan manfaat

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap[2].

Kegunaan

  1. Batuk
  2. Sariawan
  3. Bronchitis
  4. Jerawat
  5. Keputihan
  6. Sakit gigi karena berlubang (daunnya)
  7. Demam berdarah
  8. Bau mulut
  9. Haid tidak teratur
  10. Asma
  11. Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)
  12. Gusi bengkak (getahnya)
  13. Membersihkan Mata

Pemakaian luar

  1. Eksim
  2. Luka bakar
  3. Koreng (pyodermi)
  4. Kurap kaki
  5. Bisul
  6. Mimisan
  7. Sakit mata
  8. Perdarahan gusi
  9. Mengurangi produksi ASI yang berlebihan
  10. Menghilangkan gatal

Pranala luar

  1. ^ Mursito, B. dan Heru P: "Tanaman Hias Berkhasiat Obat", halaman 59-60. Jakarta. Penebar Swadaya. 2002
  2. ^ Sudarmo, S: "Pestisida Nabati, Pembuatan dan Pemanfaatannya", halaman 20. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. 2005